Didukung BEM PTNU sebagai Cawapres, Mahfud MD Ajak Pilih Sesuai Hati Nurani
Mahfud MD, bakal calon wakil presiden dari PDI-P, mendapat dukungan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama untuk maju dalam Pemilu 2024. Mahfud pun mengajak mahasiswa memilih sesuai hati nuraninya.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Mahfud MD, bakal calon wakil presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mendapat dukungan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama untuk maju dalam Pemilu 2024. Mahfud pun mengajak mahasiswa memilih sesuai hati nuraninya.
Presidium Nasional BEM PTNU Wahyu Al-Fajri menyampaikan dukungan itu pada peringatan Hari Lahir XVI BEM PTNU di Pondok Pesantren Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (12/11/2023). Bakal cawapres Mahfud MD juga hadir dalam acara itu.
”Prof Mahfud, tenang saja, Pak. Tenang saja. Mahasiswa PTNU seluruh Indonesia bersama Bapak di sini,” ucap Wahyu, disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa yang mewakili BEM PTNU se-Nusantara. Pihaknya mengklaim, keputusan mendukung Mahfud sebagai cawapres telah bulat.
Mahfud MD saat ini berpasangan dengan bakal capres Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024. Mereka diusung oleh PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura. Dua pasangan lain yang akan berkontestasi adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Menurut Wahyu, BEM PTNU yang tersebar di sekitar 270 kampus di Indonesia berkomitmen berjuang bersama Mahfud dalam Pilpres 2024. Ia menyatakan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tersebut merupakan paket komplet sebagai calon pemimpin negeri ini.
”Santri, iya. Akademisi, iya. Politisi, iya. Prof Mahfud sudah pernah menjabat di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif,” ujar Wahyu. Sebelum menjadi Menko Polhukam, Mahfud pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, serta Ketua Mahkamah Konstitusi.
Ia juga menilai Mahfud sebagai sosok yang berani dan tegas memberantas korupsi. ”Pak Mahfud punya visi yang jelas. Pak Mahfud tidak tersandera kepentingan apa pun. Beliau selalu mengatakan apa adanya, sejujurnya. Sekali lagi, tidak tersandera kepentingan,” ucapnya.
Di sisi lain, Wahyu juga mengimbau mahasiswa di lingkungan PTNU agar tidak melupakan peristiwa bersejarah, seperti reformasi. ”BEM PTNU berkomitmen tidak akan berkompromi dengan orang-orang yang menculik mahasiswa tahun 1998. Kita tidak akan pernah ke sana,” katanya.
Meski demikian, ia tidak menyebut siapa orang yang dimaksud. Ia juga berharap Mahfud memastikan demokrasi dan kebebasan berpendapat warga, termasuk mahasiswa, tetap berjalan. Menurut dia, sudah saatnya mahasiswa menyalurkan aspirasinya dalam pilpres.
Tidak boleh ada kecurangan, ’money politics’ (politik uang), dan tidak boleh ada tekanan politik bagi siapa pun.
Mahfud MD mengatakan, kehadirannya dalam peringatan Hari Lahir XVI BEM PTNU bukanlah untuk kampanye elektoral yang mendorong warga memilih seseorang. Mahasiswa, katanya, tidak perlu diberi tahu untuk memilih salah satu kandidat. Sebab, mereka sudah memahami calon yang tepat bagi negeri.
”Saudara sebagai bagian dari PTNU, warga NU, pasti sudah punya pemandu, yaitu akal sehat dan hati nurani, untuk memilih yang benar. Di depan Saudara sudah tersedia berbagai hidangan dan Saudara pasti akan memilih yang (paling) bagus,” kata Mahfud, disambut riuh tepuk tangan peserta.
Mahfud juga mengajak BEM PTNU untuk mendukung politik inspiratif yang mendorong pemilu berjalan jujur dan demokratis dan mengedepankan kebersamaan. ”Tidak boleh ada kecurangan, money politics (politik uang), dan tidak boleh ada tekanan politik bagi siapa pun,” ujarnya.