Pergantian KSAD, Agus Subiyanto Kandidat Kuat Gantikan Dudung
Wakil KSAD Letnan Jenderal Agus Subiyanto disebut-sebut menjadi calon kuat untuk diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang akan pensiun pada 17 November 2023.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tubuh TNI Angkatan Darat akan segera regenerasi karena Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman yang memasuki masa pensiun. Sosok Wakil KSAD Letnan Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan menjadi calon kuat untuk menggantikan posisi Dudung. Regenerasi itu dinilai akan diikuti oleh pergantian Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN.
Dudung Abdurachman akan memasuki pensiun pada 17 November 2023 setelah menjabat sebagai KSAD selama hampir dua tahun, 17 November 2021. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 dari kecabangan infanteri.
Merespons pensiunnya Dudung, Markas Besar TNI AD menggelar Rapat Koordinasi Serah Terima Jabatan (Sertijab) KSAD di Aula Jenderal Besar AH Nasution, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023). Hal itu turut dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Hamim Thohari. ”Ya benar, ada rapat,” katanya saat dihubungi.
Saat dikonfirmasi agenda pelantikan KSAD baru akan berlangsung besok, Hamim meminta untuk menunggu keterangan resmi dari Istana Negara. Hal yang sama diungkapkannya saat dikonfirmasi mengenai Agus Subiyanto akan dilantik sebagai KSAD. ”Kita tunggu resminya saja dari Istana,” ucapnya.
Di sisi lain, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono, menyambut baik regenerasi berupa pergantian KSAD. Sosok Agus dipandang sebagai salah satu perwira terbaik yang dimiliki Indonesia. Kemampuan dan pengalamannya diklaim bisa membawa angin segar baik bagi TNI AD ataupun TNI.
”Kami yakin beliau (Letjen Agus Subiyanto) akan menjadi pemimpin dan panutan yang baik bagi seluruh prajurit. Ia juga angin segar dalam proses reformasi dalam tubuh TNI,” ucapnya.
Menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (Isess), Khairul Fahmi, sosok Agus merupakan kandidat kuat untuk menggantikan Dudung sebagai KSAD. Wakil KSAD itu memiliki rekam jejak dan usia yang mumpuni. Selain itu, ada pula Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Maruli Simanjuntak dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto.
KSAD merupakan hak prerogatif dari Presiden. Kedekatan dengan Jokowi akan berpengaruh signifikan. Selain itu, Agus juga memasuki masa pensiun sekitar dua tahun lagi sehingga cocok untuk menjaga regenerasi dan kestabilan TNI AD.
Agus merupakan lulusan Akmil tahun 1991 yang kerap menduduki jabatan strategis dan memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Ia pernah menjabat Komandan Distrik Militer 0735/Surakarta ketika Jokowi menjabat wali kota, Komandan Resor Militer 061/Suryakancana, dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
”KSAD merupakan hak prerogatif dari Presiden. Kedekatan dengan Jokowi akan berpengaruh signifikan. Selain itu, Agus juga memasuki masa pensiun sekitar dua tahun lagi sehingga cocok untuk menjaga regenerasi dan kestabilan TNI AD,” ujarnya.
Sementara Maruli Simanjuntak, lanjut Fahmi, juga cocok dari segi kriteria. Ia memiliki rekam jejak gemilang, seperti Danpaspampres dan Pangkostrad. Namun, Maruli merupakan perwira lulusan Akmil tahun 1992 dan akan pensiun dalam lima tahun mendatang. Artinya, apabila mengemban jabatan KSAD, ia akan menjabat cukup lama dan dinilai kurang dari perspektif regenerasi prajurit.
Di sisi lain, Suharyanto yang pernah menjabat Sekretaris Militer Presiden, kata Fahmi, juga masih berpeluang. Rekam jejaknya melintang dari satuan tempur, teritorial, lembaga pendidikan, hingga lingkungan intelijen. Walakin, Suharyanto tengah berada di luar formasi TNI AD sehingga cukup sulit untuk menjabat KSAD.
”Biasanya KSAD itu dijabat perwira yang masih berkarier di TNI AD. Merujuk catatan, jarang sekali pihak yang sudah berada di luar untuk menjabat KSAD,” ucapnya.
Fahmi menilai, tiga nama itu kerap menjadi perbincangan publik sebagai kandidat yang cocok untuk menjabat KSAD. Mereka dinilai paling menonjol dari 17 perwira bintang tiga yang berasal dari TNI AD.
Kepala BIN
Selain regenerasi KSAD, Fahmi juga mendengar adanya rumor pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang kini dijabat Budi Gunawan. Namun, rumor itu sudah mencuat ke publik berulang kali dan masih mungkin terjadi. Sebab, Budi merupakan Kepala BIN terlama, yakni lebih dari tujuh tahun.
”BIN hanya bertanggung jawab kepada Presiden. Pergantian sepenuhnya merupakan wewenang Presiden. Karena tidak ada batas emban jabatan, jadi bisa diganti kapan pun sesuai kebutuhan dan kehendak Presiden. Namun, tetap perlu diperhatikan alasan di balik penggantiannya,” ucapnya.