Umumkan Tim Pemenangan, Anies: Perjalanan Berliku, tetapi Tak Potong Konstitusi
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) akhirnya mengumumkan Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Amin. Mantan Kepala Badan SAR Nasional M Syaugi Alaydrus ditunjuk menjadi Kapten Timnas Amin.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar, akhirnya mengumumkan susunan Tim Pemenangan Nasional pada Selasa (14/11/2023), di Jakarta. Menurut Anies, perjalanan sampai di titik tersebut berliku, tetapi tidak menempuh jalan pintas, apalagi sampai memotong konstitusi.
Susunan Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (Amin), yang disebutnya timnas bak tim sepak bola itu, terdiri dari sejumlah nama yang berasal dari beragam latar belakang, seperti purnawirawan TNI, ekonom, pengusaha, wirausaha, mantan akademisi, dan tokoh agama. Kapten (setara ketua tim) dijabat Marsekal Madya (Purn) M Syaugi Alaydrus, mantan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas). Kemudian, terdapat 12 co-captain (setara ketua harian), antara lain adalah mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf.
Anies, saat mengumumkan Timnas Amin, menuturkan, saat ini Koalisi Perubahan memasuki babak baru perjuangan untuk menghadirkan perubahan di Indonesia. Dalam perjuangan ini, banyak pribadi terlibat yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua bergerak untuk sebuah perjuangan ikhtiar yang nantinya diharapkan bisa menghadirkan perubahan yang dirasakan dan diwujudkan dengan hadirnya kesetaraan dan keadilan.
Pertandingan yang akan dihadirkan Tim Amin menjunjung tinggi sportivitas dan penuh semangat kebersamaan. Pertandingan dengan lawan, tetapi teman dalam demokrasi.
Anies menuturkan, perjalanan sampai pada titik ini tidaklah sederhana, tetapi berliku. Akan tetapi, Koalisi Perubahan tidak melewati jalan pintas, apalagi sampai memotong konstitusi. Tim telah bekerja keras melibatkan ribuan, bahkan jutaan orang bekerja sama.
”Kami menganalogikan tim ini sebagai sebuah tim sepak bola, ada susunan pemainnya (line up). Siapa posisinya apa. Meski begitu, bola mengalir ke mana saja, tendang bola itu. Bisa juga dengan total football. Harapannya bisa memperluas gerakan perubahan,” kata Anies.
Anies juga menuturkan, pertandingan yang akan dihadirkan Tim Amin menjunjung tinggi sportivitas dan penuh semangat kebersamaan. Pertandingan dengan lawan, tetapi teman dalam demokrasi.
Anies menegaskan, terbentuknya Timnas Amin bukan untuk mengotak-ngotakkan siapa berada di dalam dan siapa berada di luar. Hal tersebut untuk memenuhi persyaratan di Komisi Pemilihan Umum.
”Ketika Tim Pemenangan Nasional diumumkan, bukan baru bekerja. Selama ini tim sudah bekerja di banyak tempat menjangkau semua. Kapten kami ada di kampung-kampung dan kompleks-kompleks,” tutur Anies.
Anies, juga dalam kesempatan itu, menyematkan ban kapten di lengan Marsda (Purn) M Syaugi Alaydrus sebagai kapten (Ketua Tim Pemenangan Nasional Amin). Syaugi ditunjuk sebagai kapten karena dinilai memiliki jam terbang panjang dalam kepemimpinan.
”Pertandingan” sengit
Syaugi meyakini dengan didampingi para co-captain yang hebat pada bidang masing-masing dan kolaborasi, pasangan Amin dapat memenangi kontestasi Pilpres 2024. Apalagi, masyarakat sudah melihat rekam jejak Anies-Muhaimin.
”Dalam kesebelasan harus bermain benar. Tidak boleh curang. Kami mengoordinasi semua sukarelawan sebagai saksi,” kata Syaugi.
Muhaimin Iskandar menuturkan, tim akan menghadapi pertandingan ”sepak bola” yang sengit. ”Kalau ada yang curang, tolong sorakin. Kalau ada yang nakal, tolong sorakin. Wasit mengeluarkan kartu kuning jika ada yang nakal. Jadilah wasit yang obyektif,” tutur Muhaimin.
Muhaimin mengajak agar pemilu yang membanggakan, pemilu yang mendapat legitimasi dari masyarakat. Pemilu juga hendaknya melahirkan pemimpin yang bisa ditaati secara langsung oleh rakyat.