Dideklarasikan Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Tegaskan Masih Kader PDI-P
Isu menyandingkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 semakin santer dibicarakan. DPC Gerindra Kota Surakarta menunjukkan sikap dengan mendeklarasikan dukungan diikuti daerah-daerah lain.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Kota Surakarta mendeklarasikan dukungan bagi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Namun, Gibran menyebut tidak tahu-menahu dengan dukungan itu.
Deklarasi itu dilakukan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Surakarta, Selasa (10/10/2023) malam. Keputusannya diperoleh setelah beberapa kali rapat pengurus.
Sikap itu diungkapkan mendekati konsolidasi internal Gerindra se-Jateng. Digelar Minggu (15/10/2023), acara itu akan dihadiri Prabowo.
Dalam waktu berdekatan, deklarasi serupa juga dilakukan DPC Gerindra lainnya. Beberapa di antaranya dari Sukoharjo, Sragen, Boyolali, dan Karanganyar. Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jateng juga memberi dukungan yang sama.
”Apabila dari berbagai daerah bermunculan (dukungan), mungkin memang banyak yang menginginkan, khususnya di Jateng,” kata Ketua DPC Gerindra Kota Surakarta Ardianto Kuswinarno, saat dihubungi, Rabu (11/10/2023).
Nama Gibran memang santer dilirik Gerindra untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024. Namun, Ardianto mengklaim, deklarasi itu tanpa instruksi para pengurus partai di tingkat pusat. Dukungan bagi Gibran menjadi bagian aspirasi kader dan organisasi sayap partai di Surakarta.
Ardianto menyebut, Gibran adalah politisi muda yang sukses membangun Kota Surakarta pada periode pertama kepemimpinannya. Hal akan berpadu apik dengan kematangan Prabowo sebagai politisi senior. Pihaknya menampik muatan pragmatisme terkait dukungan bagi Gibran, putra sulung Presiden Jokowi.
”Kami hanya berpikir Mas Gibran ini seorang yang visioner. Elektabilitasnya itu dari dia sendiri. Kalau soal nanti ada limpahan dari suara sukarelawannya bapak (Jokowi), itu kami akan sangat berterima kasih,” kata Ardianto.
Ditemui secara terpisah, Gibran justru tidak mengetahui rencana deklarasi dukungan padanya. Deklarasi itu, kata dia, menjadi kegiatan partai lain, bukan PDI-Perjuangan.
Ia pun menegaskan masih menjadi bagian dari PDI-Perjuangan. Apalagi, ia kini tengah fokus menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Surakarta.
Gibran menyampaikan dukungan yang diberikan padanya bukan hanya sebagai cawapres. Ia menceritakan, ada berbagai dukungan lainnya seperti tetap menjabat wali kota hingga gubernur, baik di Jateng maupun DKI Jakarta. Hanya saja dukungan-dukungan itu diterimanya sebagai aspirasi warga.
”Sukarelawan (mau) seperti itu. Warga seperti itu. Ada yang mau ini, ada yang mau itu. Kami tampung dulu semua masukan dari sukarelawan, warga, hingga partai lain. Kan, ditampung semua,” kata Gibran.
Selain itu, pengganjal Gibran dicalonkan sebagai cawapres ialah usia. Menurut aturan, batas usia minimal kandidat yang dicalonkan ialah 40 tahun. Padahal, Gibran sekarang baru berumur 36 tahun.
Akan tetapi, sejumlah pihak sedang menggugat peraturan batas usia tersebut lewat jalur Mahkamah Konstitusi. Diperkirakan, putusan atas gugatan itu bakal diumumkan pekan depan.
Hanya saja, Gibran menyatakan, tak mengikuti perkembangan gugatan tersebut. Ia meminta supaya tidak selalu dikait-kaitkan atas isu pencalonan cawapres.
”Saya tidak mengikutinya. Silakan fokus ke penggugatnya. Jangan semuanya ke saya. Itu yang menggugat ada Pak Emil Dardak. Siapa tahu beliau yang ingin jadi cawapres,” kata Gibran.