Pose Jari ”Metal” Wapres di HUT PDI Perjuangan, Puan: Itu Merah Total
Salam metal tiga jari Wapres Ma’ruf Amin menjadi sorotan publik. Puan Maharani sebut arti metal adalah merah total.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SUKOHARJO, KOMPAS — Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani buka suara perihal pose jari ”metal” yang ditunjukkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Aksi Wakil Presiden marak diperbincangkan warga. Pasalnya, pose jari itu identik dengan partai berlambang banteng tersebut.
”Tanggapannya? Metal? Ya, merah total,” jawab Puan singkat ketika ditanyai hal itu, seusai meresmikan Gedung Olahraga Bung Karno, di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
Awalnya, Puan hanya menunjukkan pose metal sewaktu awak media menyebut nama Wakil Presiden (Wapres). Sebanyak tiga kali ia menampilkan pose itu sambil tersenyum semringah sebelum akhirnya menjawab soal arti pose salam tiga jari tersebut.
Hanya saja, Puan tidak menjelaskan lebih rinci soal maksud pose jari tersebut. Apalagi, Wapres bukan kader ataupun simpatisan PDI Perjuangan. Oleh karenanya, momen itu membuat publik bertanya-tanya terkait netralitas Wapres dalam Pemilu 2024 ini.
Wapres berpose dengan jari metal sewaktu menghadiri Hari Ulang Tahun ke-51 PDI Perjuangan, di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Momen itu tertangkap kamera wartawan ketika Wapres berfoto bersama para tokoh setelah pemotongan tumpeng. Kebetulan Wapres diapit Puan dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam foto tersebut.
Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masudki Baidlowi, sudah mengklarifikasi terkait salam metal atau salam tiga jari itu. Ia mengungkapkan, apa yang dilakukan Wapres sekadar menunjukkan keakraban untuk menghargai partai yang mengundangnya.
”Wapres KH Ma’ruf Amin konsisten mengambil posisi netral dalam kontestasi Pilpres 2024 seperti sering disampaikan dalam berbagai kesempatan. Netralitas itulah yang menjadi salah satu alasan Wapres hadir dalam acara HUT PDI-P, juga HUT parpol yang lain,” kata Masduki Baidlowi, dalam penjelasan tertulisnya (Kompas, 10/1/2024).
Masduki juga menyampaikan, hendaknya salam metal yang dilakukan Wapres tidak dipersepsikan sebagai bentuk dukungan kepada kandidat tertentu. Itu mengingat situasi saat ini yang sedang dalam suasana kontestasi pilpres.
”Salam metal atau (salam) tiga jari tersebut murni salam keakraban, menghargai HUT PDI-P. Salam tersebut sudah lama dipakai PDI-P. Metal menunjukkan akronim merah total sebagai warna bendera partai,” tutur Masduki.
Pakar sosiologi politik dari Universitas Sebelas Maret, Rezza Dian Akbar, mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, Wapres justru menjadi sosok pemimpin yang paling netral. Ia menganggap sikap politik Wapres tidak pernah ditampilkan secara vulgar di muka publik.
Reza mencontohkannya dalam beberapa kasus. Misalnya, sewaktu pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggunakan istilah ”Amin” sebagai singkatan mereka. Muncul keengganan sekelompok orang menyebut kata ”amin” dalam ibadah mereka.
”Ketika itu, beliau menyatakan, sebaiknya umat Muslim tidak perlu kekanak-kanakan. Karena, bagaimana pun, istilah Amin dari Anies-Muhaimin dan yang digunakan dalam ibadah adalah dua hal berbeda,” kata Reza.
Ungkapan itu, jelas Reza, tidak lantas membuat Wapres berpihak kepada pasangan calon tersebut. Contoh lainnya, saat debat kedua antarcapres, ada opini publik bahwa capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, diserang personalnya. Ketika itu, sebut Reza, Wapres berkomentar agar setiap kandidat jangan saling serang personalnya.
”Apakah itu condong ke 02 (Prabowo)? Itu tidak begitu terasa. Sekarang justru Wapres melakukan salam metal tiga jari di HUT PDI Perjuangan,” kata Reza.
Dengan demikian, sebut Reza, salam metal itu tidak lantas menjadi bentuk dukungan Wapres kepada PDI Perjuangan ataupun pasangan capres dan cawapres nomor urut 3. Ia beranggapan sikap Wapres malah bisa dimaknai sebagai upaya menurunkan tensi di tengah panasnya suhu politik akibat ketidakhadiran Presiden Joko Widodo pada hari ulang tahun partai tempatnya bernaung.
”Seolah beliau sadar, tidak hadirnya Jokowi akan menjadi sorotan. Maka, di sini beliau bersikap secara instingtif untuk menjadi instrumen yang mendinginkan tensi. Karena, ada suasana yang tidak mengenakkan dengan ketidakhadiran Jokowi dalam acara itu,” kata Reza.
Metal menunjukkan akronim merah total sebagai warna bendera partai.
Sementara itu, dalam acara HUT ke-51 PDI-P itu, Wapres turut memberikan sambutan dan ucapan selamat. Ia bersyukur bisa hadir pada kesempatan itu. Menurut dia, ajang ulang tahun seharusnya dijadikan momen refleksi bagi segenap elite dan kader dari partai tersebut.
”Hari ini merupakan momen yang penting, momen yang tepat, untuk melakukan refleksi guna melihat kemajuan saat ini serta upaya-upaya peningkatan pengabdian di masa yang akan datang,” ujar Wapres.