Parpol Pendukung Anies Bahas Masa Depan Koalisi, PDI-P Konsolidasi Pemenangan Ganjar
Jumat malam ini, parpol-parpol pendukung bakal capres Anies Baswedan bertemu, membahas masa depan koalisi. Di Semarang, Puan ingatkan kader PDI-P untuk tak pertentangkan Megawati dan Jokowi.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
Tim Delapan dan Anies menyambangi Puri Cikeas, Jawa Barat, bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Pertemuan diadakan karena SBY ingin mendengarkan salah satunya mengenai elektabilitas Anies yang merosot versi lembaga survei.
PDI-P menyiapkan pasukan khusus untuk memenangkan Pemilu 2024.
Puan meminta agar tidak ada yang mempertentangkan Megawati dengan Presiden Jokowi.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera kembali bertemu, Jumat (25/8/2023). Kini, pembahasan mengerucut ke masa depan Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP dan pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal capres. Sementara itu, di Semarang, Jawa Tengah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengadakan konsolidasi untuk memenangkan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, di Pemilihan Presiden 2024.
Tim Delapan dan Anies menyambangi Puri Cikeas, Jawa Barat, pada Jumat malam. Mereka bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab disapa SBY. Pertemuan itu menindaklanjuti diskusi antara Tim Delapan, Anies, dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Kamis (24/8/2023).
Pertemuan dimulai dari pukul 20.00 dan hingga pukul 21.30 masih berlangsung. Seluruh personel Tim Delapan turut hadir kecuali Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Willy Aditya. Namun, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni ikut datang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mengatakan, pertemuan diadakan karena SBY ingin mendengarkan secara langsung kendala yang dialami KPP. Salah satunya mengenai elektabilitas Anies yang merosot versi lembaga survei. ”Rendahnya elektabilitas Anies akibat dari ketidakpastian. Konstituen mempertanyakan kelanjutan KPP berlayar, apakah Anies benar-benar maju, hingga kesolidan koalisi,” ujarnya sebelum pertemuan berlangsung.
Dalam konteks itu, Renanda menyebut Demokrat satu paham dengan PKS. Kepastian deklarasi bakal cawapres dinilai bisa mendongkrak elektabilitas Anies. Selain itu, KPP juga perlu segera menentukan langkah selanjutnya seperti pembagian tugas dan tanggung jawab.
Di pertemuan sebelumnya, di Jakarta, Surya Paloh sempat menyinggung kendala koalisi adalah penentuan waktu untuk mengumumkan bakal cawapres Anies. Nasdem menilai pengumuman butuh persiapan yang optimal. Menanggapi hal itu, Renanda memandang waktu merupakan faktor penentu. Taktik last minute dalam mengumumkan pasangan calon capres-cawapres bukanlah sebagai strategi.
”Belasan persen elektabilitas Anies yang ketinggalan itu, kami harus rasional. Bagaimana dalam waktu dekat elektabilitas Anies harus meningkat. Itu butuh kerja panjang, serius, dan besar,” katanya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P, Bambang Wuryanto, dalam laporannya, menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan pasukan khusus untuk memenangkan Pemilu 2024.
Sementara itu, puluhan ribu kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dikumpulkan di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jumat malam, mengikuti Apel Siaga Calon Presiden dan Pemilihan Umum Legislatif 2024 PDI-P Jateng. Dalam kesempatan itu, para kader dan simpatisan diinstruksikan untuk segera bekerja memenangkan Pemilu 2024, salah satunya memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Bambang Wuryanto dalam laporannya menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan pasukan khusus untuk memenangkan Pemilu 2024. Empat pasukan khusus itu adalah pasukan bintang tiga dan dua, pasukan gorong-gorong, pasukan burung hantu, serta pasukan wanita.
Pasukan bintang tiga dan dua disebut Bambang membawa 907 pasukan sebanyak 33.000 orang. Pasukan itu disebut Bambang pasukan garda depan yang akan mengontrol penuh wilayahnya.
