Kala Istri dan Anak Capres-Cawapres Ikut Terjun Berkampanye
Istri dan anak sejumlah peserta pilpres berkampanye. Mereka ikut menyampaikan program layaknya peserta Pilpres 2024.
Dibandingkan kampanye pada beberapa pemilihan presiden sebelumnya, kampanye Pilpres 2024 kali ini memunculkan warna tersendiri. Laga kampanye tak melulu didominasi oleh para peserta pilpres. Sebaliknya, anggota keluarga para peserta pilpres itu, seperti istri dan anak, aktif terjun sendiri berkampanye menemui masyarakat.
Layaknya peserta pilpres, Fery Farhati menaiki panggung acara Senam Perubahan di Gelanggang Olahraga Merpati Putih Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/12/2023), yang dihadiri lebih dari 500 kaum ibu dari Partai Keadilan Sejahtera dan juga pendukung calon presiden nomor urut 1, Anies R Baswedan. Ini adalah kali pertama bagi Fery terjun ke publik mengampanyekan suaminya.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Sejak masa kampanye dimulai pada 28 November 2023, Fery sudah aktif mendampingi Anies terjun berkampanye. Namun, baru kali ini Fery hadir tanpa Anies, sedangkan Anies berkampanye di Bengkulu. Muhaimin Iskandar, calon wakil presiden yang mendampingi Anies, berkampanye di Bireuen, Aceh.
Baca juga: Istri dan Anak Anies Ikut Kampanyekan Anies-Muhaimin ke ”Emak-emak”
Program kesehatan
Dengan ditemani anak sulungnya, Mutiara Annisa Baswedan, Fery mengajak kaum ibu yang hadir untuk bersenam sekaligus mengampanyekan program kesehatan yang akan dijalankan jika Anies terpilih sebagai presiden.
Dalam sambutannya, Fery mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan. Namun, ia menekankan, hidup sehat tidak cukup dengan senam saja, tetapi perlu adanya jaminan kesehatan yang merata dan mudah diakses. Oleh karena itu, Anies-Muhaimin membuat program kesehatan yang akan memastikan seluruh rakyat Indonesia mudah dalam mengakses layanan kesehatan.
”Anies-Muhaimin punya program sehat untuk semua. Insya Allah kita upayakan bersama untuk memenangkan Anies-Muhaimin,” kata Fery.
Lebih jauh, Anies-Muhaimin juga akan menambah puskesmas baru dengan jumlah yang optimal serta layanan kesehatan primer dengan kualitas dan fasilitas yang layak di perdesaan. Anies-Muhaimin juga akan merevitalisasi dan memperbaiki fasilitas puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu di seluruh Indonesia. Mereka juga akan membangun satu rumah sakit kelas A di setiap provinsi.
Untuk itu, Fery mengimbau masyarakat Cirebon untuk mengajak pemilih dengan radius 40 rumah agar memilih Anies-Muhaimin di Pilpres 2024. ”Insya Allah kalau begitu semakin banyak yang memilih AMIN. Jangan lupa kita berdoa, berdoa disambung ikhtiar insya Allah diijabah,” tuturnya.
Lain halnya dengan Siti Atikoh. Sejak masa kampanye dimulai, istri capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, ini sudah aktif hadir di berbagai kesempatan, baik itu pengajian maupun forum diskusi. Di tiap kesempatan tersebut, ia membagikan pengalamannya mendampingi Ganjar, termasuk buah pemikirannya sebagai perempuan yang berdaya. Kegiatannya itu kerap ia bagikan di akun media sosialnya.
Baca juga: Relawan Pendukung Ganjar-Mahfud dan Tagar Atikoh Ibu Negara
Saat Ganjar berkampanye dan menyerap aspirasi warga di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Atikoh juga sibuk menyerap aspirasi warga terkait harga sembako yang tidak stabil dengan Komunitas Wanita Tani di Yogyakarta.
Masalah pangan
Demikian pula pada Rabu saat Ganjar berkampanye dan menyerap aspirasi warga di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Atikoh juga sibuk menyerap aspirasi warga terkait harga sembako yang tidak stabil dengan Komunitas Wanita Tani (KWT) di Yogyakarta. Di kesempatan itu, Atikoh memastikan Ganjar bersama cawapres pendampingnya, Mahfud MD, akan bergerak cepat dalam menangani masalah di bidang pangan nasional.
Saat bertemu dengan KWT Yogyakarta, Atikoh menerima curahan hati seorang ibu petani soal bagaimana petani kerap dirugikan ketika harga berbagai bahan pangan meninggi, tetapi harga di tingkat petani justru rendah. Untuk mengatasinya, pemerintah selama ini terbatas melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga.
Atikoh menilai hal itu merupakan bagian dari permasalahan kedaulatan pangan Indonesia. Ia berpandangan, harus ada keberpihakan kepada petani, misalnya kebijakan terkait upah tenaga kerja, bibit, dan pupuk. Sebab, harga produksi beras di tingkat petani juga cukup tinggi.
