PAN Berharap Demokrat Bergabung dengan Koalisi Pendukung Prabowo
Selain PAN, PDI-P juga siap menerima Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·3 menit baca
Menurut perhitungan PAN, jika Demokrat bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo bisa menambah kekuatan.
PDI-P juga siap menerima Demokrat bergabung dalam koalisi pendukung Ganjar.
PKS menilai Anies-Muhaimin merupakan pasangan yang cocok.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Amanat Nasional berharap agar Partai Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Kehadiran Demokrat dipercaya dapat menambah kekuatan untuk memenangi Pemilu 2024.
Selain Partai Amanat Nasional (PAN), Koalisi Indonesia Maju (KIM) beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), dan kini turut diperkuat oleh Partai Garuda.
Sementara itu, sampai saat ini Demokrat belum menentukan arah koalisi. ”Kami berharap Demokrat mau bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju karena kalau Demokrat bergabung, ini menambah kekuatan kami,” kata Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay dalam diskusi Safari 2024 yang diselenggarakan oleh Total Politik di Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Hadir pula dalam diskusi itu politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Masinton Pasaribu; Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi; dan pakar komunikasi politik Effendi Gazali. Diskusi itu mengetengahkan topik ”Koalisi Anies Siap Berlayar, Bagaimana dengan Prabowo dan Ganjar?”.
Menurut Saleh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, demikian juga Ketua MajelisTinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah bertemu dengan Prabowo. Selain itu, AHY juga sudah bertemu dengan Ketua UmumPAN periode 2010-2015Hatta Rajasa.
Salah satu pertemuan yang mencuri perhatian publik adalah ketika SBY bertemu dengan Prabowo di acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) ke-64 di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023). Di pertemuan itu SBY dan Prabowo duduk bersebelahan. Mereka juga sempat bergandengan tangan dan bernyanyi bersama.
Politisi PDI-P Masinton Pasaribu mengatakan, pihaknya juga siap menerima Demokrat untuk bergabung.
PDI-P juga siap menerima Demokrat
Sementara itu, politisi PDI-P, Masinton Pasaribu, mengatakan, pihaknya juga siap menerima Demokrat untuk bergabung mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. ”Prinsipnya adalah kami selalu siap bekerja sama dengan siapa pun, sepanjang prinsip perjuangan sama,” katanya.
Meskipun belum menentukan arah koalisi, Partai Demokrat memberikan sinyal kemungkinan akan merapat ke Prabowo. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra (Kompas, 16/9/2023).
Bakal cawapres
Terkait dengan bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo, PAN mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Nama Erick Thohir diajukan atas beberapa alasan, seperti Erick dinilai masih muda, mempunyai talenta politik bagus, dan punya pengalaman memimpin di tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, sebagai KetuaTim PemenanganPasanganJoko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019, Erick dinilai punya pengetahuan menghadapi situasi sosial dan politik di Indonesia. Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick juga dinilai telah berhasil memajukan sepak bola Indonesia sebagai modal berharga untuk menggaet pemilih muda.
Meskipun mengajukan nama Erick Thohir, PAN menghargai siapa pun pilihan Prabowo.
”Erick Thohir tidak ambisius. Di tingkat nasional ia selalu diperbincangkan, tapi tidak menonjolkan ambisi. Justru kami yang berambisi mendorong Erick Thohir menjadi bakal calon wakil presiden,” kata Saleh.
Meskipun mengajukan nama Erick Thohir, PAN menghargai siapa pun pilihan Prabowo. ”Nanti tinggal diputuskan secara musyawarah. Bagi kami, yang terpenting adalah calon wakil presiden yang terbaik untuk Indonesia,” katanya.
Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, keputusan PKS mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres untuk berpasangan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan sudah bulat.
”PKS melihat mereka cocok. Ini gayung bersambut. Hanya memang keputusannya tidak bisa langsung. Kami punya aturan main. Makanya harus menjalani Musyawarah Ke-9 Majelis Syura PKSterlebih dahulu,” katanya.