logo Kompas.id
Politik & HukumTak Ingin Suara Dicuri, Parpol...
Iklan

Tak Ingin Suara Dicuri, Parpol Siapkan Dua Saksi di Setiap TPS

Selain mengawal suara, para saksi yang disiapkan parpol diharapkan juga bisa mengajak pemilih datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
· 3 menit baca
Penghitungan suara pemilu presiden di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 030 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Penghitungan suara pemilu presiden di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 030 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Kurang dari dua bulan jelang hari pemungutan suara Pemilu 2024, partai-partai politik terus merekrut para saksi pemilu. Jumlah saksi dikejar hingga memenuhi target dua saksi per tempat pemungutan suara.

Pelatihan teknis untuk para saksi juga diintensifkan untuk memastikan peran maksimal mereka dalam mengawal suara, baik partai, calon anggota legislatif, maupun calon presiden dan wakil presiden. Sebab, potensi hilangnya suara di tempat pemungutan suara belum bisa dihilangkan.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Partai Golkar, misalnya, menurut Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung, telah membentuk Badan Saksi Nasional sejak awal periode kepemimpinan Airlangga Hartarto, yakni pada akhir 2019. Ini merupakan pertama kalinya Golkar memiliki badan khusus yang bertugas untuk menangani saksi pemilu.

Baca juga: ”Dunia Hitam” Pasca-pemungutan Suara Pemilu

Salah satu anggota Badan Saksi Nasional Partai Golkar saat menghadiri pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU

Salah satu anggota Badan Saksi Nasional Partai Golkar saat menghadiri pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Selama tiga tahun terakhir, kata Doli, Badan Saksi Nasional Golkar telah bekerja. Mulai dari konsolidasi hingga saat ini telah memasuki fase pemantapan akhir dalam mempersiapkan saksi yang bertugas di TPS.

”Kami sudah persiapkan satu saksi dan satu orang cadangan untuk di seluruh TPS, dengan penuh dedikasi dan militansi terhadap partai serta kecakapan yang mumpuni soal teknis kepemilihan dan sistem kerja saksi partai di TPS,” ujar Doli saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Tak hanya Golkar, Partai Gerindra juga terus mempersiapkan para saksi pemilu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan dua saksi pada seluruh TPS yang ada di Indonesia. Ia mencontohkan, di daerah pemilihannya, yakni DKI Jakarta I yang meliputi Kotamadya Jakarta Timur, ada lebih dari 16.000 saksi yang telah direkrut. Sebanyak 16.000 saksi itu akan bertugas di 8.200 TPS di Jakarta Timur.

Iklan

Sebelum bertugas, para saksi mendapatkan pelatihan mengenai teknis kepemiluan. Pemerataan pelatihan itu yang sedang diintensifkan oleh para calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra. Habiburokhman, misalnya, berkeliling setidaknya ke lima lokasi untuk memberikan bimbingan teknis untuk para saksi.

Baca juga: Saksi Parpol, Ujung Tombak Pengawal Suara dalam Pemilu

Suasana Konsolidasi Akbar Kader Partai Gerindra se-Jakarta Timur di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Minggu (16/7/2023).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Suasana Konsolidasi Akbar Kader Partai Gerindra se-Jakarta Timur di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

”(Perekrutan saksi) rata-rata sudah di atas 90 persen di setiap TPS. Jadi, saksinya sudah ada, tinggal pelatihannya. Targetnya, dua minggu ke depan pelatihannya sudah selesai,” kata Habiburokhman.

Ia menegaskan, kapasitas saksi perlu dipastikan melalui pelatihan tersebut. Semua saksi harus mumpuni dan tidak ada perlakuan khusus pada TPS tertentu. Semua TPS harus diperlakukan sama oleh para saksi. Sebab, kerawanan akan hilangnya suara bisa muncul di mana saja.

”Semua TPS sama, kalau tidak diawasi, bisa hilang suara kita,” tutur Habiburokhman.

Rapat koordinasi bakal calon legislatif PAN berlangsung di Makassar, Rabu (3/5/2023). Seluruh kader diminta berkompetisi penuh untuk menang dalam pemilu.
RENY SRI AYU ARMAN

Rapat koordinasi bakal calon legislatif PAN berlangsung di Makassar, Rabu (3/5/2023). Seluruh kader diminta berkompetisi penuh untuk menang dalam pemilu.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengungkapkan, partainya juga terus menggencarkan pelatihan untuk 1,6-1,8 juta saksi pemilu yang telah direkrut di seluruh Indonesia. Pelatihan yang dilakukan oleh para pelatih dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN dan para caleg itu meliputi tata cara menjaga suara di TPS hingga mencatat dan memotret formulir C1.

”Termasuk juga soal menandatangani berita acara serah terimanya, kalau mereka setuju. Kalau mereka tidak setuju, jangan ditandatangani. Itu termasuk juga dalam pelatihan,” katanya.

Baca juga: Intensnya Capres-Cawapres ke Pesantren, Mengharap Restu ”Langit” dan Dukungan Suara

Eddy menambahkan, selain mengawal suara, para saksi juga diharapkan bisa membantu untuk mengajak warga setempat untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya. Dengan begitu, diharapkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 akan lebih tinggi ketimbang pemilu-pemilu sebelumnya.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000