”Nongkrong” Akhir Pekan ala Keluarga Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo bersama istri dan anaknya menikmati akhir pekan dengan menyantap mi di kawasan Jaksel, sekaligus menyapa warga. Salah satunya menyapa bocah laki-laki, Gibran, yang menawarinya pijat tradisional.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
Beragam cara dilakukan bakal calon presiden Ganjar Pranowo untuk mengungkapkan kasih sayang kepada keluarganya. Di tengah kesibukan mengikuti tahapan sebagai peserta Pemilihan Presiden 2024, suami dari Siti Atikoh Supriyanti ini tetap meluangkan waktu untuk nongkrong bersama keluarga.
”Kalau ada kesempatan, iya (nongkrong). Kami senang kuliner dan anak nongkrong juga. Senang dengar live music juga,” ungkap Ganjar saat tengah menikmati mi, kue, dan air putih bersama istri dan anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, di Bakmielenial, salah satu restoran di The Ground at Nipah, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2023) siang.
Kalau ada kesempatan, iya (nongkrong). Kami senang kuliner dan anak nongkrong juga. (Ganjar Pranowo)
Pada Kamis (19/10/2023), Ganjar secara resmi telah didaftarkan sebagai calon presiden bersama Mahfud MD sebagai calon wakil presidennya ke Komisi Pemilihan Umum oleh gabungan parpol dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Pada Minggu (22/10/2023), menurut rencana, Ganjar dan Mahfud akan mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Ganjar bersama istri dan anaknya memilih menikmati makanan dan minuman yang dipesan di area outdoor atau ruang terbuka. Saat itu Ganjar tampak santai dengan mengenakan kaus putih berkerah dan celana denim biru. Demikian pula Atikoh, istrinya, juga mengenakan pakaian kasual dengan atasan warna hitam dan celana denim biru. Adapun Alam, anaknya, mengenakan kemeja motif telusur adat Nusantara dengan celana denim biru.
Dengan ramah, Ganjar mengajak pengunjung restoran lainnya untuk mengobrol. Beberapa di antara pengunjung itu pun ada yang mengajaknya berfoto bersama.
Ganjar mengaku memilih restoran Bakmielenial karena ia sangat menyukai segala makanan dari mi dan juga nasi goreng. Apalagi restoran itu adalah rekomendasi Alam. ”Kami memilih makannya di gerai Bakmielenial karena saya suka sekali mi. Tempat ini rekomendasi dari Alam,” tutur Ganjar.
Alam mengungkapkan sudah beberapa kali mengunjungi restoran tersebut. Kali ini, ayah dan ibunya ikut nongkrong untuk makan siang bersama. ”Bakminya enak, saya ajak orangtua saya ke sini,” ujar Alam.
Bahkan, sebelum menyantap makan siangnya itu, Ganjar sempat masuk ke dalam dapur Bakmielenial. Kemudian, ia coba memasak daging yang jadi salah satu bahan di menu mi. Dengan memegang wajan, sesekali Ganjar menggoyang-goyangkan. Dibantu juru masak, wajan yang digoyangkan itu mengeluarkan api di atasnya.
Setelah menjajal masak di dapur, Ganjar kembali ke meja tempat keluarganya berkumpul sambil menanti menu yang dipesan disajikan. Tak lama kemudian, makanan dan minuman yang dipesan pun akhirnya tiba juga. Saat itu, baik Ganjar maupun istri dan anaknya menikmati mi yang disajikan dengan potongan daging, jamur, pangsit goreng, sawi hijau, dan kuah. Santap makan siang itu pun mereka selingi dengan obrolan ringan.
Dipijat Gibran
Selesai menyantap makanan, sejumlah pengunjung menghampiri Ganjar dan mengajaknya berswafoto bersama. Bahkan, Ganjar turut dihampiri seorang anak berbaju merah untuk mengajaknya berfoto bersama dengan orangtuanya. Anak itu pun mengaku bernama Gibran dan punya kemampuan memijat tradisional yang ia pelajari dari seorang guru di sekolah dasar.
Sambil bercanda, Ganjar mengaitkan nama anak itu dengan sosok Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta, putra sulung Presiden Joko Widodo yang baru saja diusung oleh Partai Golkar sebagai bakal cawapres untuk Prabowo Subianto, bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju.
”Loh, kamu lagi dicari banyak orang,” ucap Ganjar dengan nada bercanda, sambil tertawa.
Sambil bercanda, Ganjar mengaitkan nama anak itu dengan sosok Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Gibran pun menawarkan kepada Ganjar untuk dipijat tradisional. Menurut Gibran, pijatan itu bisa menghalau berbagai penyakit di tubuh. Ganjar kemudian mempersilakan Gibran untuk menunjukkan kemampuannya dalam memijat tradisional. Selama lebih kurang 10 menit Ganjar menikmati pijatan bocah laki-laki itu.
Seusai mengobrol dengan keluarga dan menyapa pengunjung, Ganjar memulai obrolan dan menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan wartawan tentang kegiatannya Sabtu siang itu. Salah satu pertanyaan yang langsung ia respons yakni tentang rasanya dipijat oleh seorang anak kecil. Ia mengaku menjadi lebih segar karena sudah dipijit dan siap tempur. Tempur yang dimaksud ialah menghadapi Pilpres 2024.
”Tadi ada anak sekolah dasar dan hebat banget. Jadi ternyata dia punya keahlian pijat totok yang diajari gurunya di sekolah. Keren,” puji Ganjar.
Waktu untuk keluarga
Ganjar mengatakan dirinya memang selalu meluangkan waktu untuk keluarga di akhir pekan meski di tengah kesibukannya sebagai bakal capres berkeliling Indonesia untuk menyapa masyarakat. Jika tidak memungkinkan beraktivitas bersama di luar rumah, ia akan memilih berkumpul di rumah, salah satunya dengan cara menikmati momen makan bersama.
Soal menu favorit keluarga, Atikoh mengungkapkan, ia sering membuat sambal tempe untuk suaminya. Meskipun, ujar Atikoh, baik Ganjar maupun Alam bukan tipikal orang yang memilih-milih makanan. ”Apa yang ada di meja dia mau. Segalanya suka, sih,” kata Siti Atikoh.
”Kami laki-laki yang tidak ribet kalau urusan makan. Ada di situ (meja makan), habis,” timpal Ganjar menanggapi pernyataan istrinya tersebut.
Di momen kali ini, Ganjar mengaku menambah energi untuk menjalani hari esok. Apalagi, setelah resmi mendaftar sebagai bakal capres, selanjutnya ia akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Minggu (22/10/2023) dari pukul 07.00.
Oleh karena itu, Ganjar mengaku sengaja makan banyak di Sabtu siang itu karena malam hari ia harus berpuasa sebagai syarat pemeriksaan kesehatan keesokan harinya. ”Dari RSPAD diminta puasa saja mulai pukul 20.00. Makanya itu sekarang makannya banyak,” ujar Ganjar.