Saat Elite Politik Duduk Bersama Antar Kepergian Presiden dari Surakarta
Sejumlah elite politik berkumpul untuk mengantarkan kepergian Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana dari Surakarta, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023). Mereka duduk bersama dalam suasana sejuk.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
DOKUMENTASI BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka duduk bersama menunggu saat akan mengantar Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana berangkat ke Jawa Timur dari Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023).
Sejumlah elite politik berkumpul untuk mengantarkan kepergian Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana dari Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023). Mereka duduk bersama dalam suasana penuh kesejukan. Keadaan itu seperti membuktikan ucapan Presiden Jokowi mengenai cairnya hubungan antar-elite yang berada pada pusaran kontestasi Pemilu 2024 nanti.
Potret kesejukan antar-elite itu tertangkap kamera Biro Pers Sekretariat Presiden di ruang tunggu Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Senin pagi.
Keempat orang itu tengah menunggu kedatangan Presiden dan Ibu Negara yang akan melanjutkan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Presiden berangkat dari bandara itu karena sebelumnya menghadiri peringatan Hari Lahir Ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Stadion Manahan, Surakarta, Minggu (23/7/2023).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Presiden Joko Widodo (keempat dari kiri) saat menghadiri peringatan Hari Lahir Ke-25 Partai Kebangkitan Bangsa, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023). Turut hadir sejumlah pemimpin partai lain, seperti Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Di antara empat orang itu, hanya Prabowo dan Gibran yang turut serta mengikuti peringatan hari lahir PKB. Sebenarnya, Ganjar juga diundang ke acara itu. Namun, ia mesti mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam perayaan Hari Anak Nasional di Semarang, Jawa Tengah.
”Banyak hal (yang dibicarakan). Intinya, beliau-beliau itu semuanya berkawan dan berteman. Adem lah ya,” kata Gibran saat ditanya perihal pertemuan itu, Senin, di Balai Kota Surakarta.
Foto kebersamaan mereka dikomentari pula oleh Gibran melalui akun Twitter-nya, yaitu @gibran_tweet. Ia menggunakan beberapa emoticon untuk mengomentari unggahan pengguna lain yang memuat foto tersebut.
Adapun emoticon yang digunakan, antara lain, gambar tangan yang membentuk tanda hati, wajah dikelilingi tanda hati, anak ayam, dan anak yang sedang meroda.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Tangkapan layar foto kebersamaan para elite politik dari akun Twitter Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Terlihat sejumlah tokoh, seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gibran duduk bersama menunggu saat akan mengantar Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana berangkat ke Jawa Timur dari Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023).
Sementara itu, Ganjar mengunggah foto lain dari pertemuan itu pada dua akun media sosialnya, baik Twitter maupun Instagram. Ia lebih memilih foto dirinya bersama Prabowo sedang berjabat tangan sambil tersenyum lebar.
Dalam foto itu, keduanya terlihat sangat akrab meski kemungkinan bakal bersaing dalam Pemilu 2024. Pasalnya, mereka sama-sama diusung partai masing-masing sebagai bakal calon presiden.
”Setiap ketemu beliau, ada saja yang selalu bikin saya kagum. Entah semangatnya, entah tegasnya, atau bahkan lelucon-lelucon yang kerap beliau lontarkan. Sehat terus, Pak Menhan (Prabowo). Oiya, bapak pakai hitam putih juga?” tulis Ganjar dalam keterangan unggahan itu.
Warna hitam dan putih merujuk pada pakaian yang dikenakan Prabowo. Kebetulan saja Prabowo mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam. Kombinasi warna yang sama pernah dikenakan Ganjar ketika bertemu sejumlah sukarelawan pendukungnya beberapa waktu lalu. Hanya saja, pakaian Ganjar berupa kemeja garis-garis hitam putih.
Intinya, beliau-beliau itu semuanya berkawan dan berteman. Adem lah ya.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Tangkapan layar foto kebersamaan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebelum mengantar keberangkatan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Ny Iriana ke Jawa Timur dari Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023).
Sejuknya suasana pertemuan antar-elite politik itu seolah menjadi bukti dari ucapan Presiden Jokowi sehari sebelumnya pada Harlah Ke-25 PKB. Dalam pidatonya, Presiden meminta agar masyarakat tidak terpecah hanya gara-gara berbeda pilihan politik.
Lebih-lebih jika terjadi perselisihan yang berlarut-larut setelah kontestasi rampung. Pasalnya, pimpinan partai politik sebenarnya juga sering saling bertemu dalam situasi yang menyejukkan.
”Jangan bertengkar, jangan saling menjelekkan, jangan berkepanjangan. Setelah berkompetisi itu bersatu kembali. Lha wong yang di atas-atas, ketua-ketua partai itu sering makan bareng. Capres-capres itu ngopi bareng. Kok, yang di bawah saling bertengkar dan berkepanjangan. Kangge nopo (buat apa)? Kita ini satu saudara,” kata Presiden.
Gibran tak memungkiri ucapan sang ayah itu benar-benar terpotret apik dalam perjumpaan antar-elite tersebut. Sebab, kata dia, perbincangan dalam pertemuan itu berlangsung hangat. Bahkan, ia menganggap, suasana yang terjadi lebih dari sekadar cair. ”Bukan cair sih (suasananya). Meleleh,” kata putra sulung Presiden itu.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka diwawancarai wartawan setelah menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023). Dalam gelaran itu, ia berjumpa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kata ”meleleh” yang disebut Gibran seolah menyiratkan makna bahwa situasi yang selama ini keras telah semakin melunak. Bisa jadi, para elite yang hadir dalam pertemuan itu enggan dibenturkan dalam kondisi yang sama-sama keras dan memicu terjadinya perpecahan.
Ungkapan soal perdamaian sejatinya juga sering disinggung Prabowo pada berbagai kesempatan. Misalnya, sewaktu menemui elemen sukarelawan pendukung Gibran di Surakarta beberapa waktu lalu, Prabowo menyebut, Indonesia hanya bisa menjadi negara maju jika para pemimpinnya saling bekerja sama. Oleh karena itu, ia menginginkan kerukunan senantiasa terawat baik di negeri ini.
”Kunci keberhasilan suatu negara adalah pemimpin-pemimpinnya harus bisa rukun, harus bisa kerja sama, harus bisa kompak, harus bisa saling mengisi dan mengoreksi. Bukan saling menjelek-jelekkan. Keyakinan itu saya pegang teguh,” kata Prabowo (Kompas, 20/5/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa para sukarelawan pendukung Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Joko Widodo, di Angkringan Omah Semar, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (20/5/2023).
Dihubungi terpisah, pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies, Arya Fernandes, menyampaikan, pertemuan para elite politik itu menjadi sesuatu yang positif. Kondisi yang sejuk itu diharapkan berdampak pada para pendukung mereka sehingga tidak ada lagi benturan-benturan keras di ruang publik. Situasi yang adem itu pun diharapkan bisa terjaga hingga Pemilu 2024.
”Meski kompetisinya ketat, dari sisi publik, tensinya terjaga dan semoga kompetisinya bisa dikelola dengan baik. Situasi yang adem ayem ini saya kira dipengaruhi juga oleh setiap kandidat. Semuanya memiliki kemauan untuk mengelola kompetisi secara fair dan baik,” kata Arya.