Baru Bergabung dengan PPP, Sandi Didapuk Jadi Ketua Bappilu
Sandiaga yang baru beberapa hari masuk menjadi anggota PPP langsung didapuk menjadi Ketua Bappilu. PPP akan menanyakan kesediaan Sandiaga pada hari kedua rapimnas, Sabtu ini.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
PPP langsung mendapuk Sandi menjadi Ketua Bappilu, meski ia baru beberapa hari menjadi anggota PPP.
PPP berharap Sandi masuk dalam sepuluh nama bakal pendamping Ganjar Pranowo yang kini berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Pengamat mengingatkan, untuk mendapat efek ekor jas optimal, PPP semestinya tak hanya memasang Sandi di Bappilu tetapi juga menjadikannya sebagai bakal cawapres.
JAKARTA, KOMPAS- Partai Persatuan Pembangunan langsung memberikan tugas berat kepada Sandiaga S Uno yang baru bergabung menjadi anggota partai politik berlambang Kabah itu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut bakal didapuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau Bappilu PPP. Penugasan di Bappilu itu disebut tak akan mengganggu rencana PPP untuk menyodorkan nama Sandi menjadi kandidat pendamping bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Usulan untuk memberikan tugas baru kepada Sandi menjadi salah satu pokok bahasan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang dibuka Jumat (16/6/2023). Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, di hadapan para pengurus PPP dari berbagai tingkatan, mengungkapkan, akan memberikan mandat kepada Sandi untuk memimpin pemenangan dalam Pemilu 2024. Pengalaman dan popularitas Sandi menjadi pertimbangan penugasan tersebut.
”Saya menawarkan kepada peserta, kiranya dapat dibahas Pak Sandi layak kita beri tugas sebagai ketua pemenangan pemilu nasional,” kata Mardiono.
Rapimnas PPP diikuti oleh para pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah PPP dari seluruh wilayah di Indonesia. Rapimnas yang akan berlangsung hingga Sabtu (17/6) ini membahas tentang strategi PPP memenangi Pemilu 2024.
Sandi yang resmi menjadi anggota PPP pada Rabu (14/6) juga akan hadir pada hari kedua rapimnas, hari ini. Dalam kesempatan itu, Mardiono akan meminta kesediaan Sandi untuk memimpin Badan Pemenangan Pemilu PPP.
”Kami berjuang ini harus tulus, harus ikhlas, sehingga kami juga tidak memaksakan kalau Pak Sandi merasa berat untuk menjalankan tugas itu, kami juga tidak memaksakan,” tuturnya.
Bu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) pernah menyampaikan kepada publik bahwa sudah mengantongi sepuluh nama cawapres. Semoga saja sepuluh nama itu termasuk Pak Sandi
Mardiono meyakini, tugas baru untuk Sandi tidak akan mengganggu aktivitasnya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. PPP sudah terbiasa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk berkoordinasi dan menggerakkan kader.,Penugasan sebagai Ketua Bappilu, menurut Mardiono, juga tak memengaruhi niatan PPP untuk menyodorkan nama Sandi sebagai calon pendamping Ganjar, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Usulan itu akan segera disampaikan karena saat ini PPP sudah tergabung dalam koalisi pengusung Ganjar bersama PDI-P dan Partai Perindo.
”Bu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) pernah menyampaikan kepada publik bahwa sudah mengantongi sepuluh nama cawapres. Semoga saja sepuluh nama itu termasuk Pak Sandi,” katanya.
Mengubah wajah parpol
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy mengungkapkan, kehadiran sosok Sandi akan mengubah wajah parpol yang semula maskulin, konservatif, dan tua menjadi lebih muda dan terbuka. Bergabungnya Sandi ke PPP juga sudah cukup mendongkrak pemberitaan PPP di media massa. ”Ini positif untuk mengenalkan PPP ke segmen milenial dan gen Z menjelang Pemilu 2024,” tuturnya.
Lebih jauh PPP berharap bergabungnya Sandi bisa memberikan efek ekor jas (coat tail effect) yang besar sehingga PPP bisa kembali lolos ke parlemen. Dengan kepopuleran yang dimiliki, Sandi diyakini akan mampu menarik perhatian dari ceruk pemilih lain di luar kader dan simpatisan PPP.
Secara terpisah, pengajar ilmu politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan, munculnya sosok Sandi sebagai kader ”naturalisasi” di Partai Kabah berpeluang mengubah citra parpol yang kuno dan konservatif menjadi semakin muda. Sebab, sosok Sandi selama ini dipersepsikan sebagai politikus muda yang populer di kalangan milenial, gen Z, dan kaum ibu.
Meskipun demikian, menurut dia, jika ingin mendapatkan efek ekor jas yang lebih optimal, PPP juga harus dapat mengantarkan Sandi menjadi cawapres. Sebab, Sandi sudah memiliki modal sosial popularitas dan elektabilitas yang tinggi dalam beberapa hasil survei terbaru sejumlah lembaga.
”Jika PPP dapat memperjuangkan Sandiaga untuk bisa menjadi cawapres mendampingi Ganjar, misalnya, ini tentu akan berdampak pada efek ekor jas yang lebih optimal daripada sekadar dia menjadi Ketua Bappilu,” ujar Khoirul Umam.