Nasihat Wapres Amin kepada Pengantin Baru dan Lama
Akhir pekan dimanfaatkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri pernikahan. Di kesempatan itu, Wapres tak hanya memberikan nasihat pernikahan bagi pasangan pengantin, tetapi juga bagi pengantin yang lama.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
Agenda Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Nyonya Wury di kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/12/2023), agak berbeda. Jika biasanya Wapres dan Nyonya Wury memulai dengan kaus dan celana olahraga, Sabtu pagi itu keduanya tampil dengan pakaian lebih resmi.
Wapres Amin berkemeja putih dibalut jas hitam, sarung tenun hitam, lengkap dengan sorban putih di bahunya serta peci hitam. Adapun Nyonya Wury mengenakan kebaya warna hijau lumut dipadu dengan kain coklat dan selendang bermotif bunga yang senada.
Tampilan spesial itu untuk menghadiri akad nikah Ilham Robbani dan Fatimatuz Zahro di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Ilham adalah putra Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi.
”Ini putra bungsu saya yang menikah,” ujar Masduki beberapa hari sebelum acara. Masduki pun masih mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sehari sebelum pernikahan putranya itu.
Sebagai saksi dari mempelai pria, hadir Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Adapun saksi untuk mempelai wanita adalah KH Umar Syahid. Di acara pernikahan itu juga hadir sejumlah tamu undangan, antara lain Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad.
Selain memberi selamat dan doa, Wapres Amin pun memberikan wejangan kepada pengantin yang baru saja disahkan tersebut. Pernikahan, kata Wapres, harus dilandasi niat yang lurus. Sebab, pernikahan itu merupakan sunah Rasul sehingga melaksanakannya menjadi suatu ibadah dan diterimanya amal ibadah sangat tergantung dari niat. ”Semua pekerjaan itu tergantung dari niatnya,” katanya.
Pernikahan harus dilandasi niat yang lurus. (Ma’ruf Amin)
Kepada para pengantin lama, kata Wapres mengingatkan kepada para bapak dan ibu yang hadir, niat bisa diperbarui dan diluruskan kembali jika dulu, saat menikah, niat kurang lurus atau kurang keikhlasan. Dengan demikian, lanjut Wapres, pernikahan akan menjadi berkah. Wapres Amin menambahkan, suami dan istri perlu menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya.
”Tidak pernah ada suami ideal tanpa cacat, enggak ada. Cari istri tanpa cacat juga enggak ada, enggak bakal dapat istri,” tuturnya.
Untuk itu, kata Wapres, segala kekurangan dan kelebihan pasangan perlu diterima. Dengan demikian, rumah tangga yang harmonis bisa dibangun. Namun, hal ini juga perlu dilandasi saling mencintai (mawaddah) yang kemudian membentuk kasih sayang (warrahmah).