Mencermati Sosok Mawar dan Kemungkinan Bergabungnya Kaesang ke PSI
Kemungkinan bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI menguat setelah beredar video seorang lelaki dengan nama samaran Mawar. Meski Kaesang belum resmi bergabung, PSI mengaku mulai merasakan ”Kaesang Effect”.
Partai Solidaritas Indonesia atau PSI memublikasikan video tentang sosok misterius bernama Mawar. Sosok itu lalu dikait-kaitkan dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang beberapa waktu terakhir disebut tertarik terjun ke dunia politik.
Sejumlah pihak pun menduga Kaesang bakal bergabung dengan PSI. Jika benar, kabar tersebut tentu mengejutkan karena Kaesang memilih bergabung ke partai politik yang berbeda dengan ayah dan kakaknya.
Kemunculan sosok Mawar berawal dari unggahan video pada akun Instagram milik PSI, yaitu @psi_id, Rabu (20/9/2023) malam. Video itu diawali suara percakapan sepasang ayah dan anak. Si anak menyebutkan telah mengalahkan ayahnya. Namun, percakapan mereka terdengar samar-samar.
Video lalu dilanjutkan dengan monolog seorang laki-laki bersuara berat. Laki-laki itu mengenalkan dirinya dengan nama Mawar, meski itu bukanlah nama sebenarnya. Dia mengaku sudah memantapkan hati untuk terjun ke dunia politik. Namun, ia sadar belum mempunyai pengalaman yang cukup di dunia penuh intrik tersebut.
”Namun, aku punya tujuan besar untuk Indonesia lebih baik. Semoga jalan yang aku pilih adalah jalan yang benar,” ujar lelaki dalam video yang disukai ribuan pengguna akun Instagram itu.
Video lalu ditutup dengan kemunculan siluet seorang lelaki muda berkacamata yang tengah tersenyum. Badan lelaki itu kekar. Postur tubuh, rupa, hingga suara yang terdapat dalam video itu sangat mirip dengan Kaesang. Itulah kenapa, banyak warganet yang menyebut Mawar dalam video tersebut adalah Kaesang.
Baca juga : Putra Bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, Disebut Tertarik Terjun ke Politik
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Surakarta, Jawa Tengah, Antonius Yogo Prabowo buka suara mengenai desas-desus itu. Dia tak menampik bahwa sosok Mawar merujuk pada Kaesang. Yogo pun tak memungkiri jika video itu menguatkan sinyal rencana bergabungnya Kaesang ke PSI.
”Setelah ini akan ada kejutan-kejutan baru lagi. Kami ingin sampaikan, berpolitik dibikin asyik seperti ini. Mau masuk saja sudah bikin trending,” kata Yogo semringah saat ditemui di Kantor DPD PSI Kota Surakarta, Kamis (21/9/2023) siang.
Yogo menyebut, Kaesang memang belum secara resmi bergabung dengan partai berlambang bunga mawar itu. Oleh karena itu, masih perlu proses untuk memastikan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut benar-benar menjadi bagian dari PSI dengan menyerahkan kartu tanda anggota. Urusan itu bakal ditindaklanjuti jajaran pengurus tingkat pusat di Jakarta.
Yogo mengungkapkan, nama samaran Mawar semula sekadar gimik untuk mengenalkan tokoh muda tersebut. Biasanya, istilah ”mawar” memang kerap dijadikan nama samaran. Kebetulan, PSI juga memiliki simbol bunga mawar. Lantas, keterhubungan itu coba dirangkai menjadi video pengenalan secara menarik.
”Ini memang sudah dikonsep dengan matang. Apa sih yang kira-kira bisa menarik? Tidak usah video mengepalkan tangan sampai orasi berbusa-busa, tetapi coba sesuatu hal berbeda. Ternyata dengan video seperti ini malah meledak,” kata Yogo.
Lebih lanjut, Yogo menuturkan, niat Kaesang untuk bergabung ke PSI telah melalui proses panjang. Bukan hanya satu dua kali Kaesang bertemu dan berbincang dengan jajaran elite PSI. Perjumpaan intens itu berlangsung selama berbulan-bulan.
”Ini tidak serta-merta. Perlu kalkulasi yang matang, pertimbangan yang matang, dengan segala risiko yang ditimbang,” ujarnya.
Baca juga : Pragmatisme Partai Politik dari Wacana Pencalonan Kaesang
Kendati Kaesang belum resmi bergabung, ia menyebut, partainya mulai merasakan dampak dari sosok Kaesang atau ”Kaesang Effect”. Setelah video itu dirilis, Yogo mengaku dihubungi sejumlah orang dari sejumlah daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Banten.
