logo Kompas.id
Politik & HukumJadi Paling Bontot di Survei...
Iklan

Jadi Paling Bontot di Survei Litbang ”Kompas”, Ganjar Evaluasi Pemenangan

Calon presiden Ganjar Pranowo tak mempersoalkan elektabilitasnya yang kini menjadi paling bontot dibanding kandidat lain. Hasil survei Litbang ”Kompas” justru menjadi pemicu untuk bergerak lebih kuat di akar rumput.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 5 menit baca
Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD naik kendaraan bak terbuka untuk mendaftar di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD naik kendaraan bak terbuka untuk mendaftar di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengaku tak berkecil hati meskipun elektabilitasnya bersama pendampingnya, calon wakil presiden Mahfud MD, paling bontot dibandingkan pasangan capres-cawapres lainnya. Ia malah mengaku, hasil survei Litbang Kompas justru menjadi pemicu dan bahan evaluasi bagi pemenangan Ganjar-Mahfud pada Pemilihan Presiden 2024.

Dalam survei Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia dengan margin of error +/- 2,65 persen, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 39,3 persen suara, sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,3 persen. Sementara itu, pemilih yang masih bimbang (undecided voters) mencapai 28,7 persen.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul, Pemilih Bimbang Meningkat

Kami tidak berkecil hati. Tugas kami temui rakyat. Langsung kami berkomunikasi dengan mereka.

Ganjar, saat ditemui seusai peluncuran Offline Store Merchandise Ganjar-Mahfud MD di FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2023), tak mempersoalkan elektabilitasnya yang diungguli Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin. Justru, hasil survei Kompas tersebut menjadi pemicu bagi dirinya, Mahfud, tim pemenangan, partai pengusung dan para sukarelawan, untuk bekerja lebih baik lagi.

”Buat kami, (survei Litbang Kompas) itu menjadi pemicu saja agar kami bisa berpacu lebih bagus lagi karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan. Jadi, kami tidak berkecil hati. Tugas kami temui rakyat. Langsung kami berkomunikasi dengan mereka,” ujar Ganjar.

Calon presiden Ganjar Pranowo memulai kampanye hari pertamanya di Kampung Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023). Dalam kesempatan itu, ia mulai mendeklarasikan salam 3 jari dan meluncurkan baliho untuk kali pertama.
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Calon presiden Ganjar Pranowo memulai kampanye hari pertamanya di Kampung Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023). Dalam kesempatan itu, ia mulai mendeklarasikan salam 3 jari dan meluncurkan baliho untuk kali pertama.

Ganjar juga menanggapi pergeseran dukungan yang terjadi pada pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Berdasarkan survei Litbang Kompas, soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen. Pemilih PDI-P justru lebih banyak bergeser ke Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.

”Split-ticket voting”

Menurut Ganjar, pergeseran dukungan itu bisa terjadi karena banyak ditemukan pemilih tidak sejalan dengan pilihan capres yang diusung partai politik atau kerap disebut sebagaisplit-ticket voting. Untuk itu, sebelum survei Litbang Kompas diluncurkan, keempat partai pengusung Ganjar-Mahfud, yakni PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai Hanura, telah dikumpulkan untuk konsolidasi pemenangan. Konsolidasi ini bertujuan agar menyatukan pemenangan pemilihan anggota legislatif dengan pemilihan presiden.

”Hari ini akan ada pemilu yang cukup banyak. Jadi, ada pemilihan DPRD kabupaten/kota, provinsi, pusat, DPD, dan tentu saja pilpres. Maka, sekarang kami coba konsolidasikan. Banyak fakta di lapangan terjadi split-ticket. Nah, posisi-posisi swing seperti inilah yang secara kepartaian sekarang sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung dan pengusung juga. Karena itu, kawan-kawan (parpol) sekarang sedang bekerja untuk itu,” ujar Ganjar.

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah menteri dan gubernur, salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (13/6/2023), untuk membahas penataan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Dalam pertemuan tersebut, Ganjar tak memungkiri ada pembahasan mengenai perpolitikan nasional.
DOKUMENTASI TIM GANJAR

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah menteri dan gubernur, salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (13/6/2023), untuk membahas penataan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Dalam pertemuan tersebut, Ganjar tak memungkiri ada pembahasan mengenai perpolitikan nasional.

Ganjar juga menaruh perhatian pada hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud di sejumlah wilayah yang menjadi basis pendukung Presiden Jokowi pada pemilu lalu. Ia mengaku akan melihat lebih jauh penyebab penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud di wilayah-wilayah itu. Kemudian, seluruh kekuatan partai pengusung dan sukarelawan akan terus mengintensifkan kampanye di wilayah-wilayah tersebut.

