Pemerintah menganugerahkan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana Yudo Margono.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menganugerahkan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana Yudo Margono. Penyematan tanda kehormatan tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 6, Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Penyematan itu diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia oleh Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Kehormatan Sekretariat Militer Presiden Ignatius Bayu Trikuncoro. Secara resmi, pemerintah menganugerahkan tanda kehormatan kepada Panglima TNI melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor 8/TK/2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama, yang ditetapkan di Jakarta pada 27 Februari 2023.
Penganugerahan tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Laksamana Yudo Margono tersebut sebagai penghargaan kepada anggota TNI yang mendarmabaktikan diri melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengembangan. ”Sehingga memberikan keuntungan luar biasa untuk kemajuan perkembangan dan terwujudnya integrasi TNI,” kata Bayu di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden menginformasikan, Bintang Yudha Dharma Utama termasuk dalam salah satu Tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma. Tanda kehormatan ini dianugerahkan oleh pemerintah kepada mereka yang telah mendarmabaktikan diri melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengembangan serta menghasilkan karya yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara.
Pemberian tanda kehormatan kepada Panglima TNI ini sesuai dengan dasar hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dan syarat khusus sesuai dengan Pasal 28 yang tercantum dalam undang-undang. Pemberian tanda kehormatan ini telah melalui proses pengusulan dan keputusan oleh Dewan Gelar Tanda Kehormatan (GTK) serta telah disetujui oleh Presiden RI.
Kiprah Yudo Margono di dunia militer ditorehkan sejak lama. Sejak dinyatakan lulus dari Akademi Angkatan Laut pada tahun 1988, Yudo tidak saja aktif dalam kariernya di TNI melalui pengembangan dan inovasi di bidang militer, tetapi juga di bidang sosial kemasyarakatan.
Di antaranya, sebelum menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), ia mendapat kepercayaan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020. Pada periode ini Yudo beserta jajaran terlibat langsung dalam pemantauan kehadiran kapal-kapal nelayan China yang melanggar memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau.
Dari sisi sosial kemasyarakatan, Yudo juga terlibat aktif dalam memimpin penanganan warga terkait Covid-19. Keterlibatan ini terutama dalam pemulangan warga negara Indonesia di luar negeri.
Sementara dari sisi pendidikan, Yudo turut menyumbangkan pemikiran, pengetahuan, serta analisis dalam buku yang ia luncurkan berjudul Perang Rusia vs Ukraina: Perspektif Intelijen Strategis Februari-September 2022. Yudo berharap buku ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara dalam mengambil keputusan-keputusan strategis.
Acara penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama diakhiri dengan foto bersama dan pemberian ucapan selamat oleh Wapres Amin yang diikuti oleh seluruh peserta acara yang hadir kepada Panglima TNI.
Hadir dalam acara ini, antara lain, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Agus Subiyanto; Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali; Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo; Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo; dan anggota Dewan GTK, Anhar Gonggong.