Kontrak dinyatakan efektif saat syarat administrasi, terutama keuangan, telah dipenuhi untuk pastikan kontrak berjalan.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembelian pesawat tempur Perancis, Rafale, tuntas. Semua tahap kontrak telah dinyatakan efektif oleh produsen Rafale. Namun, kontrak dengan perusahaan-perusahaan senjata masih menunggu perkembangan selanjutnya.
Direktur UtamaDassault Aviation Eric Trappier, Senin (8/1/2024), mengumumkan bahwa semua tahap kontrak pembelian 42 pesawat tempur Rafale telah aktif. ”Tahap terakhir kontrak yang terdiri atas 18 Rafale sudah aktif hari ini,” kata Eric.
Hal ini dikonfirmasi Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Edwin Sumantha. Menurut Edwin, ini berarti Indonesia telah memastikan pembelian 42 pesawat tempur Rafale. Kontrak dinyatakan efektif ketika syarat administrasi, terutama keuangan, telah dipenuhi untuk memastikan kontrak berjalan.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Sarana Pertahanan Jusuf Jauhari. Jusuf menambahkan, untuk pembelian senjata, yaitu bom dan rudal, kontraknya belum efektif.
Kontrak dengan Dassault untuk pembelian Rafale ditandatangani pada Februari 2022 untuk pembelian 42 pesawat.
Secara bertahap Indonesia memenuhi kewajiban administrasinya pada September 2022 dan Agustus 2023 masing-masing untuk enam dan 18 pesawat Rafale. Kini, semua tahap telah dinyatakan selesai.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan, diperkirakan tahap pertama kedatangan Rafale akan dimulai pada 2026.
Selain kerja sama di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), Indonesia dan Perancis juga menjalin kerja sama di bidang pelatihan dan pendidikan.
Selain itu juga tetap dibahas kerja sama lanjutan terkait pertahanan kedua negara. Kerja sama tidak terbatas pada jual-beli alutsista, tetapi juga meliputi transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama, hingga aspek keamanan.
”Saya ingin menggarisbawahi salah satu prinsip kebijakan pertahanan Indonesia 2020-2024, yaitu mengembangkan dan meningkatkan kerja sama internasional di bidang pertahanan, termasuk bekerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan,” kata Prabowo.
Hal senada disampaikan Eric. Ia mengatakan, pembelian Rafale ini tidak saja menguatkan Indonesia sebagai kekuatan regional, tetapi juga menjadi langkah penting dalam kerja sama akademik dan industri. ”Kami berkomitmen penuh dalam memastikan kemitraan yang sukses dengan visi jangka panjang,” ujar Eric.