Presiden Jokowi Yakini TMII Jadi Ikon Besar Pariwisata Indonesia
Saat meresmikan renovasi Taman Mini Indonesia Indah, Presiden Jokowi menuturkan keyakinannya bahwa kawasan tersebut akan menjadi ikon besar pariwisata Indonesia.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meyakini Taman Mini Indonesia Indah atau TMII, dengan wajah barunya, akan menjadi ikon besar pariwisata di Jakarta dan bahkan Indonesia. Masyarakat saat ini dapat mengunjungi serta menikmati taman wisata yang telah rampung direnovasi tersebut.
”Masyarakat sekarang bisa mengunjungi dan menikmati wajah baru Taman Mini Indonesia Indah yang tertata rapi, lebih hijau, lebih indah, dan lebih nyaman,” kata Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada peresmian renovasi TMII di Jakarta, Jumat (1/9/2023) malam.
Menurut Kepala Negara, revitalisasi TMII tersebut mengembalikan semangat awal yang digagas oleh Ibu Tien Soeharto. Taman Mini Indonesia Indah semestinya sekarang dapat lebih sejuk karena konsepnya telah dikembalikan seperti pada master plan awalnya, yaitu 70 persen ruang terbuka hijau dan 30 persen bangunan.
”Dan juga seluruh bangunan museum dan anjungan daerah juga telah dipercantik dan direvitalisasi dengan mengusung konsep inklusif, culture, dan smart. Saya yakin dengan wajah baru Taman Mini Indonesia Indah ini akan menjadi sebuah ikon besar pariwisata di Jakarta dan juga tentu saja di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menuturkan, pemugaran kembali TMII merupakan kolaborasi tiga kementerian yang dipimpin langsung Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pratikno waktu itu menugasi Erick Thohir serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merenovasi TMII yang memang punya arti sejarah untuk Indonesia.
”Total renovasi yang sudah dilakukan atas sumbangsih Kementerian PUPR Rp 1,1 triliun. Lalu kami juga bersama BUMN InJourney menginvestasikan kurang lebih Rp 200 miliar untuk beautification dan hal-hal lainnya,” ujar Erick.
Menurut Erick, kemegahan TMII dibangun dari empat filosofi. Satu, TMII dikembalikan sebagai tempat bersejarah dengan melestarikan Pancasila. Kedua, TMII mengusung konsep hijau karena 70 persen kawasan dipertahankan tetap hijau. ”Ke depan, seluruh kendaraan yang masuk kami usahakan juga untuk listrik dan seluruh lampu dan light energy juga kami usahakan green semua,” ujarnya.
Kemodernan bangsa juga diwujudkan dengan penerapan sistem serba teknologi. ”Kita mulai dengan ticketing, nanti juga Bapak (akan menyaksikan) pemandangan yang kita bisa paparkan secara digital. Inilah yang kita persembahkan semoga kita bisa terus merawat, tidak hanya membangun TMII,” kata Erick.
Renovasi TMII penugasan khusus presiden
Sebelumnya, pada 1 November 2022, Kementerian PUPR merilis sudah tuntasnya renovasi sarana dan prasarana di TMII. Renovasi TMII merupakan salah satu penugasan khusus Presiden Jokowi kepada Kementerian PUPR.
TMII merupakan kawasan taman wisata yang merangkum ragam budaya bangsa Indonesia dan kebinekaan. Sejak dibangun pada 1975, TMII belum pernah direnovasi. Kementerian PUPR menata kawasan TMII secara besar-besaran dengan mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat yang mengedepankan suasana lebih alami dan hijau.
”TMII merupakan tempat rekreasi populer yang sudah dibuka sejak tahun 1970-an. Kita mulai renovasi atas perintah Presiden Joko Widodo untuk menjadikan TMII menjadi destinasi wisata yang lebih aman, nyaman, dan sehat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat itu.
TMII merupakan tempat rekreasi populer yang sudah dibuka sejak tahun 1970-an. Kita mulai renovasi atas perintah Presiden Joko Widodo untuk menjadikan TMII menjadi destinasi wisata yang lebih aman, nyaman, dan sehat.
Renovasi TMII dimulai sejak Januari 2022 dan rampung pertengahan Oktober 2022. Seluruh infrastruktur yang siap diresmikan meliputi area penataan bangunan seluas 7,71 hektar dan kawasan seluas 26,56 hektar.
Kegiatan renovasi TMII dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DKI Jakarta Metro dengan total anggaran sebesar Rp 1,08 triliun. Ruang lingkup pekerjaan meliputi penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, dan Sasono Adiguno.
Selanjutnya renovasi Museum Indonesia, penataan lansekap anjungan dan jalur pedestrian, penataan outer ring (halte), area parkir, dan gedung pengelola. Berikutnya adalah penataan lanskap pulau-pulau di Danau Archipelago (promenade, pedestrian anjungan, dan amfitheater).
Pekerjaan juga mencakup renovasi Museum Theater Garuda, Museum Telkom, Keong Mas, serta penataan lanskap jalur pedestrian anjungan, viewing tower, Kaca Benggala, pembangunan community center, struktur parkir dengan desain elevated.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti saat itu mengatakan, penataan kawasan TMII terbagi dalam tiga zona. Zona dimaksud adalah zona 1 dengan tema Indonesia klasik, elegan, dan geometri; zona 2 dengan tema arsitektur Nusantara, tradisi, dan budaya sulur; serta zona 3 dengan tema Indonesia kini modern.