Hasil Survei Litbang ”Kompas”: PDI-P Unggul, Partai Golkar Membayangi
Hasil hitung cepat ”Kompas”, PDI-P, Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, PKS, Demokrat, dan PAN berpeluang kembali ke Senayan.
Oleh
Tim Kompas
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P unggul atas 17 partai politik nasional lain peserta Pemilu 2024 berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas. Sementara Partai Golkar berada di peringkat kedua dengan suara yang tidak terpaut jauh dengan PDI-P.
Hingga Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 21.30, dengan jumlah data masuk 95,95 persen, PDI-P unggul dengan raihan 16,21 persen suara. Adapun perolehan suara Golkar mencapai 14,61 persen dan Gerindra 13,54 persen. Hitung cepat dilaksanakan di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) sampel dengan margin of error lebih kurang 1 persen.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Selain itu, ada lima partai politik lain yang berpotensi kembali melenggang ke Senayan, tempat anggota DPR berkantor, karena perolehan suaranya di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Kelima partai itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional.
Meski demikian, peluang bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali ke parlemen juga masih terbuka karena perolehan suaranya berdasarkan hasil hitung cepat Kompas masih berada di rentang margin of error.
Jika kelak hasil resmi rekapitulasi suara Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menempatkan PDI-P sebagai peraih suara terbanyak, itu berarti untuk ketiga kalinya secara berturut-turut partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut meraih suara terbanyak di tiga pemilu terakhir. Sebelumnya, PDI-P juga meraih suara terbanyak di Pemilu 2014 dan 2019. PDI-P juga memenangi Pemilu 1999.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, di Jakarta, mengatakan, capaian partainya di Pemilu 2024 merupakan buah dari pergerakan struktur partai yang masif. Meski demikian, ia melihat perolehan suara PDI-P sebenarnya bisa lebih tinggi. Tak optimalnya capaian partai, menurut dia, karena elemen-elemen partai, seperti kepala daerah dari PDI-P, banyak yang diintimidasi dengan ancaman kasus hukum.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Maman Abdurrahman pun yakin capaian Golkar menunjukkan gotong royong seluruh infrastruktur partai selama pemilu berjalan efektif. Meski demikian, partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu masih menanti hasil rekapitulasi suara oleh KPU dan menginstruksikan kader untuk tetap mengawal suara dari setiap daerah.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Irfan Yusuf Hasyim melihat capaian Gerindra sesuai hasil hitung cepat Kompas masih di bawah perkiraan partai. ”Itu di bawah perkiraan kami. Jadi, kami menunggu kepastian dulu, lalu dibicarakan dengan tim internal partai,” katanya.
Adapun Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono tetap yakin partainya bisa lolos ambang batas parlemen. Pasalnya, tak sedikit lembaga survei yang hasilnya menunjukkan PPP lolos ambang batas parlemen.
”PPP juga memiliki tabulasi pusat dan tabulasi nasional yang menerima pelaporan dari daerah. Bahkan, parpol juga punya struktur yang sampai ke jaringan TPS,” ujarnya.
Dengan melihat parpol-parpol yang diperkirakan lolos ambang batas parlemen, Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana memprediksi bakal terjadi lobi intensif dari kubu calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka guna mengajak parpol pengusung dua capres lain di Pilpres 2024 bergabung. Hal ini mengingat ada kemungkinan jumlah kursi DPR dari parpol pengusung Prabowo-Gibran tidak terpaut jauh dengan jumlah kursi DPR dari parpol pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD ditambah parpol pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Namun, di sisi lain, ada kepentingan untuk menjaga jalannya pemerintahan terkontrol dan terawasi. Oleh karena itu, Aditya berharap parpol yang kini masih menjadi lawan politik dari parpol pengusung Prabowo-Gibran menjalankan peran oposisi dengan berada di luar pemerintahan.
Ucapan selamat
Melalui akun resminya di platform X, Prabowo menyampaikan mendapat sambungan telepon berisi ucapan atas hasil pemilu Indonesia dari Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe. ”Alhamdulillah kita wajib bersyukur dan terus mengawal hasil resmi KPU,” tulisnya.
Albanese dan PM Ceko Petr Fiala juga menyampaikan ucapan selamat melalui akun resmi mereka di platform X. Mereka sama-sama berharap hubungan bilateral dengan RI bisa lebih kuat di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin mengklaim menemukan benang merah pelanggaran sistematis yang diindikasikan terjadi sebelum, saat, serta setelah pencoblosan. Saat ini, tim mengumpulkan bukti terkait pelanggaran yang sistematis, terstruktur, dan masif tersebut.
Menurut anggota Dewan Pakar Tim Anies-Muhaimin, Bambang Widjojanto, tim menemukan tiga kategori dugaan kecurangan, yakni indikasi penggelembungan suara, kecurangan terkait manajemen pemilu, serta ketidaknetralan petugas penyelenggara pemilu yang mengarahkan pemilih mencoblos kontestan tertentu.
Pengumpulan bukti dugaan kecurangan juga dilakukan tim sukses Ganjar-Mahfud setelah menerima banyak laporan di lapangan.
”Ini bersifat laporan, tetapi sekali lagi, prinsip kami, kami akan menunggu keputusan KPU. Apa pun yang diputuskan KPU, kami akan ikuti. Kami menghormati proses, kok,” ujar Ganjar.
Hasto Kristiyanto menambahkan, tim khusus yang akan terdiri dari pakar-pakar hukum, pakar teknologi informasi, dan mereka yang punya pengalaman dalam mengungkap bukti-bukti pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif akan dibentuk. (BOW/WER/ANA/WIL/MHD/DNE/SYA/DYT)