logo Kompas.id
Politik & HukumSiapkan Mental Kawal Sirekap
Iklan

Siapkan Mental Kawal Sirekap

Tugas KPPS 4 menjadi admin Sirekap tidaklah ringan. Bagaimana cara agar KPPS 4 tak kena mental saat jadi admin Sirekap?

Oleh
ANITA YOSSIHARA, IQBAL BASYARI
· 3 menit baca
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari melakukan pemantauan secara daring saat pelantikan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara serentak, di Jakarta, Kamis (25/1/2024). KPU melantik 5.741.127 anggota KPPS yang tersebar di 820.161 tempat pemungutan suara.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari melakukan pemantauan secara daring saat pelantikan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara serentak, di Jakarta, Kamis (25/1/2024). KPU melantik 5.741.127 anggota KPPS yang tersebar di 820.161 tempat pemungutan suara.

Konten-konten video mengenai tugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi yang disingkat Sirekap bertebaran di platform media sosial Tiktok, dua pekan terakhir. Sebagian mengingatkan KPPS 4 untuk menyiapkan mental karena tugas menjadi admin Sirekap tidaklah ringan.

Melalui video-video itu, warganet mengingatkan kesiapan mental anggota KPPS yang bertugas menjadi admin Sirekap. ”Yang KPPS 4 terus ditunjuk sebagai Sirekap, mental aman kah?”, ”Sebelum pusing jadi Sirekap + KPPS 4, mental masih amankan guys....”, ”Mental Sirekap amankah?”. Demikian, kalimat-kalimat yang terselip dalam video yang diunggah di Tiktok.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Menjadi admin Sirekap memang cukup menantang. Hal itu setidaknya diakui oleh Haris Budiawan, anggota KPPS 4 yang akan bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10, Kelurahan Gilangharjo, Bantul, DI Yogyakarta. Ketua KPPS memilihnya menjadi anggota KPPS 4 karena dianggap ”melek IT”.

Kendati tergolong mahir dalam bidang teknologi informasi, pengajar Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK Negeri 1 Bantul itu tetap belajar dan membaca buku panduan penggunaan aplikasi Sirekap. KPPS juga diizinkan untuk mencoba mengisi Sirekap dengan contoh lembar C.Hasil.

Baca juga: Agar KPPS Tak Pergi Pagi Pulang Pagi

Petugas mencatat masalah yang ditemui saat uji coba Aplikasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) pada pemilihan tahun 2020 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (25/8/2020). Simulasi ini juga sebagai sarana untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan aplikasi ini.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Petugas mencatat masalah yang ditemui saat uji coba Aplikasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) pada pemilihan tahun 2020 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (25/8/2020). Simulasi ini juga sebagai sarana untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan aplikasi ini.

”Akan ada simulasi penggunaan Sirekap lagi di tingkat TPS dengan didampingi PPS,” ujar Haris dihubungi dari Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Menurut dia, bimbingan teknis dan buku panduan penggunaan Sirekap sudah cukup membantu penggunaan Sirekap. Terlebih, KPPS yang ditunjuk sebagai admin Sirekap merupakan anak-anak muda yang terbiasa dengan teknologi. Mereka juga harus memiliki gawai dengan sistem operasi Android untuk menjalankan aplikasi Sirekap mobile.

Haris menuturkan, sebagian KPPS sempat mengalami kendala saat uji coba Sirekap. Setelah mengunduh aplikasi yang diperbarui, beberapa admin Sirekap tidak bisa login. Namun mulai hari ini, tim dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebar formulir untuk mendata admin yang kesulitan masuk ke aplikasi. Pada Senin petang, KPU telah mengirimkan user dan password baru dari KPU.

”Kalau untuk proses pengisian, tidak ada kesulitan bagi kami,” ujarnya.

Siluet wartawan saat merekam Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari yang melakukan pemantauan secara daring saat pelantikan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara serentak, di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Siluet wartawan saat merekam Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari yang melakukan pemantauan secara daring saat pelantikan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara serentak, di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Iklan

Di Pemilu 2024, KPU menunjuk dua orang di setiap TPS untuk menjadi admin Sirekap. Satu admin menjadi petugas utama Sirekap, sedangkan satu orang lainnya sebagai cadangan. Lalu, bagaimana menyiapkan bekal agar KPPS tidak kena mental dalam menjalankan tugas sebagai admin Sirekap?

Merujuk Keputusan KPU Nomor 66 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu, Sirekap adalah perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara serta alat bantu dalam rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu.

Penggunaan sistem penghitungan suara secara elektronik sudah dilakukan KPU sejak Pemilu 2019. Kala itu, KPU menggunakan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Pada Situng, pembacaan dilakukan di tingkat KPU kabupaten/kota. Sementara Sirekap pertama kali digunakan saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2020) dan pembacaan dilakukan sejak di TPS.

Alat bantu dokumentasi

Anggota KPU, Betty Epsilon Idroos, mengatakan, Sirekap adalah alat bantu yang disiapkan oleh KPU untuk melakukan pencatatan dan pendokumentasian dari penghitungan suara di TPS. Ada dua jenis Sirekap yang digunakan, yakni Sirekap Mobile dan Sirekap Web. Sirekap Mobile adalah Sirekap berbasis gawai yang digunakan oleh KPPS untuk memotret C.Hasil Plano di setiap TPS.

Sirekap adalah alat bantu yang disiapkan oleh KPU untuk melakukan pencatatan dan pendokumentasian dari penghitungan suara di TPS

Sementara Sirekap Web merupakan Sirekap yang digunakan oleh PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU RI untuk merekapitulasi suara secara berjenjang. ”Sirekap Web juga sebagai opsi untuk wilayah-wilayah yang tidak ada sinyal internet,” katanya.

Betty mengingatkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan KPPS agar mudah menggunakan Sirekap. Saat menuliskan hasil penghitungan suara di Form C.Hasil Plano, huruf harus rapi dan menggunakan huruf kapital. Jika ada yang keliru, tulisan dihapus menggunakan tipe-x, bukan dicoret. KPPS harus memastikan seluruh kolom dan baris terisi agar bisa dibaca oleh Sirekap.

Baca juga: Menyiapkan Bekal Menjadi Anggota KPPS

Ketika memfoto Form C.Hasil, posisi gawai harus tegak lurus dan penanda di pojok kertas tertangkap kamera. Sebelum gambar dikirim, KPPS mesti memeriksa kesesuaian angka yang ada di Form C.Hasil dengan pembacaan di Sirekap. Jika ada angka yang tidak terbaca, KPPS mesti mengambil ulang foto formulir.

Simulasi pemungutan suara untuk Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU Palembang di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (25/12/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Simulasi pemungutan suara untuk Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU Palembang di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (25/12/2023).

”Pembacaan Sirekap menggunakan kecerdasan buatan sehingga bisa langsung dibaca dan diunduh melalui gawai,” tuturnya.

Adapun penggunaan Sirekap pada Pemilu 2024 akan digunakan oleh 1.640.322 akun untuk 820.161 TPS karena setiap TPS ada dua admin Sirekap. Hingga Minggu (4/2/2024) petang, ada 1.391.587 KPPS atau 84,8 persen akun di 708.798 TPS (86,42 persen) sudah siap.

”Kami berupaya agar server tidak down saat penghitungan suara dan memperkuat sistem keamanan agar mudah disusupi peretas,” kata Betty.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000