Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin Intensifkan Pendekatan ke Pemilih
Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bakal meningkatkan pendekatan ke pemilih setelah mendaftar sebagai peserta Pilpres 2024.
Gambar wajah dua bakal calon presiden, Ganjar Pranowo (kanan) dan Anies Baswedan, terpasang berdampingan pada baliho di kompleks pertokoan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023).
JAKARTA,KOMPAS - Setelah mendaftar sebagai peserta Pemilihan Presiden 2024 ke Komisi Pemilihan Umum, Kamis (19/10/2023), Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, beserta tim sukses dan partai politik pengusung, akan langsung bergerak untuk memikat hati pemilih. Calon pemilih muda dan pemilih yang tinggal di Jawa menjadi target. Di luar itu, pengamat menyarankan agar ceruk pemilih di luar Jawa didekati karena bisa menjadi penentu kemenangan.
Sementara itu, bakal calon presiden Prabowo Subianto beserta partai-partai politik pengusungnya dalam Koalisi Indonesia Maju belum memutuskan pendamping Prabowo. Silang pendapat masih kuat karena setiap partai masih bersikukuh dengan calonnya.
Pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud hadir di hari pertama pendaftaran calon presiden-wakil presiden bersama ketua umum partai politik pengusung masing-masing pasangan. Anies-Muhaimin hadir pertama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu. Selain Nasdem dan PKS, pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa.
Setelah Anies-Muhaimin, giliran Ganjar-Mahfud yang hadir mendaftar bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.
Suasana pendaftaran berlangsung semarak karena setiap pasangan memobilisasi massa pendukung untuk hadir di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah berkas pendaftaran diterima dan dinyatakan lengkap oleh KPU, selanjutnya setiap berkas akan diverifikasi, dan para bakal calon akan menjalani pemeriksaan kesehatan. KPU. menurut jadwal, akan menetapkan capres-cawapres peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada 13 November 2023.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan, setelah pendaftaran, seluruh komponen akan langsung bergerak cepat untuk menyosialisasikan pasangan tersebut beserta visi dan misinya.
Anggota tim pemenangan akan terus disempurnakan. Salah satunya dengan masuknya Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai bagian dari Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional.
Ganjar Pranowo menambahkan, sejumlah anak muda sudah disiapkan untuk menyosialisasikan Ganjar-Mahfud beserta visi dan misinya. Mereka berangkat dari kelompok Generasi Z, milenial, penyandang disabilitas, dan perempuan.
Baca juga: Ganjar-Mahfud Didaftarkan, Megawati: Harapan Baru Percepatan Kemakmuran Indonesia
”Tentu mereka ingin mengambil peran untuk mewakili kelompoknya masing-masing. Saya mengajak mereka, saya melamar mereka untuk terlibat, karena mereka anak-anak muda yang sangat cerdas,” ujar Ganjar.
Pasangan Anies-Muhaimin berencana lebih mengintensifkan sosialisasi ke calon pemilih. Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pasangan jagoannya akan merangkul semua kelompok di masyarakat. Selain itu, Koalisi Perubahan melihat sebagian besar pemilih berada di Jawa, sehingga koalisi berusaha untuk memenangi suara di Jawa. Ia meyakini, dengan menang di Jawa, koalisinya bisa memenangi pemilihan presiden.
Mengacu pada Daftar Pemilih Tetap untuk Pemilu 2024, jumlah calon pemilih yang tersebar di enam provinsi di Jawa mencapai 115.373.669 orang atau lebih dari separuh total pemilih 204.807.222 orang.
Namun, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies Arya Fernandes menyarankan para kandidat tak hanya fokus di Jawa. Pertimbangannya, pilihan dari pemilih di Jawa cenderung sudah stabil, sehingga kecil kemungkinannya untuk berubah. Penyebabnya, nama-nama calon yang ada sudah populer di Jawa dan rekam jejak mereka sudah diketahui oleh masyarakat.
Baca juga: Perebutan Suara di Jawa Diprediksi Bakal Ketat
“Seringi ada asumsi dan kepercayaan Jawa akan menentukan kemenangan. Namun, saya melihat perubahan dukungan di Jawa tak sebesar di luar Jawa,” katanya.