”Terkadang, biaya produksi tak terpenuhi dengan harga jual yang ada. Di sisi lain, seandainya harga naik, warga yang menjadi konsumen yang berteriak,” kata Atikoh.
Atikoh juga menilai harus ada formula untuk mengatasi permasalahan harga pangan yang melonjak itu. ”Tentu harus ada subsidi. Subsidinya seperti apa? Apakah bentuknya subsidi harga di pasar atau pemerintah yang menampung hasil (petani) dengan harga cukup sehingga mereka mendapat keuntungan yang cukup,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Atikoh, harus ada upaya lebih jauh untuk mengatasi masalah pangan tersebut dengan menelisik ke dalam rantai distribusi pangan. Rantai distribusi perlu diformulasikan lagi karena bisa mencapai sembilan titik dari mulai produksi hingga ke tingkat konsumen.
Di hadapan kaum ibu KWT, Atikoh pun mengampanyekan salah satu program yang sudah disiapkan Ganjar sebagai calon presiden. Ganjar ingin memperkuat posisi BUMN Bulog agar stabilitas harga dan ketersediaan pangan bisa lebih pro terhadap petani.
Selvi Ananda, istri cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, juga tampak aktif mendampingi suaminya di setiap kesempatan kampanye. Saat Gibran, cawapres pendamping Prabowo Subianto, ini menyambangi masyarakat di Kampung Sawah, Kota Tangerang, Banten, Senin (4/12/2023), Selvi ikut mendampingi. Gibran dan Selvi yang sama-sama mengenakan kemeja biru muda berjalan menyusuri gang yang panjangnya mencapai 1 kilometer menuju ke panggung tempat mereka akan berkampanye.
Baca juga: Prabowo Tetap Bekerja, Gibran Blusukan di Tangerang
Gizi anak
Di sepanjang jalan, Gibran dan Selvi membagikan susu dan buku tulis kepada para ibu dan anak-anak yang berada di sekitar mereka. Pembagian susu dan buku itu pun berlanjut ketika keduanya sudah menaiki panggung. ”Anak-anak sehat semua ya, ibu-ibu. Jangan ada yang kekurangan gizi, jangan ada yang stunting,” ujar Selvi di hadapan warga.
Momen kampanye Gibran dan Selvi itu pun bukan pertama kali. Sehari sebelumnya, Selvi juga mendampingi Gibran membagikan buku dan susu kepada para warga di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bahkan, Selvi juga berpidato secara bergantian dengan Gibran di tengah kerumunan warga.
Dalam pidato singkatnya, Selvi mengingatkan pentingnya meminum susu bagi anak. Ia pun mengingatkan agar para ibu mengoptimalkan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif bagi anak-anak mereka. ”Yang belum dua tahun, kalau bisa anaknya (diberi) ASI sampai dua tahun ya, bu. Kalau sudah dua tahun, baru bisa dikasih susu formula,” tutur Selvi.
Pemberantasan tengkes merupakan bagian dari visi dan misi pasangan capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Prabowo-Gibran. Salah satu program turunan yang dikampanyekan adalah pemberian makan siang dan gratis bagi siswa di sekolah dan ibu setiap harinya jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024.
Meski demikian, berdasarkan catatan Kompas, pada Pilpres 2014, Mufidah Jusuf Kalla juga beberapa kali terjun sendiri berkampanye saat suaminya, Jusuf Kalla, maju sebagai cawapres mendampingi capres Joko Widodo. Ia berkampanye mengunjungi warga di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia juga pernah mengampanyekan suaminya di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Terjunnya anggota keluarga capres-cawapres, terutama istri, yang terjun sendiri ke laga kampanye tak terlepas dari target kampanye, yakni menjangkau pemilih perempuan, terutama kaum ibu.
Baca juga: Perempuan Makin Bimbang Memilih Capres
Jangkau pemilih perempuan
Peneliti PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama, memandang, terjunnya anggota keluarga capres-cawapres, terutama istri, yang terjun sendiri ke laga kampanye tak terlepas dari target kampanye, yakni menjangkau pemilih perempuan, terutama kaum ibu. ”Pemilih ibu-ibu karakteristiknya loyal. Kalau sudah menentukan pilihan, mereka enggak akan terpengaruh,” ujarnya.
Selain itu, kata Virdika, ada juga kesan terjunnya istri capres-cawapres itu ke arena kampanye adalah untuk menunjukkan bahwa istrinya juga berperan dalam kegiatan pasangannya. Mereka bisa bekerja sama, bukan hanya duduk manis mendukung di belakang.
Kesan yang dimunculkan itu, menurut Virdika, sejalan dengan nilai yang berkembang saat ini. ”Dalam sosok pria hebat ada wanita hebat di belakangnya, ini sudah usang. Jadi bekerja berbarengan. Kesetaraan,” ujarnya.