logo Kompas.id
Politik & HukumGanjar, Guntur, dan Lagu...
Iklan

Ganjar, Guntur, dan Lagu ”Suket Teki”

Guntur Soekarnoputra menyanyikan ”Suket Teki” di hadapan pendukung capres Ganjar Pranowo. Ada pesan di baliknya.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 4 menit baca
Suasana saat putra sulung Proklamator RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra, menyampaikan orasinya di panggung dan disambut pendukung Ganjar-Mahfud dalam acara Deklarasi Rock N Roll di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin (29/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Suasana saat putra sulung Proklamator RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra, menyampaikan orasinya di panggung dan disambut pendukung Ganjar-Mahfud dalam acara Deklarasi Rock N Roll di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Wong salah ora gelem ngaku salah

Suwe-suwe sopo wonge sing betah

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Mripatku uwis ngerti sak nyatane

Kowe selak golek menangmu dewe

Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki.

Putra sulung Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra, berulang menyanyikan potongan refrein dari lagu bahasa Jawa berjudul ”Suket Teki” karya Didi Kempot itu. Keluarga dekat dan para kerabat dari Guntur hingga puluhan sukarelawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hadir dalam acara Rock N Roll bersama Ganjar Pranowo dan Guntur Soekarnoputra di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta, Senin (29/1/2024), pun ikut menari dan bernyanyi.

Sejumlah putra-putri Soekarno hadir, antara lain Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, dan Bayu Soekarnoputra. Hadir pula keluarga besar Soekarno yang lain, baik dari generasi kedua maupun ketiga, seperti Puti Guntur Soekarno, serta keluarga besar dari istri Soekarno, Fatmawati.

Acara ini sebenarnya telah dirancang sejak lama oleh Ganjar dan Mas Tok, panggilan Guntur. Keduanya sepakat untuk bernyanyi bersama atau duet. Namun sayang, pada waktu yang bersamaan, Ganjar masih berkampanye di Ambon, Maluku, sehingga calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo itu hanya bisa hadir via daring.

”Tadi saya sudah nyanyi’Suket Teki’. Mestinya, kan, duet sama sampeyan tuh. ’Suket Teki’, ’wong salah ora gelem ngaku salah’, terus piye (bagaimana)?” ujar Mas Tok, yang langsung disambut tawa oleh Ganjar dan para tamu undangan.

Baca juga: Berkali-kali Berkunjung ke Jateng, Jokowi Memotong Basis Ganjar-Mahfud?

Cucu Proklamator RI Soekarno, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Soekarno, menyampaikan orasinya di panggung dalam acara Deklarasi Rock N Roll di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin (29/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Cucu Proklamator RI Soekarno, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Soekarno, menyampaikan orasinya di panggung dalam acara Deklarasi Rock N Roll di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Ganjar membenarkan bahwa dirinya telah mempersiapkan diri untuk menyanyikan lagu ”Suket Teki” bersama Mas Tok. Namun, ia meminta maaf kepada Mas Tok dan semua tamu yang hadir karena tidak bisa ikut hadir bersama di Jakarta karena jadwal kampanye yang padat.

”Saya hanya ingin menyampaikan, ada sebuah pesan dari lagu ’Suket Teki’. Orang yang seharusnya salah, tetapi tidak mengakui salah. Itu adalah introspeksi juga buat diri kita untuk selalu menepati janji. Kalau benar, katakan benar. Kalau salah, katakan salah,” ucap Ganjar.

Ingkar janji Jokowi

Ditemui seusai acara, Mas Tok tak menampik bahwa lagu ”Suket Teki” ditujukan untuk Presiden Joko Widodo. Menurut dia, Jokowi tidak bisa memegang komitmen yang pernah disampaikan langsung kepadanya di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2023.

Kala itu, Mas Tok nekat bertemu Jokowi. Setelah bertemu, ia bertanya, apakah Jokowi masih memegang janji terdahulu soal sosok yang bisa meneruskan program-program yang sedang dan sudah dalam rencana. Mas Tok menyebut, saat itu Jokowi dengan tegas menyampaikan, pendiriannya tidak berubah dan tetap mendukung Ganjar.

Guntur Soekarnoputra menyampaikan orasinya di panggung dalam acara Deklarasi Rock N Roll di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin (29/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Guntur Soekarnoputra menyampaikan orasinya di panggung dalam acara Deklarasi Rock N Roll di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Iklan

”Saya sempat lega sebentar. Eh, tetapi tidak sampai beberapa bulan, sudah kejadian seperti itu. Urusannya jadi lain. Kok, Jokowi jadi begini. Kok, jadinya kayak lebih berat ke pasangan Prabowo-Gibran,” ungkap Mas Tok.