Maka, Arya mengingatkan agar kandidat juga memberikan perhatian pada pemilih di luar Jawa. Pada Pilpres 2014, suara dari luar Jawa, khususnya wilayah Indonesia Timur, cukup berdampak signifikan untuk kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Suara dari luar Jawa ini signifikan saat basis terkuat pemilih dari semua kandidat berada di Jawa atau seperti terlihat dari para kandidat di Pilpres 2024.
”Suara luar Jawa tidak hanya signifikan untuk penguatan elektoral, tetapi juga mendengarkan suara dari pemilih di luar Jawa karena Indonesia tidak hanya Jawa,” katanya.
Gibran, Erick atau Yusril
Lain dengan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, kubu Prabowo kini masih berusaha mencari figur yang tepat sebagai bakal cawapres.
Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto (ketiga dari kiri) didampingi para ketua umum KIM menggelar jumpa pers setelah mengadakan pertemuan dan rapat bersama terkait Pilpres 2024 di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023).
Anggota Dewan Pembina Gerindra Andre Rosiade mengatakan, finalisasi bakal cawapres menunggu keberadaan ketua umum partai politik (parpol) anggota koalisi yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Gelora, dan Garuda itu lengkap. Saat ini, Ketua Umum PAN yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, masih bertugas di luar negeri mendampingi Presiden Joko Widodo.
“Cawapres Pak Prabowo akan diumumkan setelah Pak Zulhas (Zulkifli Hasan) pulang,” ucapnya.
Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo membenarkan rencana itu. Pihaknya tak ingin mengambil keputusan tergesa-gesa karena masih ada waktu yang cukup hingga ambang batas pendaftaran, 25 Oktober 2023.
Selama keputusan final belum ada, PAN konsisten mengusulkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Menurut Dradjad, saat ini, kandidat yang dipertimbangkan mengarah pada Erick Thohir dan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka. Posisi putra sulung Presiden Joko Widodo itu menguat setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres.
“Kami usulkan Erick terus. Sampai janur kuning melengkung, kami tetap mengusulkan Erick,” tuturnya.
Dari kiri ke kanan: Ganjar Pranowo saat masih menjabat Gubernur Jawa Tengah, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka duduk bersama di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023).
Selain Erick dan Gibran, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PBB Solihin Pure mengklaim, posisi ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, sebagai kandidat yang dipertimbangkan menguat. Hal ini menyusul dipilihnya Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar. Sama dengan Mahfud, Yusril juga profesor hukum. Ia memprediksi, akan terjadi pertarungan yang setara jika kedua tokoh itu berkontestasi.
Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor menambahkan, masih berupaya meyakinkan Prabowo untuk memilih Yusril. Namun jika tidak, PBB sepakat mendukung Gibran.
Menurut Dradjad, faktor penentu cawapres Prabowo saat ini bisa lebih sederhana, yakni perhitungan elektabilitas jika dihadapkan dengan dua pasangan lain dan dukungan Golkar sebagai parpol terbesar kedua di koalisi setelah Gerindra.
“Tinggal hitungan elektabilitas dan janur kuning melengkung. Yang punya warna kuning ini, kita tunggu saja,” tambahnya.
Baca juga: Magnet Politik Baru Bernama Gibran
Partai Golkar menurut rencana baru akan memutuskan soal bakal cawapres bagi Prabowo melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas), 22 Oktober mendatang.
“Terkait cawapres, forum rapimnas akan membahas nama-nama yang muncul. Kami akan mendengarkan pandangan daerah terkait nama cawapres yang akan dibahas dalam forum itu,” kata Ketua DPP Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa, Kamis, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, mengingatkan, saat ini Indonesia perlu memperbaiki modal sosialnya guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Karena itu, bakal capres-cawapres perlu menyelaraskan visi dan misi mereka dengan rencana pembangunan nasional. Pertimbangannya, lima tahun ke depan merupakan jembatan emas menuju Indonesia maju.
”Jadi, golden gate, pintu gerbang emas, untuk Indonesia Emas itu di 2025-2029. Kalau dalam lima tahun itu kita tidak bisa mencapai standar paling bawah dari yang kita proyeksikan melalui rencana pembangunan nasional, kami khawatir di 2029 harus ada evaluasi, diseusaikan lagi. Itu PR besar bangsa kita,” tutur Suharso. (SYA/PDS/DYT/WIL/NIA/SUT)