Orang-orang itu menyatakan ingin bergabung dengan partai tersebut, baik sekadar menjadi kader atau ingin mendaftar sebagai calon anggota legislatif. Hingga Kamis siang, katanya, ada sedikitnya 65 orang yang siap mendaftar.
Isu kedekatan Kaesang dan PSI telah mengemuka sejak Mei lalu. Ketika itu, PSI memasang banyak baliho bergambar potret Kaesang pada sejumlah tempat di Kota Depok, Jawa Barat. Baliho itu bertuliskan, ”PSI Menang, Wali Kota Kaesang”.
Kemunculan baliho-baliho itu disusul dengan unggahan video pada akun Youtube Kaesang. Dalam video berjudul ”Klarifikasi. Saya Buka Suara” itu, Kaesang mengatakan siap hadir menjadi ”Depok Pertama”.
Kami ingin sampaikan, berpolitik dibikin asyik seperti ini. Mau masuk saja sudah bikin ’trending’.
Adapun niat Kaesang menggeluti dunia politik terkuak pertama kali Januari lalu. Keinginan itu diungkapkan si bungsu di hadapan keluarganya sewaktu liburan bersama di Surakarta.
Keinginan itu disampaikan Kaesang kepada sang ayah, yakni Presiden Jokowi, dan kakak kandungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Pernyataan Kaesang disebut cukup membuat terkejut keluarganya kala itu (Kompas, 24/1/2023).
Saat ditanya perihal bergabungnya Kaesang ke PSI, Gibran mengatakan belum mengetahui. Ia meminta awak media menanyakan siapa sosok Mawar kepada jajaran PSI.
Gibran enggan berkomentar karena masalah itu merupakan urusan internal partai. Sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Gibran tak mau ikut campur urusan partai lain.
Baca juga : Pencalonan Kaesang dan Kiprah Politik Kaum Muda
Di sisi lain, Gibran juga meragukan bahwa sosok Mawar itu ialah adik bungsunya. Dia juga enggan menduga-duga sebelum ada pernyataan resmi dari PSI. Apalagi, potret wajah yang ditunjukkan sekadar siluet.
”Saya tidak tahu itu siapa. Memang, ada siluet pria berkacamata. Kan, itu belum tentu Kaesang. Bisa saja Afgan,” kata Gibran berkelakar.
Secara terpisah, Presiden Jokowi menyatakan, Kaesang telah meminta doa restu terkait keinginannya bergabung dengan PSI. ”Ya, biasa di dalam keluarga minta doa restu. Karena saya bilang tidak pun juga tetap akan jalan. Anak-anak saya seperti itu,” ujar Presiden menjawab pertanyaan wartawan dalam acara groundbreaking Hotel Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis.
Presiden menyebut, pilihan politik yang diambil Kaesang merupakan tanggung jawabnya secara pribadi. ”Ya, kan, saya sudah sering menyampaikan. Anak-anak itu kalau sudah berkeluarga sudah punya rumah sendiri, sudah punya istri. Ya, sudah harus mandiri dan harus tanggung jawab. Artinya, apa yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia,” tutur Presiden.
Baca juga : Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi Sebut Kaesang Sudah Minta Restu
Jika Mawar benar-benar Kaesang, maka langkah mula karier politiknya akan berbeda dari ayah dan kakaknya. Sebab, Jokowi dan Gibran sama-sama memulai kiprahnya dalam perpolitikan melalui PDI-P.
Keputusan Kaesang juga seolah keluar dari tradisi partai bersimbol banteng yang biasanya mengharuskan anggota keluarga kadernya untuk berada dalam satu partai yang sama.
Rezza Dian Akbar, pakar sosiologi politik dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta, menilai, karier politik Kaesang sebenarnya bakal lebih cemerlang jika mengikuti jejak ayah dan kakaknya yang bergabung ke PDI-P. Sebab, selama beberapa tahun terakhir, PDI-P menjadi partai penguasa dengan kekuatan politik yang kokoh.
Namun, Rezza menyebut, jika bergabung dengan PDI-P, independensi Kaesang akan melemah. Hal ini karena ada kultur di partai tersebut yang mengharuskan para kadernya menjadi ”petugas partai” meskipun sedang menduduki jabatan publik.
Di sisi lain, Rezza menilai, jika Kaesang bergabung ke PSI, dampak politik yang diterima sosok itu bakal relatif kecil. Sebab, kekuatan politik partai tersebut masih terbatas. Di Kota Depok, misalnya, PSI hanya memiliki satu kursi di DPRD.
”Jelas langkah Kaesang akan cukup berat. Kalau dihitung secara politik, mungkin justru PSI yang dapat keuntungan lebih besar daripada Kaesang dapat keuntungan dari PSI,” ujarnya.