Tantangan para penyelam bukan hanya soal jarak pandang dan kondisi bagian tubuh diduga korban yang mudah hancur. Ada risiko yang senantiasa mengintai mereka: dekompresi.
Palang Merah Indonesia telah menerjunkan hampir 7.000 sukarelawan untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.
Sejumlah keluhan yang masih dirasakan membuat penyintas Covid-19 berjejaring lewat forum di media sosial. Bermula dari situ, jejaring solidaritas dan persaudaraan di antara mereka juga turut terjalin.
Wabah Covid-19 belum juga mereda. Gereja pun hadir mewujudkan misi kasih. Meskipun berisiko terpapar, kalangan umat terjun menjadi sukarelawan gugus tugas.
Komunitas Kemenkeu Mengajar berbagi inspirasi kepada anak-anak sekolah dasar (SD) setiap tahun. Para sukarelawan meluangkan waktunya satu hari untuk bertemu anak-anak.
”Repeater” atau radio pancar ulang milik komunitas sukarelawan lereng Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, rusak setelah disambar petir. Komunikasi sukarelawan terganggu,
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajar anak-anak sekolah mengenai pengelolaan keuangan. Dia mengajak para siswa untuk peduli pada Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengibaratkan pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi sebagai kolam renang. Apa maksud Nadiem?
Misi dan kepentingan relawan hanya satu, yakni kemanusiaan. Bakti pada nilai kemanusiaan. Bakti untuk negeri. Nilai-nilai ini yang harus ditegakkan atas nama jiwa relawan yang luhur.
Sukarelawan satuan tugas penanganan pandemi menilai, pemberian masker kepada kelompok massa pemicu kerumunan dinilai langkah yang tak menghargai pekerjaan mereka selama delapan bulan terakhir menghadapi pandemi Covid-19