Di acara rakernas sukarelawan, Presiden Jokowi sampaikan apresiasinya karena Arus Bawah Jokowi tidak ”grusa-grusu”. Karena koalisi dan pasangan bakal capres-cawapres belum jelas, sukarelawan pun diminta fokus bekerja.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
Karena pasangan capres-cawapres juga belum jelas, Presiden meminta sukarelawan fokus bekerja.
Presiden pun menegaskan masih fokus bekerja agar negara tidak masuk ke dalam kategori negara dengan kondisi ekonomi tidak baik.
Presiden mengapresiasi sukarelawan yang tidak grasa-grusu.
JAKARTA, KOMPAS — Saat menyampaikan pidato politik di Rapat Kerja Nasional Relawan Arus Bawah Jokowi, Presiden Joko Widodo mengapresiasi sukarelawan yang tidak grusa-grusu tertarik dalam situasi tahun politik yang masih belum jelas. Sampai saat ini, Jokowi menegaskan bahwa koalisi partai politik masih belum jelas. Pasangan capres dan cawapres yang akan dipilih pada Pemilu mendatang juga belum jelas.
”Jadi kalau saya ditarik ke sana, ya, boleh enggak apa-apa senyum, tarik ke sini, ya, boleh senyum. Jangan kita terlalu ketarik ke dalam situasi, suasana tahun politik yang sampai saat ini, kita lihat semuanya belum jelas,” ujar Jokowi, di Rakernas Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) dengan tema ”Setia Kawal, Tunggu Komando Jokowi”, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
Presiden menegaskan bahwa koalisi partai belum terbentuk dengan jelas. ”Koalisinya siapa dengan siapa, partai mana dengan partai mana, belum jelas. Kalau koalisinya saja belum jelas, apa yang mau kita lakukan, ya, bekerja saja. Setuju? Bapak ibu bekerja saja nanti kalau saatnya sudah sampai, ya pasti akan tahu,” kata Presiden, disambut dengan teriakan tanda setuju dan tepuk tangan.
Karena pasangan capres-cawapres juga belum jelas, Presiden meminta sukarelawan fokus bekerja. ”Cawapresnya siapa belum jelas. Capresnya, siapa cawapresnya? Masa belum jelas, bapak ibu milih, ya enggak? Jadi jangan ngejar-ngejar Pak Ketum (ketua umum) suruh nanya ke saya,” ujar Presiden.
Jokowi menegaskan bahwa pemimpin ke depan harus betul-betul mau bekerja menyelesaikan kerumitan yang ada dengan manajemen negara yang baik. ”Jangan enak-enakan duduk di Istana, enak banget itu. AC-nya dingin, kursinya empuk, makanan banyak enak, bukan itu karena masalah yang kita hadapi sangat banyak sekali,” kata Jokowi.
Presiden mengapresiasi sukarelawan yang tidak grasa-grusu. ”Arus Bawah Jokowi tidak grusa-grusu. Masih tenang, tidak terbawa arus ke sana, ke sini, dan masih bekerja di bidangnya masing-masing. Itu yang juga saya lakukan. Kita sekarang ini masih bekerja dalam kondisi suasana global, suasana dunia yang tidak mudah, sangat sulit. Dari imbas pandemi sampai sekarang ini, ekonomi dunia belum tampak tumbuh kembali,” ucap Jokowi.
Presiden pun menegaskan masih fokus bekerja agar negara tidak masuk ke dalam kategori negara dengan kondisi ekonomi tidak baik. Apalagi, saat ini, 96 negara atau hampir setengah negara di dunia menjadi pasien dari IMF (Dana Moneter Internasional). ”Ngeri juga, negara-negara yang sudah maju, negara besar saja bergelimpangan,” tambahnya.
Arus Bawah Jokowi tidak grusa-grusu. Masih tenang, tidak terbawa arus ke sana, ke sini, dan masih bekerja di bidangnya masing-masing. Itu yang juga saya lakukan. (Presiden Jokowi)
Indonesia patut bersyukur karena masih pada posisi yang normal, dengan pertumbuhan ekonomi 5,03 persen pada tahun ini. Di KTT G20, Indonesia juga berani tegak optimistis menyampaikan pandangan-pandangan terhadap suasana global karena posisi perekonomian yang baik. Inflasi Indonesia juga turun dari 5,9 pada tahun lalu menjadi 3,5 pada akhir bulan lalu.
”Kita semua harus kerja keras jangan hilang fokus sehingga mengakibatkan stabilitas politik kita menjadi terganggu. Saya tidak mau, saya dibawa ke sana ke sini. Saat ini, kita masih bekerja fokus agar negara kita tidak masuk ke dalam kategori-kategori yang tidak baik,” ujarnya.
Rakernas ABJ kali ini juga menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan kepada Presiden. Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan sukarelawan kepadanya dalam menjalankan mandat dari rakyat.
”Dalam waktu (jabatan sebagai Presiden) masih 1 tahun lebih ini, saya akan terus bekerja keras dan kita harapkan negara kita akan semakin baik. Siapa pun pemimpinnya ke depan, yang kita harapkan pemimpin yang bisa membawa negara kita menjadi semakin baik,” ucap Jokowi.
Setia dukung Jokowi
Hasil rakernas yang dibacakan oleh Eko Wahyudi, Ketua DPD ABJ Jawa Timur, itu menegaskan bahwa sukarelawan Jokowi masih eksis dan setia mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi. Jokowi dinilai terbukti berhasil menjawab amanat rakyat. Hasil survei sejumlah lembaga survei menunjukkan tingkat kepercayaan publik sangat tinggi, bahkan mencapai angka 90 persen.
”Sejak Bapak Jokowi menyampaikan agar relawan ojo kesusu, jangan grasa-grusu, ABJ membuktikan loyal, setia mengikuti arahan tersebut dan tidak tergiur untuk melangkah secara agresif dalam menentukan pilihan politik sebelum ada perintah dan arahan Bapak sebagai penasihat utama ABJ,” ujar Eko membacakan hasil rekomendasi.
Ketua Umum ABJ Michael F Umbas menyatakan, hasil rekomendasi tersebut merupakan refleksi dari seluruh pengurus ABJ se-Indonesia. ”Relawan ABJ bukan hanya relawannya Pak Jokowi. Relawan ABJ adalah relawannya Gibran Rakabuming Raka (putra sulung Jokowi), relawannya Kaesang, relawannya Mas Bobby (menantu Jokowi),” ujar Michael.
Menurut Michael, ABJ siap mengawal jika putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, maju sebagai kandidat di Pilkada Depok. ”Kami juga merasakan aura politik yang ditebarkan setiap individu tadi mewakili harapan rakyat. Jadi izinkan kami, kami akan ikut bersama Mas Gibran, kami akan ikut bersama Mas Kaesang kalaupun benar seperti yang disampaikan akan maju di Depok kami akan siap kawal,” ucapnya.