Setelah dilantik, Laksamana Yudo yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan 33 tahun 1988 resmi menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lulusan Akademi Militer tahun 1987.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
DINAS PENERANGAN TNI AL
Laksamana Yudo Margono resmi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa setelah dilantik pada Senin (19/12/2022), di Istana Negara.
Laksamana Yudo Margono resmi dilantik sebagai Panglima TNI oleh Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022). Anak petani asal Madiun, Jawa Timur, itu, menjadi perwira tinggi TNI AL ketiga yang menduduki jabatan Panglima TNI.
Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor: 91/TNI/Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI yang dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden (Sekmilpres) Laksamana Muda TNI Hersan, dilanjutkan pengucapan sumpah dan janji oleh Laksamana Yudo dipimpin Presiden RI Joko Widodo.
”Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika dan bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit,” ujar Yudo Margono.
Seusai pengambilan sumpah jabatan, Laksamana Yudo menandatangani berita acara pelantikan Panglima TNI yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dan Menhan RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto. Selanjutnya, Presiden RI menyematkan tanda pangkat dan jabatan serta menyerahkan tongkat komando kepada Laksamana Yudo.
Presiden Joko Widodo memberi keterangan pers seusai pelantikan Laksamana Yudo Margono yang dilantik sebagai Panglima TNI, Senin (19/12/2022) di Istana Negara, Jakakrta. Presiden, antara lain, meminta Panglima TNI menjaga netralitas TNI jelang Pemilu 2024.
Angin segar
Setelah dilantik, Laksamana Yudo yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 33 tahun 1988 resmi menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lulusan Akademi Militer tahun 1987 yang memasuki masa purnatugas. Sebelumnya, Yudo yang lahir di Madiun, 26 November 1965 itu, menjadi calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo ke DPR. Serah terima jabatan di antara keduanya akan dilakukan Selasa (20/12/2022) di Mabes TNI Cilangkap. Yudo menjadi perwira tinggi AL ketiga yang menjadi Panglima TNI.
Sebelumnya, sudah ada Laksamana (Purn) Widodo Adi Sutjipto yang menjadi Panglima TNI pada periode 1999-2002 dan Laksamana (Purn) Agus Suhartono yang menjadi Panglima TNI periode 2010-2013. Selama lebih kurang sepuluh tahun terakhir, jabatan Panglima TNI diisi oleh tiga perwira tinggi TNI AD, yaitu Jenderal (Purn) Moeldoko, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Jenderal Andika Perkasa, serta seorang perwira tinggi TNI AU Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.
Sebelumnya, Curie Maharani Savitri, pengajar Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara mengatakan, terpilihnya Laksamana Yudo Margono adalah angin segar. Pasalnya, sudah tiga kali jabatan itu diduduki perwira tinggi TNI AD dan sekali perwira tinggi TNI AU. Curie juga mengutip data Kompas yang melakukan jajak pendapat yang dipublikasikan 12 Desember 2022. Sekitar 85,9 responden menyatakan optimistis dengan kepemiminan Yudo Margono.
”Salah satu tugas utamanya adalah menyiapkan tahun politik, tahun depan,” kata Curie.
Dia mengatakan, tugas tersebut tidak mudah. Curie menyatakan, ia pribadi cukup optimistis di bawah Yudo, TNI sebagai institusi tetap netral. Apalagi selama ini Yudo tidak menunjukkan ambisi berlebihan terhadap kegiatan politik.
Menurut Curie, dari sisi keamanan maritim, Yudo menghadapi tantangan adanya berbagai tuduhan tentang perilaku TNI AL di Selat Malaka. Hal ini adalah peringatan karena ketika laut Indonesia tidak aman, biaya asuransi naik, membuat biaya pelayaran naik sehingga laut Indonesia jadi tidak kompetitif untuk pelayaran. ”Walau dilakukan sekelompok oknum, akibatnya bisa pada ekonomi kita,” kata Curie.
EDNA CAROLINE PATTISINA
Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan sembilan kapal perang dan satu pesawat udara pada Latihan Operasi Dukungan Tembakan di Perairan Natuna Selatan dan sekitarnya, Rabu (25/11/2020).
Ia juga menyoroti tahun 2023 sebagai tahun Indonesia memimpin ASEAN. Tidak saja Yudo bisa banyak berperan termasuk menghindarkan TNI dari tudingan dianggap dekat dengan negara tertentu. Catatan lain adalah perjuangan merealisasikan tunjangan kinerja TNI tetap harus dilakukan selain menjaga interoperabilitas dan kesiapan alutsista TNI mengingat ada beberapa alat yang pemeliharaannya terhambat karena perang di Ukraina.