Ada pula pasukan gorong-gorong yang terdiri atas 39.000 orang. Pasukan itu bertugas membersihkan handycap, hal tak diinginkan, yang masuk ke wilayah tempur PDI-P Jateng. ”Ketiga, pasukan burung hantu sebanyak 800 orang. Mereka siap diterbangkan saat pemilu dimulai. Keempat, ada pasukan wanita sejumlah 127.000 orang," kata Bambang pada acara yang dihadiri Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Acara itu juga dihadiri Ketua Harian Nasional DPP Perindo Muhammad Zainul Majdi atau dikenal sebagai Tuan Guru Bajang, sejumlah pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan pengurus Hanura. Perindo, PPP, dan Hanura merupakan partai yang telah menyatakan bekerja sama dengan PDI-P mendukung Ganjar sebagai bakal calon presiden.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri, dalam sambutan yang disampaikan secara virtual berpesan kepada para simpatisan, mengatakan, agar para kader dan anggota PDI-P segera bersiap untuk memenangkan pemilu. Para kader, khususnya para kepala daerah, diminta turun ke masyarakat.
”Segera singsingkan lengan bajumu, siapkan regu penggerak, juru kampanye terbaik, dan ketuklah setiap pintu-pintu rakyat dengan hati. Turun ke bawah, ke akar rumput karena dengan itu kita bisa memenangi pemilu,” ujar Megawati.
Tak pertentangkan Jokowi dan Mega
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, tantangan yang dihadapi PDI-P dalam memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 tidak ringan. Menurut dia, banyak pihak yang ingin melihat PDI-P pecah atau lemah. Meski demikian, ia meminta agar kader PDI-P tidak ciut. ”Jangan biarkan PDI-P diusik. Kita jangan terbawa pada arus perpecahan. Kita harus tetap solid. Kita akan segera memasuki medan perjuangan untuk mendapatkan suara rakyat dalam pemilu,” ucap Puan.
Puan juga meminta agar tidak ada yang mempertentangkan Megawati dengan Presiden Jokowi. Puan menyebut, Megawati selalu mencintai kader-kadernya, termasuk Jokowi.
”Kecintaannya tidak akan pernah luntur layaknya seorang ibu kepada anaknya, kasih itu sepanjang masa. Makanya, jangan biarkan mereka yang ingin mengecilkan atau mempertentangkan Megawati dan Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo terus bergerak menuju negara maju. Ke depan, Ganjar menyatakan bertekad untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat, termasuk menanggulangi kemiskinan dan tengkes.
Ganjar berpesan agar PDI-P bisa semakin kuat dan solid. ”Jangan sampai kita pedot oyot (putus akar). Jangan sampai perjuangan kita tercerabut dari akarnya. Karena itu, mulai hari ini akan kita seruduk sekat-sekat penghambat kemajuan negara. Hari-hari ke depan semua langkah dan ucapan akan sangat menentukan, rapatkan barisan,” tuturnya.
Ganjar berpesan agar PDI-P bisa semakin kuat dan solid.
Menurut peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan, peta politik saat ini cenderung tetap mulai dari komposisi koalisi hingga elektabilitas bakal capres. Namun, periode ini rentan dengan manuver aktor-aktor politik.
Ia mencontohkan KPP yang posisi tawar tertinggi terdapat di Partai Demokrat. ”Kemarin Surya Paloh berusaha untuk mendelegitimasi hasil survei untuk meningkatkan daya tawarnya,” kata Rafif.
Pada koalisi lainnya, parpol pengusung bakal capres Ganjar Pranowo, PDI-P, kehilangan salah satu kadernya, Budiman Sudjatmiko, akibat mendukung bakal capres lain. Hal itu berujung pada pemecatan Budiman.
Menjelang periode pendaftaran capres-cawapres, lanjut Rafif, parpol harus bisa menjaga komposisi koalisinya. Hal tersebut menjadi tantangan utama bagi parpol pengusung. Sebab, dampak negatif pada suatu koalisi bisa menjadi hasil positif bagi koalisi lainnya.