Mahfud Ungkap Mentan Syahrul Yasin Limpo Sudah Ditetapkan Jadi Tersangka
”Bahwa dia (Mentan Syahrul Yasin Limpo) sudah ditetapkan tersangka, saya sudah dapat informasi,” kata Menko Polhukam Mahfud MD.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengaku telah mendapatkan informasi bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Pemerintah meyakini Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menemukan Syahrul yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
”Bahwa dia (Mentan Syahrul Yasin Limpo) sudah ditetapkan tersangka, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama, kalau tersangkanya. Tapi, resminya ketersangkaannya itu ya sudah dikeluarkanlah,” kata Mahfud seusai menghadiri acara Pengarahan Presiden kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Namun, Mahfud tidak mau memberikan keterangan mengenai kapan KPK menetapkan Syahrul sebagai tersangka. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu pun tidak mau menduga-duga apakah Mentan kabur dari proses hukum. Apalagi, hingga kini belum ada penetapan tentang daftar pencarian orang (DPO).
Bahwa dia (Mentan Syahrul Yasin Limpo) sudah ditetapkan tersangka, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama, kalau tersangkanya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo belum juga kembali ke Tanah Air sejak melawat ke Roma, Italia, untuk memenuhi undangan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada akhir September lalu. Wakil Mentan Harvick Hasnul Qolbi, Selasa (3/10/2023), mengaku sudah lebih dari satu pekan tidak menerima kabar dari Syahrul.
Mentan semestinya sudah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerjanya ke luar negeri pada Sabtu (30/9/2023). Menurut Harvick, kabar terakhir yang diterimanya, Syahrul tengah berada di Spanyol. Ia mengaku sudah lebih dari satu pekan tidak menerima kabar dari Syahrul.
Sebelumnya, pada 28-30 September, KPK menggeledah rumah dinas Syahrul serta Kantor Kementan untuk kepentingan pengusutan dugaan korupsi di lingkungan Kementan yang sudah dilakukan sejak awal 2023. Dari penggeledahan itu, KPK memperoleh sejumlah dokumen, uang tunai puluhan miliar rupiah, dan 12 senjata api. KPK juga menemukan dokumen yang diduga akan dimusnahkan saat menggeledah Kantor Mentan.
Mahfud menegaskan bahwa hingga kini pemerintah masih bertanya-tanya tentang keberadaan Mentan. Namun, ia meyakini KPK mengetahui langkah yang harus ditempuh untuk menemukan keberadaan Mentan. ”Ya, mudah-mudahan bisa segera ketemu. Kan, orang sekelas menteri tidak mudah juga menghilang gitu ya. Kalau menghilang dalam arti menghindari aparat atau lari gitu, saya kira tak mudah,” katanya.
Meski demikian, Mahfud menegaskan siap membantu jika KPK menemukan kendala dalam mengusut kasus dugaan korupsi di Kementan. ”Maksud saya, kalau kesulitan pengusutan barang-barang yang dirampas yang diduga dimusnahkan, senjata api dan sebagainya, ya, kami fasilitasi untuk segera diselesaikan. Itu kewajiban pemerintah. Tapi, soal dia ada di mana sekarang, kami tidak tahu juga, ” tuturnya.
Presiden minta tunggu
Bukan hanya Mahfud, Presiden Joko Widodo juga mengaku tidak tahu-menahu tentang keberadaan Mentan Syahrul. Presiden hanya meminta semua pihak menunggu kepulangan Syahrul ke Tanah Air. ”Ya, ditunggulah, beliau kan keluar belum sampai ke Indonesia,” kata Presiden ketika memberikan keterangan pers seusai pembukaan Inacraft on October 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Presiden juga menegaskan bahwa seorang presiden tidak harus mengurus keberadaan menteri-menterinya. ”Ya, masa urusan sampai posisi (Mentan) di mana, Presiden suruh tahu. Kamu tuh gimana?” ujar Presiden.
Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan bahwa Mentan diperkirakan tiba di Tanah Air pada 5 Oktober. ”Pak Mentan lagi ada giat lain yang memang sudah terjadwal, tapi Pak Mentan akan masuk Indonesia tanggal 5 Oktober ,” ujarnya.
Menurut Sahroni, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh telah memerintahkan agar Syahrul segera kembali ke Indonesia. ”Setelah kembali, Pak Mentan akan menghadap ketua umum dahulu,” katanya.