logo Kompas.id
Politik & HukumMasyarakat Kalsel Cegah...
Iklan

Masyarakat Kalsel Cegah Pertikaian Antar-suku karena Beda Pilihan

Pemilu 2024 diharapkan membawa kegembiraan dan tak sampai membuat masyarakat di Kalsel bertikai.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
· 3 menit baca
Perwakilan suku bangsa di Kalimantan Selatan bergandengan tangan seusai membacakan deklarasi pemilu damai tahun 2024 dalam acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalsel di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Perwakilan suku bangsa di Kalimantan Selatan bergandengan tangan seusai membacakan deklarasi pemilu damai tahun 2024 dalam acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalsel di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).

BANJARMASIN, KOMPAS — Masyarakat dari berbagai suku di Kalimantan Selatan berkomitmen menjaga kedamaian menjelang Pemilu 2024. Sebagai pesta demokrasi, pemilu diharapkan membawa kegembiraan dan membuat masyarakat yang berbeda pilihan tetap bersatu dan tidak terlibat dalam pertikaian.

Komitmen tersebut disampaikan dalam acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalsel, Rabu (31/1/2024), di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin. Acara deklarasi ini digelar 13 hari sebelum Pemilu 2024.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Ketua Umum Dayak Kulawarga Borneo, Salam, menyampaikan, masyarakat Dayak yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalsel berkomitmen menjaga kedamaian dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Warga Dayak di Kalsel juga siap mendukung dan bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pemangku kepentingan lain untuk mewujudkan pemilu damai.

”Sebagai penduduk asli Kalimantan, kami bertekad menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Banua (Kalsel) supaya tetap aman dan terkendali,” katanya.

Warga dari organisasi kemasyarakatan Dayak Kulawarga Borneo melakukan atraksi seusai acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalimantan Selatan di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Warga dari organisasi kemasyarakatan Dayak Kulawarga Borneo melakukan atraksi seusai acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalimantan Selatan di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).

Menurut Salam, pihaknya cukup intens berkomunikasi dengan semua suku bangsa yang ada di Kalsel. Semua pihak pun diajak untuk tetap bersatu padu dan menciptakan Banua yang kondusif. ”Kami berpesan agar masyarakat tetap rakat mufakat (erat dalam persatuan) dan jangan bacakut papadaan (jangan berkelahi dengan sesama saudara),” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kerukunan Bubuhan Banjar, Taufik Arbain, mengatakan, pemilu bukan sekadar urusan pemerintah, TNI, Polri, dan penyelenggara pemilu, melainkan juga tanggung jawab semua elemen masyarakat. Karena itu, ia mengapresiasi acara deklarasi pemilu damai dalam rangka menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Perkokoh Persaudaraan Menyongsong Pemilu 2024

”Deklarasi ini bisa memberikan dampak positif ketika terjadi polarisasi antar-etnis di tengah kita. Maka, kesempatan kita adalah memberikan pengertian, perawatan, dan pembinaan kepada warga kita agar tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Menurut Taufik, Indonesia adalah negara multietnis dengan banyak elemen berbeda. Karena itu, etnis-etnis yang ada di Kalsel harus membuktikan bahwa semua bisa bersatu dan merawat negara ini dengan baik. ”Kita semua bertekad membuat pemilu ini lebih baik dan juga menjaga bangsa kita menjadi lebih baik,” ujarnya.

Iklan
Naskah deklarasi yang dibacakan perwakilan suku bangsa dalam acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalimantan Selatan di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Naskah deklarasi yang dibacakan perwakilan suku bangsa dalam acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalimantan Selatan di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).

Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar-suku Bangsa (Ikasba) Kalsel Aliansyah Mahadi mengatakan, Ikasba Kalsel sudah terbentuk lebih dari 20 tahun. Pembentukannya pada 2001 lalu untuk mengantisipasi kejadian pertikaian antaretnis di provinsi tetangga, Kalimantan Tengah, agar tidak meluas ke Kalsel.

Pada awalnya di Ikasba Kalsel ada 18 paguyuban. Sekarang, 33 etnis dari berbagai daerah di Indonesia yang ada di Kalsel sudah bergabung. Anggota Ikasba Kalsel berasal dari Aceh sampai Papua. ”Di Ikasba, kami mewadahi semua etnis yang ada di Kalsel untuk sama-sama menjaga kedamaian Banua,” katanya.

Sebagai penduduk asli Kalimantan, kami bertekad menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Banua (Kalsel) agar tetap aman dan terkendali.

Rekatkan kebersamaan

Menurut Aliansyah, semua anggota Ikasba Kalsel diingatkan agar tetap erat dalam persatuan dan membangun kebersamaan. Dia berharap kejadian Jumat Kelabu pada Pemilu 1997, yang masih menyisakan trauma, tidak terjadi lagi di Kalsel.

”Beda pilihan itu biasa, tetapi semua harus tetap menjaga kedamaian Banua. Kita tidak ingin ada tragedi Jumat Kelabu lagi. Kita harus merekatkan kebersamaan,” ujarnya.

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Inspektur Jenderal Winarto (kanan) menerima senjata mandau dari Ketua Umum Dayak Kulawarga Borneo Salam (kiri) dalam acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalsel di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Inspektur Jenderal Winarto (kanan) menerima senjata mandau dari Ketua Umum Dayak Kulawarga Borneo Salam (kiri) dalam acara Cooling System Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024 Suku-suku Bangsa di Kalsel di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, Rabu (31/1/2024).

Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Inspektur Jenderal Winarto mengatakan, kegiatan deklarasi pemilu damai itu sangat baik dan diperlukan menjelang pemilu. Harapannya, pemilu benar-benar menjadi pesta demokrasi. ”Namanya pesta itu harusnya untuk senang-senang, jangan sampai terjadi gontok-gontokan dan perselisihan,” katanya.

Sejauh ini, menurut Winarto, hampir tidak ada kerawanan yang signifikan di Kalsel menjelang pemilu. Namun, semua pihak perlu mengantisipasi adanya ujaran kebencian dan berita bohong di media sosial yang berpotensi memecah belah masyarakat.

”Setelah kegiatan ini saya berharap suku-suku yang ada di Kalsel bisa tetap bersatu. Kita semua bersaudara demi Indonesia. Kita boleh berbeda suku, baju, dan keinginan, tetapi tujuan kita sama, yaitu membangun Indonesia menjadi maju dan sejahtera,” katanya.

Baca juga: Jangan Ada Lagi Tragedi ”Jumat Kelabu” di Kalsel

Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Pemerintah Provinsi Kalsel Sulkan juga mengapresiasi kegiatan deklarasi pemilu damai dari suku-suku bangsa yang ada di Kalsel. ”Kegiatan ini diharapkan membuat masyarakat Kalsel tetap bersatu dan bergembira menyukseskan Pemilu 2024,” katanya.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000