Gibran: Dugaan Kecurangan Pemilu Laporkan ke Bawaslu
Koalisi Indonesia Maju, yang mengusung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen untuk tidak memanfaatkan fasilitas negara, baik sepanjang masa sosialisasi maupun kampanye kelak.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski belum memasuki masa kampanye, pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tetap akan mengoptimalkan sosialisasi melalui jejaring kaum muda di daerah-daerah. Sosialisasi bakal dilakukan tanpa ajakan untuk memilih. Kubu Prabowo-Gibran juga berjanji tak memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan Pilpres 2024.
Saat ditanya mengenai sejauh mana komitmennya untuk tidak menggunakan fasilitas negara selama mengikuti Pilpres 2024, Gibran tak menjawab langsung. Gibran hanya mengatakan, dirinya berkomitmen untuk tetap menjalankan tugas sebagai wali kota Surakarta. Untuk itu, ia mengklaim agenda-agenda terkait Pilpres 2024 dilakukan di luar jam kerja atau hari libur.
”Kalau khusus hari ini, saya cuti satu hari. Jadi, besok masih ngantor. Selama ini seperti itu yang saya lakukan,” kata Gibran dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (14/11/2024) sore.
Dalam acara itu hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin, yang diangkat menjadi juru bicara Gibran.
Mengenai dugaan kecurangan pemilu, Gibran juga tidak berkomentar banyak. Menurut dia, hal itu semestinya dilaporkan kepada pengawas pemilu. ”Untuk masalah kecurangan, sekali lagi kalau ada kecurangan atau hal-hal yang tidak pas, itu nanti bisa dilaporkan ke Bawaslu,” kata Gibran.
Dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 terus mengemuka seiring dengan pengajuan Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo, calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dugaan tersebut muncul terkait dengan posisi Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo. Pencalonannya juga menuai kritik publik karena didasarkan pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas usia capres dan cawapres yang kontroversial.
Penyelenggara negara
Emil menambahkan, pihaknya menyadari bahwa sejumlah tokoh yang ada di KIM saat ini merupakan penyelenggara negara. Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Gibran adalah Wali Kota Surakarta, sejumlah ketua umum dan pimpinan partai politik anggota KIM memegang jabatan di Kabinet Indonesia Maju, bahkan dirinya pun kini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. Kendati demikian, KIM berkomitmen untuk tidak memanfaatkan fasilitas negara, baik sepanjang masa sosialisasi maupun kampanye kelak.
”Fasilitas negara sudah ada aturannya di KPU, hanya pengamanan yang siap melekat. Ini berlaku untuk semuanya, bukan hanya kepada Mas Gibran, karena kami lihat banyak juga yang masih jadi penyelenggara negara saat ini,” ujar Emil.
Menurut Emil, KIM memahami, meski penetapan peserta Pilpres 2024 sudah dilakukan, masih ada jeda waktu hingga memasuki masa kampanye resmi pada 28 November mendatang. Dalam rentang waktu tersebut, pihaknya akan tetap menggencarkan sosialisasi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke akar rumput. Hal itu diperlukan karena tujuan sosialisasi tidak hanya untuk memperoleh suara, terapi juga menjawab keinginan publik untuk mengenal Prabowo-Gibran.
”Memang ada aturan yang sangat spesifik mengenai apa yang boleh dan tidak boleh. (Tetapi) sayang sekali kalau kemudian antusiasme (publik) yang tinggi untuk bersilaturahmi tidak bisa kami penuhi,” kata Emil.
Emil menambahkan, sosialisasi akan dilakukan dengan mengoptimalkan jejaring kaum muda di daerah-daerah. Ia memastikan, hal itu dilakukan tanpa ajakan memilih karena masa kampanye resmi baru akan dimulai pada 28 November mendatang.
Berangkat ke KPU
Selasa petang, rombongan KIM berkumpul di Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, untuk berangkat mengantarkan Prabowo-Gibran mengikuti pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di KPU. Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 18.00, sedangkan Gibran sudah tiba sejak pukul 16.00.
Prabowo-Gibran yang mengenakan kemeja biru muda dan celana krem, didampingi sejumlah petinggi parpol anggota KIM, berangkat menggunakan bus listrik. Mereka di antaranya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Rifky Harsya, dan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno.
Ada pula Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, dan Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan, kelompok sukarelawan pendukung di sejumlah kota juga mengadakan agenda nonton bareng pengundian nomor urut yang akan dilakukan malam ini. Kegiatan mereka tersebar di berbagai lokasi karena TKN masih mengimbau agar massa pendukung tidak perlu datang ke sekitar kantor KPU.