Gibran Rakabuming Raka merupakan putra sulung Presiden Jokowi. Pada Pemilihan Presiden 2024 ini, Gibran maju sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.

Baca juga: Ketua MK Anwar Usman Dijatuhi Sanksi Berat, Diberhentikan hingga Dilarang Mengadili

Mas Tok mengaku, sebagai manusia, rasa kecewa itu pasti ada. Namun, sebagai seorang politisi, dirinya tidak boleh menyerah dengan kekecewaan. ”Kita harus melawan kekecewaan kita dengan suatu gerakan untuk melawan,” tegasnya.

Tak hanya dirinya, Mas Tok mengungkapkan bahwa adiknya yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri merasakan kekecewaan yang sama. ”Waktu (Jokowi) mau jadi (presiden) dibantu. PDI Perjuangan mati-matian, masak sudah jadi, kayak begitu,” katanya.

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

”Politik memang begitu, menghalalkan segala cara untuk mendapat kekuasaan. Tetapi, kalau menurut Bung Karno, politik memang menghalalkan segala cara asalkan segala cara itu adalah cara-cara yang halal. Jangan cara-cara yang justru tidak halal. Itu bukan politik namanya, tetapi anarkis,” lanjutnya.

Perubahan sikap Jokowi

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan, PDI-P mencermati adanya perubahan sikap kepemimpinan Jokowi. Pertama, gagasan perpanjangan masa jabatan presiden ataupun presiden tiga periode, yang sebelumnya selalu dibantah oleh Presiden Jokowi, ternyata benar-benar muncul dan dibahas bersama presiden.

”Bahkan, kami mendapatkan sumber informasi tepercaya dari para ketua umum partai dan orang-orang sekitar Presiden (Jokowi) yang memperkuat hal di atas. Perpanjangan jabatan presiden menjadi awal persoalan (PDI-P) dengan Pak Jokowi, bukan karena diksi petugas partai. Mengapa? Sebab, diksi ini sudah disampaikan sejak awal Pak Jokowi menjadi wali kota dan gubernur,” ujar Hasto.

Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, Selasa (12/6/2018).
DOK SEKJEN PDIP HASTO KRISTIYANTO

Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, Selasa (12/6/2018).

Kedua, berbagai intimidasi yang dilakukan kepada ketua umum partai, seperti Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menunjukkan bagaimana intervensi Istana telah masuk pada aspek kedaulatan partai. Tak heran, partai-partai saat itu memberikan dukungan ke Prabowo dengan melakukan deklarasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta.

”Bagi kami, hal tersebut nyata-nyata merupakan pelanggaran serius. Bahkan, Mas Airlangga (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto) menyatakan kepada saya bahwa lifetime-nya harian sehingga terpaksa mengikuti kehendak Presiden,” ucap Hasto.

Ketiga, Jokowi telah membiarkan manipulasi hukum di MK yang menimbulkan persoalan serius terkait dengan pencalonan Gibran.

Keempat, Jokowi dalam politik hukumnya pada akhirnya dinilai tebang pilih. Suara ini dinilai semakin kuat.

Kelima, pernyataan Presiden Jokowi yang akan berpihak dan berkampanye telah menimbulkan sentimen sangat negatif. Pernyataan ini sepertinya menjadi legitimasi bagi oknum-oknum yang selama ini melakukan intimidasi dan tidak netral.

Baca juga: Presiden: Saya Sampaikan Ketentuan di UU Pemilu

Hasto Kristiyanto
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Hasto Kristiyanto

Dengan demikian, lanjut Hasto, sikap PDI-P adalah sikap berdasarkan etika dan pranata politik yang baik, terlepas dari persoalan pribadi, dan berdasarkan tatanan pemerintahan negara yang seharusnya menjunjung tinggi konstitusi. Di luar itu, seorang presiden juga dituntut untuk mengedepankan kejujuran, etika, dan dedikasi tertinggi bagi rakyat, bangsa, dan negara.

”Ketika hal tersebut dilanggar dengan sadar, PDI Perjuangan lebih memilih menyatu dengan rakyat sebagai sumber kekuasaan tertinggi. Oleh tanggung jawab dan kedudukannya, Presiden tidak boleh berbohong,” kata Hasto.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000