Presiden: Pemberian Kenaikan Pangkat Istimewa Prabowo Bukan Transaksi Politik
Presiden Jokowi menyebut kenaikan pangkat Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan bukan transaksi politik.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kepala Negara menegaskan bahwa pemberian pangkat tersebut bukan bagian dari transaksi politik sehingga baru dilakukan setelah Pemilihan Umum 2024.
Prabowo yang berpangkat Letnan Jenderal (Purn) kini resmi naik menjadi Jenderal Kehormatan (HOR). Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 13/TNI/2024 tanggal 21 Februari 2024 tentang Penganugerahan Pangkat Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan.
”Kalau transaksi politik, kita memberikannya sebelum pemilu. Ini, kan, (diberikan) setelah pemilu supaya tidak ada anggapan-anggapan seperti itu,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers seusai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan tema ”TNI-Polri Siap Mewujudkan Pertahanan Keamanan untuk Indonesia Maju”, di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Dalam Rapim TNI-Polri, Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo.
Hadir pula Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko, serta Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) M Herindra.
Terkait pro dan kontra pemberian penghargaan kepada Prabowo, Presiden Jokowi menegaskan bahwa penghargaan serupa pernah diberikan . Penerima penghargaan serupa, antara lain, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Luhut Binsar Pandjaitan.
Presiden juga memaparkan prestasi Prabowo. Salah satunya, pada 2022, Prabowo sudah menerima anugerah Bintang Yudha Dharma Utama. Penghargaan ini diberikan atas jasa Prabowo di bidang pertahanan sehingga memberikan kontribusi yang luar biasa pada kemajuan TNI dan negara.
Pemberian anugerah telah melalui verifikasi dari dewan gelar tanda jasa dan tanda kehormatan. Implikasi dari penerimaan anugerah tersebut adalah pengusulan dari Panglima TNI agar Prabowo diberikan pengangkatan dan kenaikan pangkat secara istimewa.
”Jadi semuanya memang berangkat dari bawah. Berdasarkan usulan Panglima TNI, saya menyetujui untuk memberikan kenaikan pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan,” ucap Presiden Jokowi.
Ketika memberikan penganugerahan kenaikan pangkat bagi Prabowo di Rapim, Presiden menegaskan bahwa kenaikan pangkat sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya. ”Peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa dan kepada negara. Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto,” tambahnya.
Kenaikan tunjangan
Panglima TNI Agus Subiyanto berterima kasih kepada Presiden yang telah berupaya meningkatkan tunjangan kinerja bagi prajurit. Hal itu selaras dengan cita-cita untuk mewujudkan TNI yang well paid atau menerima upah layak.
Dalam konteks tersebut, Agus menyinggung 41 operasi dalam negeri yang melibatkan 31.447 prajurit TNI. Meski tidak disebutkan, tunjangan itu berdampak pada prajurit dalam menjalankan operasinya. Di sisi lain, ada juga 2.514 prajurit TNI yang beroperasi di luar negeri.
”Sebagai bagian dari pasukan pemeliharaan perdamaian dunia. Seperti di Lebanon dan beberapa negara konflik lainnya. Mereka menjalankan tugas diplomasi militer,” tutur Agus.