Demokrat Sudah ”Move On”, Siap Gabung Koalisi Lain
”Kami keluarga Partai Demokrat dengan berbesar hati, dengan kerendahan hati menyatakan ’move on’ dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat terus bergerak menyongsong Pemilu 2024. Setelah memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), partai politik besutan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu siap bergabung dengan koalisi lain yang telah terbentuk. Keputusan terkait kerja sama politik baru tersebut akan diambil setelah DPP Partai Demokrat menerima masukan dari para pengurus partai di tingkat daerah.
”Kami keluarga Partai Demokrat dengan berbesar hati, dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai rapat pleno tingkat pusat di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Partai Demokrat telah memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan sekaligus keluar dari KPP yang sebelumnya dibentuk bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keputusan itu diambil setelah Nasdem memutuskan untuk menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menduetkan Anies dengan Muhaimin Iskandar yang tidak lain merupakan Ketua Umum PKB.
Sebagai tindak lanjut, pada hari Senin, DPP Partai Demokrat menggelar rapat konsolidasi internal. Rapat yang dipimpin oleh AHY ini di antaranya membahas situasi politik terkini sekaligus strategi Demokrat ke depan.
AHY mengungkapkan, Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi, dan etika politik. Dalam konteks tersebut, AHY tetap berpegang teguh pada prinsip perubahan dan perbaikan.
AHY juga sempat menyinggung pemikiran Presiden pertama RI Soekarno dan tokoh kemerdekaan India, Mahatma Gandi. Selain politik beretika, penting pula menjalankan praktik politik yang tidak menghalalkan segara cara.
Oleh karena itu, AHY bertekad untuk menjunjung tinggi praktik-praktik politik yang baik dengan berlandaskan nilai-nilai dan etika. Dia pun memaafkan pihak lain yang telah menyakiti Partai Demokrat dan mengucapkan selamat kepada pasangan bakal calon presiden-wakil presiden dari KPP, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
”Saya mengucapkan selamat kepada Bapak Anies Baswedan dan Bapak Muhaimin Iskandar yang baru saja mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres 2024. Semoga sukses,” ungkapnya.
Sampai saat ini, Demokrat belum memutuskan akan bergabung ke koalisi mana. Namun, sebelumnya, rapat darurat Majelis Tinggi Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023), memutuskan bahwa Partai Demokrat tidak akan terburu-buru dalam menentukan sikap. Arah koalisi partai ke depan akan ditentukan usai pengumpulan masukan dari pengurus tingkat pusat hingga daerah.
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menambahkan, Demokrat kini berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk partai politik pengusung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Demokrat juga mengakui sudah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto.
Kecil kemungkinan Demokrat untuk kembali bersama KPP. Demokrat akan fokus bermitra dengan partai yang mengedepankan etika dan moral dalam berpolitik.
Herman juga mengungkapkan, ada kemungkinan Demokrat untuk membentuk poros baru. ”Bisa saja terjadi mengingat dinamika politik. Tapi yang sudah pasti ada dua, koalisi Pak Prabowo dan Pak Ganjar,” katanya.
Herman menegaskan, kecil kemungkinan Demokrat untuk kembali bersama KPP. Demokrat akan fokus bermitra dengan partai yang mengedepankan etika dan moral dalam berpolitik.
Sahroni menuding SBY menyebarkan berita bohong soal penetapan AHY sebagai bakal cawapres dari Anies. Dalam konteks ini, Sahroni mengutip ucapan SBY saat rapat darurat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat, yang juga mengungkit pertemuan antara Tim Delapan dan SBY pada Jumat (25/8/2023).
”Tidak ada obrolan soal deklarasi Anies-AHY pada awal September 2023. Selama dua jam saya di ruangan itu (pertemuan Tim Delapan dengan SBY), saya hanya menerima cerita pengalaman SBY waktu pencalonan 2004,” kata Sahroni.
Saat perjalanan menuju Bareskrim Polri, Sahroni berkomunikasi dengan Surya Paloh melalui sambungan telepon. Ketua Umum Nasdem itu pun meminta agar Sahroni mengurungkan niatnya untuk melaporkan SBY. Pada saat bersamaan, Anies juga menghubungi Sahroni dan meminta hal yang sama.
Merespons hal tersebut, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyampaikan, demokrasi merupakan ruang untuk adu argumentasi. ”Karena ruang yang kemarin itu ruang politik, yang namanya politik adalah ruang publik, bukan ruang delik, bukan ruang hukum pidana,” katanya.
Dengan demikian, sikap Surya Paloh sudah benar untuk meminta kadernya tidak melaporkan. Hal yang diucapkan SBY, kata Hinca, tidak ada niat buruk atau jahat, hanya sekadar berdialog.