Bakal Cawapres yang Diusulkan ke Prabowo Tunggu Rapimnas Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, deklarasi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto akan dilakukan sebelum 25 Oktober 2023 atau hari terakhir pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Golkar akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas pada Sabtu (21/10/2023), dengan salah satu poin pembahasan ialah menentukan sosok calon wakil presiden yang akan diusulkan untuk mendampingi Prabowo Subianto. Golkar mengklaim pengumuman cawapres Prabowo dan pendaftaran capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju juga akan dilakukan setelah Rapimnas Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, deklarasi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto akan dilakukan sebelum 25 Oktober 2023 atau hari terakhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum. Karena itu, Golkar akan lebih dulu menggelar Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas pada 21 Oktober.
”Rapimnas ini sangat penting bagi Golkar karena dilaksanakan sebelum partai koalisi mendaftarkan pasangan capres-cawapres ke KPU,” ujar Airlangga seusai memimpin rapat pleno persiapan Rapimnas dan HUT Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Airlangga mengatakan, Rapimnas hanya membahas soal keputusan Golkar, terutama terkait Pemilihan Presiden 2024. Airlangga enggan mengaitkan kegiatan Rapimnas dengan bergabungnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai kader Golkar.
Walakin, Airlangga juga sempat menyebut sosok Gibran cocok bergabung dengan partai berlambang pohon beringin. Hal itu ketika Airlangga menanggapi informasi terkait Wali Kota Solo itu yang akan dipasangkan menjadi bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto. ”Memang, kalau orang muda itu cocok pakai yang kuning,” tutur Airlangga.
Belum diputuskan
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, cawapres Prabowo belum diputuskan hingga saat ini. Berbagai pertimbangan sosok cawapres yang tepat masih akan dibahas, terutama di internal Golkar.
Lodewijk mengatakan, di Pulau Jawa ada sekitar 60 persen pemilih, yang menjadi pertimbangan parpol dalam memenangi Pilpres 2024. Faktor latar belakang seseorang yang bisa menggaet suara di Pulau Jawa bisa jadi salah satu pertimbangan dalam menentukan cawapres Prabowo.
Walau demikian, penentuan cawapres ada pada keputusan ketua umum partai koalisi, yakni dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda.
”Golkar, kan, juga kuat untuk wilayah Jawa Barat karena ada figur Ridwan Kamil dan wilayah Jawa Timur ada sosok mantan Gubernur Jawa Timur yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Soekarwo,” ujar Lodewijk.
Rapimnas ini sangat penting bagi Golkar karena dilaksanakan sebelum partai koalisi mendaftarkan pasangan capres-cawapres ke KPU.
Sebelumnya, Prabowo telah mengungkapkan, sosok bakal calon pendampingnya sudah mengerucut pada empat nama. Namun, Prabowo tidak menyebutkan nama keempat tokoh yang dimaksud, tetapi yang disebut adalah daerah asalnya. ”Satu calon dari luar Jawa, satu calon dari Jawa Barat, satu calon dari Jawa Tengah, dan satu calon dari Jawa Timur,” kata Prabowo (Kompas.id, 14/10/2023).
Pertemuan Golkar-PSI
Pada Rabu (18/10/2023) sore, Airlangga bersama Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Ketua DPP Partai Golkar Airin Rachmi Diany, dan sejumlah elite Golkar lainnya menerima kunjungan silaturahmi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kesang Pangarep beserta Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Wakil Ketua Dewan Pembina Grace Natalie, anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagus Oka, dan pengurus DPP lainnya.
Menurut Kaesang, pertemuan dengan Partai Golkar untuk belajar menghadapi pemilu karena sejumlah kepala daerah dan anggota DPR dari Partai Golkar mencapai posisi itu pada usia yang masih muda. ”Kami dari PSI ingin belajar dari Golkar, bagaimana cara dan strategi apa yang harus digunakan untuk memenangi Pemilu 2024,” ucap Kaesang.
Ketika ditanya apakah pertemuan ini juga sinyal bergabung dengan KIM, Kaesang tidak menjawab. Ia meminta publik menunggu keputusan resmi dari PSI terkait dengan arah koalisi di Pilpres 2024.
Sementara itu, Airlangga menyatakan sudah ada sinyal bergabung PSI bersama KIM untuk mendukung Prabowo. ”Kalau untuk itu (PSI ke KIM) tidak perlu di-lobby, otomatis,” ujar Airlangga.
Ia mengatakan, pertemuan ini hanya silaturahmi saja. Karena sebelumnya, Golkar telah menjalin komunikasi terkait konsolidasi pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah, atau pemilihan preside bersama PSI.
”Sebelumnya PSI sudah ke sini dan berbicara mengenai kerja sama untuk pileg, pilpres, ataupun untuk pilkada. Sekarang juga membahas kerja sama itu tentu terkait dengan pileg ke depan serta untuk kerja sama dengan Fraksi Partai Golkar nantinya,” ujar Airlangga.