Mentan Syahrul Yasin Limpo Dikabarkan Kembali ke Indonesia
Sejauh ini diperoleh informasi bahwa Mentan Syahrul Yasin Limpo kembali ke Indonesia pada Rabu ini. Ia menumpangi pesawat dengan nomor penerbangan SQ 964 dari Singapura menuju Tangerang, Banten.
Oleh
NINA SUSILO, EMANUEL EDI SAPUTRA, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri PertanianSyahrul Yasin Limpo dikabarkan akan pulang ke Tanah Air pada Rabu (4/10/2023) sore. Syahrul diperkirakan akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pukul 18.05.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kembali ke Tanah Air pada Rabu sore ini dengan menumpangi pesawat Singapura Airlines rute Singapura-Jakarta dengan nomor penerbangan SQ 964. Pada pukul 15.36 yang bersangkutan terpantau check-in dengan lima bagasi. Syahrul diperkirakan mendarat di Jakarta pukul 18.05 melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Sebelumnya, hingga Selasa (3/10/2023), Syahrul tak diketahui keberadaannya sejak melakukan perjalanan ke Roma, Italia, untuk memenuhi undangan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada akhir September lalu. Keberadaannya menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian yang ditempatinya dan kantor Kementerian Pertanian untuk kepentingan pemeriksaan terkait dugaan korupsi.
Namun, pada Rabu ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD di Jakarta mengaku telah mendapatkan informasi bahwa Syahrul telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Pemerintah meyakini KPK telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menemukan Syahrul yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Pada pertengahan Juni lalu, Syahrul pernah menjalani pemeriksaan di KPK untuk kepentingan pemeriksaan dugaan korupsi di lingkungan Kementan. Seusai diperiksa kala itu, ia mengaku diperiksa untuk kepentingan penyelidikan yang dilakukan KPK guna mencari peristiwa yang diduga tindak pidana.
Rumah dinas menteri yang ditempati Syahrul, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini, sudah digeledah. Penggeledahan pun terus berlanjut.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Rabu (4/10/2023), menyampaikan, terkait kegiatan penyidikan dugaan korupsi di Kementan, tim penyidik KPK kembali melanjutkan proses penggeledahan di salah satu rumah staf Menteri Pertanian yang terletak di Jakarta Selatan sejak Selasa (3/10/2023). ”Dari penggeledahan ini tim menemukan dokumen yang terkait dengan perkara yang berikutnya akan disita sebagai barang bukti dalam berkas perkara,” ungkapnya.
Pada Rabu ini, tim penyidik KPK juga melakukan penggeledahan di Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan masih berlangsung sehingga ketika nanti seluruh proses penggeledahan selesai, pihaknya akan menyampaikan hasilnya.
Meski hingga kini KPK belum mengumumkan tersangka untuk dugaan korupsi di Kementan, Ali sempat menyebutkan bahwa ada dua saksi, yakni Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang, yang diperiksa terkait dengan dokumen yang diperoleh dari rumah tersangka. Sejauh ini, rumah yang digeledah KPK adalah rumah dinas menteri yang ditempati Syahrul.
”Kedua saksi dikonfirmasi pengetahuan, antara lain terkait penemuan dokumen pada saat penggeledahan di rumah para pihak yang ditetapkan jadi tersangka,” ucap Ali, Selasa kemarin.
Terkait kegiatan penyidikan dugaan korupsi di Kementan, tim penyidik KPK kembali melanjutkan proses penggeledahan di salah satu rumah staf Menteri Pertanian yang terletak di Jakarta Selatan sejak Selasa (3/10/2023).
Kementan tak terganggu
Di tempat terpisah, Rabu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan, kinerja Kementerian Pertanian tidak akan terganggu dengan kondisi Syahrul yang sejauh ini berada di luar negeri dan dikabarkan baru akan kembali ke Indonesia pada Rabu sore ini. Demikian pula dengan kondisi Syahrul yang kini menjadi sorotan karena belakangan rumah dinas menteri yang ditempatinya dan kantornya di Kementan digeledah KPK. Penggeledahan itu dilakukan KPK terkait dengan dugaan korupsi di Kementan.
Dengan kondisi yang demikian, ada kemungkinan Syahrul menjadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju yang akan diganti. Terkait hal itu, Wapres menyampaikan, urusan pergantian personel dalam kabinet merupakan hak prerogratif Presiden Joko Widodo. ”Itu urusan Presiden, urusan reshuffle, kan, hak prerogatif Presiden,” tambahnya.
Wapres Amin mengatakan, kinerja Kementerian Pertanian tidak akan terganggu oleh status Syahrul. ”Kan, programnya sudah jelas, langkah-langkah yang akan dilakukan, varietasnya mana,” ujar Wapres kepada wartawan seusai meresmikan Kawasan Pangan Nusantara di Desa Telaga, Kecamatan Dampelas, Donggala.
Wapres menambahkan, untuk menghadapi El Nino, langkah-langkah antisipasi juga sudah disiapkan, termasuk luasan area yang harus ditanami, serta langkah intensifikasi, ekstensifikasi, dan mekanisasi pertanian sudah diprogramkan dengan baik.
”Ada Wamentan, ada gubernur di daerah yang sudah siap juga, Dirjen teknis, menurut saya, program pertanian tidak akan terganggu,” kata Wapres Amin.
Sejauh ini, isu perombakan kabinet mencuat setelah pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden RI periode 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (2/10/2023). Partai Demokrat dikabarkan akan ikut menjadi bagian Kabinet Indonesia Maju setelah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang terdiri atas partai-partai politik pendukung pemerintahan.
Isu ini juga dipicu spekulasi status tersangka Syahrul Yasin Limpo yang ditetapkan KPK pada akhir September. Syahrul yang sedang berada di Italia dan Spanyol saat penggeledahan rumah dan tempat kerjanya saat ini belum kembali ke Tanah Air kendati dijadwalkan pulang pada 1 Oktober.
Terkait dengan proses pengusutan terhadap dugaan korupsi di Kementan yang dilakukan KPK, Kompas memperoleh laporan pemeriksaan. Dalam surat itu dilaporkan terdapat dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK. Hal itu termuat dalam surat yang ditandatangani Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Ade Safri Simanjuntak pada 25 Agustus 2023.
Adapun pemerasan diduga berkaitan dengan penanganan perkara di Kementerian Pertanian tahun 2021. Karena itu, tim penyelidik sempat memanggil Heri selaku sopir Menteri Pertanian untuk memberikan keterangan dan dokumen pada Senin (29/9/2023) pukul 09.30.