Tujuh Bulan Jelang Pemilu, Tujuh Panglima Kodam Diganti
Terhitung tujuh panglima kodam diganti tujuh bulan sebelum pemilu. Namun, hal ini disebutkan Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Hamim Tohari sebagai penyegaran organisasi dan sama sekali tidak terkait pemilu.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Mutasi besar-besaran terjadi di jajaran TNI, terutama di jabatan teritorial. Terhitung ada tujuh Panglima Komando Daerah Militer atau Kodam yang diganti tujuh bulan sebelum Pemilu 2024 mendatang. Namun, mutasi disebutkan sebagai bagian dari mutasi rutin di lingkungan TNI.
Dalam surat keputusan Panglima TNI nomor 779 tertanggal 17 Juli 2023, terdapat 96 perwira tinggi yang dimutasi. Di antaranya ada tujuh Panglima Kodam (Pangdam) yang diganti. Para pangdam ini menempati kodam-kodam yang tergolong strategis di Tanah Air.
Mereka adalah Pangdam Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo yang menjadi Wakil Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD, yang digantikan Mayjen Erwin Djatniko yang sebelumnya menjadi Gubernur Akmil. Di Papua Barat, Pangdam Kasuari Mayjen Gabriel Lema menjadi staf ahli KSAD, digantikan oleh Mayjen Ilyas Alamsyah. Adapun Pangdam Bukit Barisan Mayjen Achmad Daniel Chardin digantikan oleh Mayjen Mochammad Hasan.
Selain itu, Pangdam Udayana Mayjen Sonny Aprianto menjadi Asisten Intelijen Panglima TNI. Pangdam Udayana kini dijabat Mayjen Harfendi, yang tadinya menjadi Koordinator Staf Ahli Panglima TNI. Pangdam Merdeka di Sulawesi Utara, dari Mayjen Alfret Denny Tuejeh menjadi Irjen TNI AD. Ia menggantikan Letjen Richard Tampubolon yang menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III di wilayah Indonesia timur.
Alfret sendiri digantikan oleh Mayjen Legowo Jatmiko yang sebelumnya menjadi Staf Ahli KSAD bidang siber. Pangdam Patimura dari Mayjen Ruruh Setyawibaya juga diganti menjadi Mayjen Syafrial. Mayjen Yanuar Adil dari Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri menjadi Pangdam Sriwijaya menggantikan Mayjen Hilman Hadi, yang menjadi Staf Ahli KSAD bidang komunikasi sosial.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, Rabu (19/7/2023), mengatakan, mutasi ini dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang dinilai semakin kompleks dan dinamis.
Tidak ada kaitannya. TNI tidak ikut pemilu.
Peneliti dari Semar Sentinel Alman Helvas Ali justru melihat adanya beberapa jabatan strategis yang mengalami mutasi kali ini. Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Hamim Tohari mengatakan, mutasi ini rutin terkait penyegaran organisasi. Saat ditanya keterkaitannya dengan pemilu, ia membantah. ”Tidak ada kaitannya. TNI tidak ikut pemilu,” katanya.
Pergantian di teritorial
Selain beberapa Pangdam, juga terjadi mutasi di jajaran teritorial TNI AD. Komandan Pusat Intelijen TNI AD Brigjen Yudha Medy Dharma menjadi Kepala Staf Kodam Cendrawasih menggantikan Brigjen Sidharta Wisnu yang menjadi Gubernur Akmil. Kolonel Luqman Arief menjadi Danrem Sintan. Mayjen Achmad Daniel diangkat menjadi Asisten Teritorial KSAD.
Beberapa jabatan strategis lainnya adalah Laksda Yayan Sofiyan menjadi Panglima Komando Armada II menggantikan Laksda Maman Firmansyah yang menjadi Wagub Lemhannas. Kabakamla Laksdya Aan Kurnia yang akan pensiun digantikan oleh Laksdya Irvansyah, yang sebelumnya menjadi Pangkogabwilhan I.
Irvansyah digantikan oleh Laksda Erwin Aldedharma yang sebelumnya Panglima Koarmada I. Laksda Achmad Wibisono menjadi Panglima Koarmada I. Marsda Samsul Rizal menjadi Dansesko TNI. Marsda Arif Widianto juga menjadi Aspres Panglima TNI. Laksda Angkasa Dipua menjadi Irjen TNI, sementara Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menjadi Kas Kostrad.