Gibran Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Beberapa Kali
Gibran mengaku ditawari beberapa kali untuk menjadi cawapres Prabowo. Tawaran itu langsung dilaporkannya ke PDI-P. Meski isu pencalonan santer diperbincangkan, Gibran masih terkendala batas usia.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengaku pernah beberapa kali ditawari menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024. Tawaran itu langsung dilaporkannya ke jajaran pimpinan partai induknya, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Di sisi lain, Gibran terkendala aturan batas usia jika ingin diajukan menjadi kandidat.
Adanya tawaran dari Prabowo disampaikan Gibran sewaktu diwawancarai awak media, di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2023). Kebetulan hari itu ia juga baru saja dikunjungi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Surakarta Ardiyanto.
”Lebih dari satu kali ada (tawaran calon wakil presiden). Lebih dari satu kali intinya,” kata Gibran.
Gibran tak menyebutkan kapan persisnya tawaran menjadi calon wakil presiden (cawapres) dilayangkan kepadanya. Hanya saja, isu pencalonan Gibran berembus semakin kencang setelah diadakannya pertemuan antara sukarelawan pendukung Gibran dan Prabowo, di Surakarta, Mei lalu. Dalam kesempatan itu, para sukarelawan itu sekaligus mendeklarasikan dukungan bagi Prabowo.
Sejak saat itu, mulai bermunculan elemen sukarelawan pendukung Gibran maupun Jokowi yang menunjukkan dukungan serupa. Mereka ingin ”menjodohkan” Prabowo dan Gibran melaju sebagai pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2024. Banyaknya deklarasi dukungan disusul kemunculan baliho-baliho yang menyandingkan kedua sosok tersebut di sejumlah daerah.
Tawaran Prabowo pada Gibran cukup mengejutkan. Pasalnya, Gibran masih berstatus sebagai kader PDI-P. Partai berlambang banteng itu juga telah menentukan bakal calon presiden untuk diusung, yakni Ganjar Pranowo. Di sisi lain, Prabowo sudah membentuk koalisi sendiri bersama sejumlah partai lainnya.
Oleh karena itu, Gibran juga tak tahu pertimbangan Prabowo menawarinya berpasangan dalam kontestasi 2024 nanti.
Gibran menyatakan sudah melaporkan tawaran dari Prabowo kepada pimpinan dari partai induknya. Ia merasa tak berhak berkomentar atas tawaran yang diterimanya. Tugasnya sebagai kader biasa hanya melaporkan dinamika yang terjadi di lapangan. Sikap selanjutnya atas tawaran itu menjadi wewenang para pimpinan partai.
”Yang jelas, saya sudah melaporkan ke pimpinan. Keadannya seperti ini. Biar para pimpinan yang menyampaikan. Kami sebagai bawahan wajib melaporkan. Itu saja. Dan, ini sudah kami laporkan juga,” kata Gibran.
Di sisi lain, usia Gibran belum mencukupi untuk didaftarkan sebagai calon wakil presiden. Berdasarkan peraturan, syarat minimal usia pencalonan ialah 40 tahun. Padahal, putra sulung Presiden Jokowi itu baru berumur 36 tahun. Sejumlah pihak tengah menggugat peraturan batas usia pencalonan capres dan cawapres itu melalui Mahkamah Konstitusi. Belum ada putusan terkait gugatan tersebut.
Saya, kan, bukan dari Gerindra. Nanti lihat dulu, ya. (Gibran Rakabuming Raka)
Diundang konsolidasi Gerindra
Saat mengunjungi Gibran, Selasa itu, Ketua DPC Gerindra Kota Surakarta Ardianto Kuswinarno menyatakan telah mengundang putra sulung Presiden Jokowi untuk menghadiri konsolidasi partainya, di kawasan Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2023).
Konsolidasi itu bakal dihadiri kader partai hingga bakal caleg di wilayah Jawa Tengah. Menurut rencana, acara konsolidasi itu akan dihadiri pula oleh Prabowo.
Menurut Ardianto, Gibran diundang atas jabatannya selaku Wali Kota Surakarta. Selain itu, ia mengatakan, banyak hal yang bakal dibicarakan antara Gibran dan partainya. Akan tetapi, topik obrolannya enggan ia beberkan.
”Kan, beliau kepala daerah. Dan, nanti kami ada banyak yang harus dibicarakan dengan beliau. Terkait macam-macam,” kata Ardianto.
Ardianto juga menyambut baik berbagai deklarasi dukungan dari kelompok sukarelawan untuk memasangkan Prabowo dan Gibran. Namun, ia sadar, rencana pencalonan Gibran masih terganjal peraturan batas usia pencalonan capres dan cawapres.
”Doakan saja. Mudah-mudahan putus dan beliau bisa menjadi wakil dari ketua umum kami (Prabowo). Ini harapan kami juga sebenarnya,” kata Ardianto.
Sementara itu, Gibran mengaku tidak mendapat undangan untuk hadir dalam konsolidasi Partai Gerindra. Ia hanya memperoleh undangan pernikahan anak Ardiyanto. Pada hari konsolidasi, pihaknya juga sudah mempunyai agenda lain, yakni menghadiri konsolidasi sukarelawan di Jakarta.
”Saya, kan, bukan dari Gerindra. Nanti lihat dulu, ya,” kata Gibran.