Bertolak ke Selandia Baru, Wapres Konsisten Usung Diplomasi Halal
Separuh nilai perdagangan Indonesia-Selandia Baru terkait aspek halal, meliputi kerja sama pertanian dan peternakan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin bertolak ke Selandia Baru untuk membawa misi diplomasi halal dan penguatan kerja sama internasional. Kunjungan kerja kali ini menjadi bagian dari komitmen Wapres Amin yang konsisten membawa isu industri halal dalam kunjungannya ke sejumlah negara.
Wapres Amin dan Ibu Wury Ma’ruf Amin menuju ke Selandia Baru dengan menggunakan pesawat GA Boeing 777-300ER pada pukul 19.00 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (25/2/2024). Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tampak melepas keberangkatan Wapres Amin.
”Ada konsistensi kunjungan Wapres ke beberapa negara selama ini, sebelumnya ke beberapa negara Eropa, sekarang New Zealand (Selandia Baru). Konsistensi itu adalah cita-cita agar bagaimana Indonesia menjadi bagian penting dari hub halal dunia,” ujar Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi ketika memberikan keterangan pers menjelang keberangkatan, Minggu petang.
Selain Ibu Wury Ma’ruf Amin, dalam kunjungan ini Wapres juga didampingi anggota DPR Ahmad Helmy Faishal Zaini, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono WS, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi M Nasir, serta Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Masduki mengatakan, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara penting dalam hub halal dunia akan terus dilanjutkan pada pemerintahan Indonesia periode yang akan datang. Selandia Baru dinilai merupakan negara dengan prospek menarik. Apalagi, hubungan kedua negara selama ini berjalan sangat bagus.
Namun, sejak tahun 2018, belum ada pejabat tinggi dari Indonesia yang mengunjungi Selandia Baru. Kunjungan kali ini diharapkan bisa memperkuat relasi kedua negara. Saat ini, 50 persen dari nilai perdagangan kedua negara juga terkait aspek halal. Hal ini meliputi kerja sama perdagangan untuk produk pertanian maupun peternakan.
Beberapa tahun lalu, Wapres Amin ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga pernah mengunjungi Selandia Baru. Hingga kini, komunitas Islam di Selandia Baru menggunakan sertifikasi halal dari MUI.
”Masyarakat Islam di sana ingin terlindungi urusan makanannya dengan proses halal. Oleh karena itu, masyarakat yang di sana ingin bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia ketika itu dan rupanya itu terjadi sampai sekarang,” kata Masduki.
Menurut Masduki, Wapres beserta rombongan akan mendarat di Auckland dan disambut oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook, dan Niue Fientje Maritje Suebu dan Atase Pertahanan RI di Wellington Kolonel Chb Herwanto Setyono.
Selanjutnya, Wapres dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Selandia Baru Rt Hon Christopher Luxon, Wakil Perdana Menteri Rt Hon Winston Peters, serta sejumlah tokoh penting lainnya. Selain itu, Wapres juga diagendakan memberi kuliah umum tentang Kerukunan antara Umat Beragama di Victory University, Wellington, pada Rabu (28/2/2024).
Di Victory University, Wellington, Wapres akan memberikan kuliah umum tentang dialog antaragama. Wapres akan menanamkan arti penting saling pengertian antarumat beragama. Melalui toleransi beragama, diharapkan kejadian kekerasan antarumat beragama tidak terulang. Pandangan moderat menjadi contoh yang baik.
”Itu message toleransi beragama yang telah disampaikan oleh Wapres dan beberapa tokoh agama. Indonesia dikenal sebagai pemeluk agama yang mengutamakan dialog kedamaian,” tambah Masduki.
Pada Kamis (29/2/2024), Wapres beserta rombongan diagendakan kembali menuju ke Auckland untuk menghadiri Forum Bisnis dengan para Pelaku Industri Halal dan Dialog Kebangsaan dengan Masyarakat Indonesia di Selandia Baru. Wapres Amin dan rombongan direncanakan akan kembali ke Tanah Air pada Sabtu (2/3/2024).
Indonesia dikenal sebagai pemeluk agama yang mengutamakan dialog kedamaian.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi terakhir kali mengunjungi Selandia Baru pada Minggu (18/3/2018). Kunjungan ke Selandia Baru kala itu merupakan kunjungan kenegaraan yang sekaligus menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Selandia Baru.
Setelah itu, Presiden Jokowi sempat beberapa kali berjumpa dengan Pemerintah Selandia Baru. Pada Jumat (18/11/2022), Presiden Jokowi tercatat sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru kala itu, Jacinda Ardern, di Hotel Kimpton Maa-Lai, Bangkok.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi membahas tiga isu utama, yaitu penguatan kerja sama ekonomi, kerja sama transisi energi, dan penguatan kerja sama di kawasan Pasifik. ”Kita perlu dorong akses pasar bagi perdagangan kedua negara, khususnya pada komoditas pertanian, mineral, besi dan baja, dan plastik serta kerja sama bidang pertanian dan sertifikasi halal,” ucap Presiden saat itu.
Di bidang kerja sama transisi energi, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia terus perkuat upaya transisi energi menggunakan energi baru dan terbarukan. ”Saya mengundang pebisnis Selandia Baru untuk investasi pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia,” ucap Presiden Jokowi.
Kita perlu dorong akses pasar bagi perdagangan kedua negara, khususnya pada komoditas pertanian, mineral, besi dan baja, dan plastik serta kerja sama bidang pertanian dan sertifikasi halal.
Sementara itu, di bidang kerja sama kawasan, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk mendorong kerja sama pembangunan di Pasifik. ”Saya ingin Selandia Baru dapat menjadi jembatan penghubung kemitraan antara ASEAN dan Pasifik di kawasan Indo-Pasifik,” kata Presiden.