Pangkat Bintang Empat di Pundaknya, Prabowo Mengatakan: Kayaknya Berat, Ya…
Sambil berusaha memegang pundaknya yang kini dihiasi empat bintang, Prabowo bergurau soal beban yang kian berat.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pangkat yang didapat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kini bertambah dari sebelumnya bintang tiga Letnan Jenderal menjadi bintang empat Jenderal Kehormatan. Kenaikan pangkat itu diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Kepala Pemerintahan yang juga Kepala Negara. Seusai bertambah satu bintang, Prabowo bergurau soal pundaknya yang kian berat.
”Kayaknya semakin berat ya,” ujarnya terkekeh sambil berusaha memegang pundaknya dan masuk ke mobil dinasnya untuk segera keluar Mabes TNI Cilangkap, Jakarta. Saat memasuki mobil tersebut, Prabowo diantar oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan tiga Kepala Staf Angkatan, yaitu Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, hingga Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo, juga Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kali ini, Prabowo tidak memberikan waktu untuk jurnalis bertanya dan melakukan wawancara mencegat (doorstop) setelah menerima kenaikan pangkat kehormatan dari Presiden Jokowi. Akibatnya, pers pun mencegatnya sebelum Prabowo masuk ke mobil.
Prabowo justru hanya mendampingi Presiden Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan. Saat doorstop tersebut, Presiden Jokowi memegang selembar kertas yang tampaknya disiapkan untuk pegangan menjawab pertanyaan. Sementara, Prabowo yang berdiri di sebelah kanannya tampak mengambil sapu tangan dan menyeka wajahnya saat ada pertanyaan mengenai pro-kontra terkait pemberian anugerah kenaikan pangkat bintang empatnya. Prabowo juga sempat menyeka hidungnya saat pers terus mencecar Presiden menjawab pertanyaan masih seputar pemberian kenaikan pangkat istimewa tersebut.
Sebelumnya, seusai mengantarkan Jokowi yang telah menyampaikan pidato dan menjawab pertanyaan jurnalis, Prabowo kemudian berbincang-bincang dengan pejabat yang hadir. Selain Panglima TNI, ada Kepala Polri dan tiga kepala staf angkatan, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto juga Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani dan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Prabowo bersama pejabat yang tersisa pun sempat meninjau alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI-Polri yang digelar di lapangan depan GOR Ahmad Yani. Seusai meninjau alutsista, wartawan pun berebut melemparkan pertanyaan kepada Prabowo. Pertanyaannya bermacam-macam, mulai dari meminta doorstop hingga komentar terhadap anugerah istimewa kenaikan pangkat. Namun, tidak ada yang dijawab.
Kayaknya semakin berat ya.
Tambah capaian karier
Kenaikan pangkat secara istimewa itu menambah capaian karier militer Prabowo, yang selama 26 tahun hanya berpangkat bintang tiga—termasuk saat diberhentikan dan menjadi purnawirawan. Pengalamannya sebagai Menteri Pertahanan dinilai telah menorehkan banyak prestasi. Puncaknya, pemberian tanda kehormatan oleh Jokowi di rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Setelah mengantarkan Jokowi yang telah menyampaikan pidatonya, Prabowo berbincang-bincang dengan pejabat yang hadir. Mereka adalah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, hingga Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo. Ada juga Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani dan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Prabowo bersama pejabat yang tersisa pun sempat meninjau alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI-Polri yang digelar di lapangan depan GOR Ahmad Yani. Usai meninjau alutsista, wartawan pun berebut melemparkan pertanyaan ke Prabowo. Pertanyaannya bermacam-macam, mulai dari meminta komentar terhadap anugerah istimewa kenaikan pangkat hingga yang mengkritisi. Namun, tidak ada yang dijawab.
Kenaikan pangkat secara istimewa itu menambah capaian karier militer Prabowo, yang selama 26 tahun hanya berpangkat bintang tiga—termasuk saat diberhentikan dan menjadi purnawirawan.
Meskipun begitu, sesaat sebelum menaiki mobil Alphard putihnya, Prabowo berkomentar soal bintang empat yang kini menghiasi pundaknya. Sembari berusaha memegang pundak kirinya, Prabowo menyebut, ”Kayaknya berat, ya,” yang diikuti gelak tawa pejabat di sekitarnya. Calon presiden nomor urut 2 itu pun langsung masuk ke mobilnya.
Pro-kontra
Sejak Prabowo diberikan kenaikan pangkat secara istimewa oleh Jokowi, beragam penolakan pun muncul, khususnya dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat di bidang hak asasi manusia (HAM). Mereka mengungkit keterlibatan Prabowo dalam penculikan sejumlah aktivis saat masa Reformasi, seperti laporan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada 1998 silam.
Merespons hal tersebut, Letnan Jenderal (Purn) Suryo Prabowo, teman lama Prabowo sekaligus Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), menilai, Menteri Pertahanan memang sudah cocok menerima kenaikan pangkat secara terhormat. Hal itu sama seperti purnawirawan TNI lainnya yang mengemban posisi menteri di kabinet.
Pak Prabowo itu menteri. Kenapa diberikan di akhir jabatan, karena dia perlu membuktikan kinerja terlebih dahulu. Setelah terbukti, maka dia kayak menerima kenaikan pangkat secara istimewa. Itu sama seperti purnawirawan yang menjabat menteri.
”Pak Prabowo itu menteri. Kenapa diberikan di akhir jabatan, karena dia perlu membuktikan kinerja terlebih dahulu. Setelah terbukti, maka dia kayak menerima kenaikan pangkat secara istimewa. Itu sama seperti purnawirawan yang menjabat menteri,” tuturnya saat dihubungi terpisah, Rabu.
Penolakan atau komentar negatif yang muncul dari purnawirawan lainnya, lanjut Suryo, merupakan bentuk iri terhadap capaian Prabowo. Sementara penolakan yang muncul dari LSM dinilai sebagai persepsi yang tidak bisa dibuktikan.
Bagi Suryo, kenaikan pangkat Prabowo tentu bukti bahwa dirinya tidak dipecat pasca-Reformasi. Selain itu, TNI serta pejabat yang memberikan gelar tentu mempertimbangkan secara matang kelayakan Prabowo naik pangkat.