Terkait Sandera di Papua, TNI Buka Pintu Dialog untuk Semua
”Kami membuka dialog dan melibatkan semua komponen bangsa. Justru perlu dipertanyakan kalau ada alasan-alasan lain,” kata Kapuspen Mabes TNI Laksamana Muda Julius Widjojono.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — TNI menegaskan tidak ada upaya untuk menghalangi negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang ditawan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Penempatan pasukan TNI di sekitar lokasi penyanderaan justru bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pihak-pihak yang membawa materi yang bisa membahayakan masyarakat. Selain itu, TNI juga membuka dialog dengan melibatkan semua komponen bangsa.
”Saya pikir tidak ada hubungan antara negosiasi dan TNI. Kami membuka dialog dengan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membantu,” kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, Sabtu (17/6/2023).
Sebelumnya, Dewan Gereja Papua mengalami kendala saat bernegosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata yang menawan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, selama empat bulan terakhir di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pendeta Benny Giay selaku Moderator Dewan Gereja Papua mengatakan, upaya negosiasi tidak mungkin dilakukan apabila operasi militer tetap dilaksanakan.
Julius menegaskan, tidak ada upaya TNI untuk menghambat negosiasi dan lalu lintas masyarakat. TNI justru hadir untuk melindungi masyarakat dari pihak-pihak yang membawa material terlarang sehingga bisa memperpanjang konflik. ”Kalau yang membawa material terlarang memang kami larang,” tuturnya.
Ia mempertanyakan pernyataan-pernyataan yang menjadikan alasan kehadiran TNI sebagai penyebab tidak berjalannya negosiasi. ”Kami membuka dialog dan melibatkan semua komponen bangsa. Justru perlu dipertanyakan kalau ada alasan-alasan lain,” kata Julius.
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menawan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, selama empat bulan terakhir di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Menurut Benny, saat ini aparat dari kepolisian tidak lagi berada di lokasi yang akan ditetapkan sebagai tempat negosiasi antara Dewan Gereja Papua dan para penyandera Philip. Akan tetapi, pasukan dari TNI masih berada di area tersebut.
Kami membuka dialog dan melibatkan semua komponen bangsa. Justru perlu dipertanyakan kalau ada alasan-alasan lain.
”Diperlukan tempat yang aman dalam negosiasi dengan kelompok Egianus. Tempat tersebut tidak boleh dimasuki pasukan agar proses pembicaraan berjalan lancar,” kata Benny.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air PK-BVY setelah mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT. Pesawat itu terbang dari Bandara Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, pada pukul 05.33 WIT.
KKB kemudian menawan Philip setelah membakar pesawat di Lapangan Terbang Paro. Sebanyak lima prajurit TNI gugur dalam upaya pembebasan Philip di daerah Mugi, Kabupaten Nduga, pada 19 April 2023. Para prajurit diserang oleh kelompok Egianus Kogoya yang menyandera Philip.
Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal Ramadhani mengatakan, pencarian Philip masih berlangsung hingga kini. Dia menyebut, kelompok Egianus masih menyandera Philip di sekitar area Nduga. Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Izak Pangemanan menyatakan siap bersinergi dengan sejumlah pihak agar upaya pembebasan Philip berjalan tanpa jatuh korban.
”Kami akan bersinergi dengan pihak gereja dalam upaya pembebasan Philip. Kami ingin memastikan Philip dibebaskan dalam kondisi selamat,” ujar Izak.