Soal Pengumuman Bakal Cawapres, Prabowo: ”Ojo Kesusu”
”Ojo kesusu, ojo grusa-grusu,” kata Prabowo Subianto saat ditanya kapan mendeklarasikan bakal cawapres pendampingnya.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Waktu pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden semakin dekat yakni 19-25 Oktober 2023. Namun, bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto menyatakan dirinya tidak ingin terburu-buru dalam menentukan pendampingnya.
”Ojo kesusu, ojo grusa-grusu. Namanya demokrasi ya,” ujar Prabowo usai menghadiri peringatan ulang tahunnya yang ke-72 di Kertanegara IV, Jakarta, Selasa (17/10/2023) malam.
Saat itu, ia menjawab pertanyaan wartawan mengenai deklarasi bakal cawapres. Dalam bahasa Indonesia pernyataan itu kurang lebih berarti ”jangan terburu-buru, jangan tergesa-gesa”. Adapun kalimat itu sempat diungkapkan Presiden Joko Widodo di hadapan sukarelawan pendukungnya saat berpidato mengenai capres-cawapres yang didukung.
Prabowo juga hemat berbicara saat ditanya pertanyaan mengenai nama hingga proses penggodokan bakal cawapres. Salah satunya adalah mengenai potensi Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang sempat ditawari Prabowo sebagai bakal cawapres.
Ini mengingat Gibran telah memenuhi syarat usia setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membolehkan seseorang berusia di bawah 40 tahun mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres apabila berpengalaman/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilu, termasuk pilkada.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan, pembahasan cawapres pendamping Prabowo seharusnya dibahas saat ini. Namun, salah satu anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berkunjung ke China dan Arab Saudi bersama Jokowi. Salah satu kandidat bakal cawapres terkuat dari usulan PAN, Erick Thohir juga ikut menyertai.
”Masih ada yang di luar negeri bersama pak Jokowi. Ketika sudah ada di Indonesia, maka akan bicara terkait cawapres Prabowo. Kapan? Masih perlu menunggu mereka pulang. Ini menjadi penting, meski ketua umum sudah ketemu dan sepakati beberapa hal,” ucap Muzani.
Capres sudah ada, wapres belum ada, visi-misi sudah siap, tim pemenangan sedang proses penyempurnaan, koalisi sudah oke.
Pada pertemuan ketua umum parpol anggota KIM sebelumnya, empat kandidat cawapres disebut masing-masing berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan luar Jawa. Meski tak disebutkan, merangkum pertemuan dan penawaran dari Prabowo, mereka adalah Gibran Rakabuming, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Erick Thohir.
Penentuan cawapres, lanjut Muzani, merupakan ranah dari masing-masing ketua umum partai politik (parpol) anggota KIM, antara lain, Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora. Pada pertemuan sebelumnya, kandidat cawapres telah mengerucut menjadi empat orang.
Saat ditanya lebih lanjut apakah sudah ada perkembangan mengenai nama-nama cawapres, Muzani menyebut itu merupakan ranah ketua umum parpol anggota KIM. Deklarasi capres-cawapres juga berpotensi dilakukan bersamaan dengan pendaftaran ke KPU. Ini mengingat waktu pendaftaran yang semakin dekat, yakni 19-25 Oktober 2023.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan sepenuhnya penentuan cawapres ke Prabowo. Ia juga telah menitipkan aspirasi dari partai dan berharap Prabowo bisa menang. Sebab, kompetisi mendatang akan semakin sengit karena masing-masing kandidat punya basis kekuatan tersendiri.
Dari lima kebutuhan utama yang dibutuhkan untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), empat di antaranya hampir terpenuhi oleh KIM. Mereka hanya tinggal menentukan bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo. Adapun kebutuhan mendaftar terdiri dari capres, cawapres, tim pemenangan, visi-misi, dan gabungan/partai pengusung.
”Kebutuhan ini yang sedang kami persiapkan. Capres sudah ada, wapres belum ada, visi-misi sudah siap, tim pemenangan sedang proses penyempurnaan, koalisi sudah oke,” tutur Muzani.
Pertemuan tingkat sekretaris jenderal di KIM juga telah membahas beberapa hal seperti teknis pendaftaran, lokasi berkumpul, pakaian yang dipakai, kantor tim pemenangan, hingga koordinasi di daerah. Karena itu, sambil menunggu Zulkifli tiba, pertemuan tingkat sekretaris jenderal akan terus berlangsung.