Tak Sebatas Pilpres, Koalisi Parpol Kerja Sama Hadapi Pileg
Kerja sama antarparpol di sejumlah koalisi pencalonan presiden-wapres, termasuk untuk menghadapi Pileg 2024. Kerja sama penting agar parpol atau caleg dalam barisan koalisi tak saling menjatuhkan.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Bendera partai politik dipasang di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (17/1/2023).
JAKARTA,KOMPAS - Partai politik dalam sejumlah koalisi pencalonan presiden-wakil presiden bekerja sama tidak hanya untuk memenangkan bakal calon presiden-wakil presiden yang diusung, tetapi juga untuk meraih hasil optimal bagi partai di Pemilihan Anggota Legislatif 2024. Namun, kerja sama untuk pemenangan pemilihan anggota legislatif tersebut dipandang pengamat hanya sebatas retorika politik.
Salah satu koalisi partai politik (parpol) yang telah bekerja sama untuk pemenangan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 adalah koalisi pengusung bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo, yakni PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Minggu (24/9/2023), keempat parpol dalam koalisi menempuh langkah konsolidasi di setiap daerah pemilihan (dapil) untuk Pileg 2024. Partai dalam koalisi nantinya akan memperkuat elektoral masing-masing melalui kerja sama yang dijabarkan setiap calon anggota legislatif (caleg).
”Dapil pileg merupakan satu kesatuan medan juang dengan pilpres (pemilihan presiden). Selain itu, akan dibentuk tim koordinasi pemenangan pileg di tiap tingkatan,” katanya.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, dan Sekjen Partai Hanura Kodrat Shah (dari kiri ke kanan) saat konferensi pers di Gedung High End Kompleks MNC Tower, Jakarta, untuk menjelaskan mengenai pertemuan pimpinan partai politik pengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024, Rabu (13/9/2023).
Kerja sama untuk pileg ini penting agar parpol ataupun caleg dalam barisan koalisi yang sama tidak saling menjatuhkan. Kerja sama ini juga penting agar kelak kursi yang diraih keempat parpol dalam koalisi dominan jumlahnya di parlemen. Dengan kondisi tersebut, koalisi parpol akan lebih mudah dalam memastikan efektivitas pemerintahan Ganjar jika ia kelak terpilih dalam Pilpres 2024.
Tak hanya parpol dalam koalisi pengusung Ganjar, parpol di Koalisi Perubahan yang mengusung bakal capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, juga akan bekerja sama untuk saling membantu dalam kontestasi pileg.
Meski demikian, menurut Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda, tidak mudah mengatur sejauh mana efektivitas skema sinergisitas dan upaya saling membantu di lapangan tersebut. Sebab, faktanya, di lapangan, ada semacam persinggungan di antara caleg. ”Itu, kan, kerumitan sendiri. Kerumitan yang saya kira relatif tidak begitu mudah diurai. Tingkat ketokohan, akseptabilitas caleg. Tetapi semangat saling sinergisitas dan bantu, pasti ada,” katanya.
Selain itu, sinergi antarparpol koalisi dalam pemenangan pileg menjadi tak mudah karena setiap partai memiliki semangat untuk mendapatkan kursi sebanyak-banyaknya.
Bakal calon presiden Anies Baswedan (kedua dari kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat didampingi Ketua DPP Partai Nasdem Teguh Juwarno (kiri), Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua dari kanan) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat menyampaikan konferensi pers setelah pertemuan silaturahmi antar fungsionaris Koalisi Perubahan di kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Membajak caleg
Lain lagi dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung bakal capres, Prabowo Subianto. Menurut Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, tak ada kerja sama untuk pemenangan pileg di antara parpol dalam koalisi, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Bulan Bintang.
”Enggak ada (kerja sama di pileg) karena yang namanya pilpres kan pertarungan koalisi. Jadi masing-masing partai kemudian bekerja sama untuk memenangkan capres. Tetapi, namanya pileg, secara hakiki dan individu yang bertarung adalah partai. Jadi masing-masing partai akan berusaha sekuat mungkin di dapil mereka masing-masing,” tambahnya.
Berkaitan dengan pileg, koalisi sebatas menyepakati agar antarparpol di koalisi tidak membajak caleg yang telah diusung oleh parpol lain dalam koalisi.
”Jadi ada penghormatan. Kami sepakat jangan saling membajak caleg,” katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (tengah) saat mewakili para sekretaris jenderal partai politik pengusung bakal calon presiden Prabowo Subianto memberi keterangan kepada jurnalis setelah pertemuan konsilidasi mereka di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/9/2023) malam.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes berpandangan pileg merupakan ruang tarung bebas sehingga setiap parpol pasti berpikir agar bisa ”selamat” dari ambang batas parlemen.
”Jadi, mereka akan berjuang mendapatkan sebanyak-banyaknya kursi,” ujar Arya.
Ia pesimistis jika ada koalisi yang bekerja sama untuk bisa memenangi pileg dan pilpres bersamaan. Menurut dia, itu hanya semacam retorika politik untuk bisa mengonsolidasikan kekuatan antarparpol di koalisinya. ”Sebab, realitanya, semua akan berjuang masing-masing, menambah kursi,” ucapnya.
Prabowo, Ganjar, dan Anies Tegaskan Bersaing Sehat di Pilpres 2024
Sementara itu, sejumlah bakal capres-cawapres terus mencoba memikat hati publik. Anies-Muhaimin, misalnya, menghadiri kegiatan Jalan Gembira Bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Makassar, Minggu. Massa tampak memadati Jalan Sudirman tempat kegiatan berlangsung.
Kemudian, Ganjar Pranowo lari pagi bersama Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu. Setelah itu, Ganjar melanjutkan perjalanan ke Kota Tangerang untuk menemui sejumlah pelaku UMKM. Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa pemerintah harus terlibat dan berpihak kepada pengusaha kecil menengah di tengah perdagangan daring berbasis media sosial.