Iklan

”Saya kira, kekuatan yang memungkinkan adalah seluruh elemen dari partai pengusung, kemudian ada kawan-kawan caleg, sukarelawan. Mereka nanti bisa masuk (ke masyarakat) untuk menjelaskan agar lebih clear karena memang ada isu-isu yang kemarin itu berseliweran. Mungkin itu juga yang para pemilih punya determinasi untuk memilih. Jadi kami akan clearance di tempat-tempat tertentu. Kami juga punya petanya,” ucap Ganjar.

Baca juga: ”Undecided Voters” Penentu

Seluruh partai pengusung dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan terus fokus bergerak ke akar rumput.(Hasto Kristiyanto)

Perkuat akar rumput

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan, seluruh partai pengusung dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan terus fokus bergerak ke akar rumput meski posisi Ganjar-Mahfud menurut survei Litbang Kompas berada di peringkat ketiga. Apalagi, dalam temuan survei Litbang Kompas, terdapat 28,7 persen pemilih yang bimbang menentukan pilihan.

Hasto menyatakan, pihaknya telah menyusun strategi untuk menggaet suara pemilih yang belum menentukan pilihan capres dan cawapres tersebut. ”Kalau kita lihat dari survei hari ini, itu ternyata yang undecided itu, kan, masih sangat tinggi sehingga fokus pada pemilih perempuan, pemilih muda, pergerakan door to door di kampung-kampung. Itu akan menjadi kunci kemenangan dan itulah yang dilakukan Pak Ganjar-Mahfud dengan blusukan, tidur di rumah rakyat,” katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto

Hasto menyebut, PDI-P baru mengumpulkan pengurus dewan pimpinan daerah (DPD) di 18 provinsi untuk melakukan konsolidasi terkait pemenangan Ganjar-Mahfud. Para pengurus diinstruksikan bekerja lebih ekstra di wilayah-wilayah kantong PDI-P. ”Jadi, kemarin, dua hari yang lalu, kami telah mengumpulkan seluruh DPD PDI-P, 18 provinsi yang kami menang di 18 provinsi tahun 2019 ini modal yang sangat kuat,” ujar Hasto.

Kemudian, khusus di Jawa Tengah, DPD PDI-P pada Minggu (10/12/2023) kemarin juga telah membentuk ”pasukan” untuk pemenangan Ganjar-Mahfud. Diharapkan, dengan adanya ”pasukan” ini akan terjadi peningkatan dan menyolidkan suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah. Bahkan, DPD menargetkan kemenangan sekurang-kurangnya 62 persen suara.

”Maka, ini merupakan bagian dari dinamika. Tetapi, undecided, yang belum memilih itu, kan masih sangat tinggi, sekitar 28 persen. Bahkan, semula orang memperkirakan (elektabilitas) Prabowo bisa lebih tinggi. Tetapi, dengan berbagai praktik-praktik intimidasi itu ternyata hanya dapat (elektabilitas) 38 persen. Artinya apa? 62 persen suara itu yang akan digalang oleh Ganjar-Mahfud,” ucap Hasto.

Baca juga: Cegah Kampanye Hitam di Jagat Maya, Pemerintah Terapkan Penyaringan Berlapis

Perkuat asosiasi Ganjar dan Jokowi

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menegaskan, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan perlu adanya penguatan asosiasi antara Ganjar dan Presiden Jokowi. Jika dilihat dari delapan misi gerak cepat Ganjar-Mahfud menuju Indonesia unggul, itu pada dasarnya memuat pula program-program strategis yang telah dilakukan Jokowi selama ini.

Andi Widjajanto
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Andi Widjajanto

Dalam visi-misi Ganjar juga, lanjutnya, tidak ada satu pun yang membatalkan visi misi Jokowi. Misalnya saja, persoalan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Ganjar-Mahfud sejak awal berkomitmen untuk meneruskan program pembangunan tersebut.

Kemudian, soal hilirisasi, Ganjar-Mahfud juga berkomitmen untuk memastikan program hilirisasi semasa pemerintahan Jokowi bisa dilanjutkan bahkan akan diperdalam dengan nantinya memperkuat konektivitas maritim serta digitalisasi. Dengan demikian, program hilirisasi ini ke depan menyambung dengan standar industri 5.0 yang ada di dunia.

”Itu yang kami sampaikan di visi misi sehingga kami sebetulnya yakin bahwa nanti publik menilai tentang sosok Mas Ganjar ini adalah Jokowi 3.0. Jadi, asosiasi itu yang mungkin dengan melihat hasil (survei) Kompas yang perlu kami perkuat,” ujar Andi.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000