logo Kompas.id
Politik & HukumKursi DPR demi Elite Partai,...
Iklan

Kursi DPR demi Elite Partai, Siapa Lagi Setelah Ratu Wulla?

Perludem menilai penggantian caleg yang sudah hampir pasti terpilih, seperti Ratu Wulla, mengkhianati kedaulatan rakyat.

Oleh
IQBAL BASYARI
· 7 menit baca
Tenda tambahan yang digunakan rapat pleno rekapitulasi suara nasional panel B di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum RI, Jakarta, Selasa (12/3/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tenda tambahan yang digunakan rapat pleno rekapitulasi suara nasional panel B di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum RI, Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Suasana rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional untuk Nusa Tenggara Timur, Selasa (12/3/2024) siang, mendadak riuh. Anggota Komisi Pemilihan Umum, August Mellaz, yang baru saja mengetok palu untuk mengesahkan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan NTT II, urung melanjutkan rekapitulasi hasil pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah NTT.

Betapa tidak, saksi Partai Nasdem, Dedy Ramanta, tiba-tiba menyampaikan surat dari Ketua Umum Nasdem Surya Paloh berisi usulan pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla. Caleg Nasdem dengan raihan suara tertinggi di dapil yang meliputi Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang itu tiba-tiba mundur di tengah proses rekapitulasi yang masih berjalan.

Editor:
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000