Kini PDI-P Jajaki PKB, Ditengarai Jadi Langkah Pengaruhi Gerindra
Setelah menjalin kerja sama dengan Perindo, PDI-P tengah menjalin komunikasi intensif dengan PKB. Upaya itu diduga sebagai cara untuk memengaruhi Gerindra, kawan satu koalisi PKB, untuk ikut bergabung dengan PDI-P.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri (kedua dari kiri) seusai menandatangani kerja sama dengan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo disaksikan bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kanan) dan Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Setelah menjalin kerja sama politik dengan Partai Perindo untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, kini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P tengah menjalin komunikasi intensif dengan partai lain, salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa. Padahal, Partai Kebangkitan Bangsa sudah menjalin kerja sama politik dengan Gerindra.
Langkah ini dinilai sebagai strategi PDI-P untuk memengaruhi Gerindra agar ikut bergabung dengan PDI-P.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani tengah menjalin komunikasi intensif dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
PKB menyatakan kerja sama politik dengan Gerindra tidak lantas menghalangi PKB untuk kerja sama dengan parpol lain.
Gerindra menyatakan bahwa PKB dan Gerindra tetap solid dan bertekad mengantarkan Prabowo Subianto ke KPU sebagai capres.
Meski beberapa waktu terakhir intens berkomunikasi dengan Partai Gerindra, Partai Perindo akhirnya memutuskan bekerja sama dengan PDI-P dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Jumat (9/6/2023). Keputusan itu disebut diambil karena Perindo mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani saat ditemui seusai penandatanganan kerja sama politik antara PDI-P dan Perindo di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Jumat, mengatakan, setelah Perindo, akan ada partai lain lagi yang akan bekerja sama dengan PDI-P dan mendukung Ganjar. Namun, ia belum ingin mengungkapkan apa partai tersebut.
”Bisa ada partai parlemen, ada partai nonparlemen. Tetapi, bagaimana dan siapa, kapan, tunggu dulu, karena ini masih dalam penjajakan. Secepatnya insya Allah,” ujar Puan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat DPP PDI-P Puan Maharani (kiri) didampingi Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto tiba di lokasi Rapat Kerja Nasional III PDI-P di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Pada prinsipnya, lanjut Puan, PDI-P membuka ruang seluas-luasnya dan terbuka bagi partai lain untuk bisa bergotong royong membangun bangsa dan negara. ”Tentu saja kami juga memahami bahwa semua partai punya strategi dan ketentuan-ketentuan tersendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 2 Juni 2023, jajaran elite PKB yang dipimpin langsung oleh Muhaimin Iskandar menggelar pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat. PKB menyebut, meskipun sudah menjalin kerja sama politik dengan Partai Gerindra, tidak tertutup kemungkinan bagi PKB untuk membangun komunikasi dengan kekuatan politik lain, termasuk PDI-P (Kompas, 3/6/2023).
Puan tak memungkiri bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi secara intensif, salah satunya dengan Muhaimin Iskandar.
Komunikasi dengan Muhaimin
Puan tak memungkiri bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi secara intensif, salah satunya dengan Muhaimin Iskandar. Penjajakan secara intensif juga dilakukan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Meskipun PKB sudah berkoalisi dengan Gerindra, menurut Puan, hal itu tak lantas menutup kemungkinan PKB akan mengalihkan dukungan ke Ganjar. ”Tidak ada (kemungkinan) yang tertutup ya, menurut saya, selama belum ada pendaftaran (pasangan capres dan calon wakil presiden) secara resmi,” ucapnya.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menjalin komunikasi politik dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (2/6/2023) siang. Pertemuan ini berlangsung sebelum DPP PDI-P mendapat kunjungan dari DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
Menguatkan hal yang disampaikan Puan, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun melemparkan sinyal bahwasanya satu partai lagi yang akan bergabung dengan PDI-P itu berwarna hijau. ”Kan, warna hijau sudah ada. Nah, nanti akan semakin hijau, itu juga nanti diharapkan bisa bergabung,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, partai berwarna hijau yang sudah menjalin kerja sama politik dengan PDI-P adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Di saat bersamaan, Hasto pun mengakui, partainya intens berdialog dengan PKB, apalagi Muhaimin digadang-gadang sebagai bakal cawapres. Selain itu, komunikasi intens juga dilakukan dengan Partai Golkar. Tak tertutup kemungkinan pula dilakukan dengan Gerindra.
Lebih banyak titik temu
Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda Syaiful Huda menegaskan, pada prinsipnya hubungan PKB dan Gerindra sejauh ini masih solid. Namun, di saat yang sama, kerja sama politik yang telah dibangun itu tidak lantas menghalangi PKB untuk berkomunikasi dengan partai lain, termasuk PDI-P.
Ia mengakui, komunikasi yang sudah dibangun antara Hasto dan Muhaimin untuk mengajak PKB merapat ke PDI-P, pada pertemuan di antara keduanya, awal Juni lalu, menjadi bahan diskusi di internal PKB. Namun, sejauh ini belum ada keputusan terkait kerja sama politik di antara keduanya.
”Selama belum, misalnya, PKB secara resmi datang bersama dengan struktur partai penuh ke PDI-P atau sebaliknya PDI-P dengan struktur partai penuh ke PKB, artinya tahapannya masih tahap saling menggoda. Ya merayu. Kebetulan, partai kami dengan Pak Prabowo sudah berpacaran istilahnya,” ujar Huda.
Terlepas dari itu, Huda mengungkapkan, sebenarnya PDI-P dan PKB memiliki banyak kesamaan. Misalnya, PDI-P selama ini selalu menggandeng tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dalam penentuan bakal cawapres. Secara konfigurasi ideologis, hubungan PDI-P dan PKB dinilai cocok karena PDI-P sebagai kekuatan nasionalis dan membutuhkan figur yang mewakili kekuatan religius.
”Hubungan PKB dan PDI-P sudah lama terjalin. Jadi, kira-kira, ya memang tidak ada halangan apa pun PKB dengan PDI-P. Bahkan, titik temunya lebih banyak dibandingkan dengan partai lain di luar PKB,” kata Huda.
Proposal yang disampaikan PKB ke PDI-P sama dengan proposal yang disampaikan PKB ke Gerindra, yakni mendorong Muhaimin sebagai bakal cawapres.
Oleh karena itu, ia menyebut, proposal yang disampaikan PKB ke PDI-P sama dengan proposal yang disampaikan PKB ke Gerindra, yakni mendorong Muhaimin sebagai bakal cawapres.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid pun sependapat dengan Huda. PKB memang selalu terbuka untuk berkomunikasi, apalagi dengan PDI-P yang selama ini seperti saudara. Lebih lanjut ia menegaskan, sampai saat ini PKB masih berkomitmen dan setia dengan piagam kerja sama yang telah diteken bersama Gerindra.
”Tidak ada pikiran meninggalkan Gerindra. Selama ini PKB ketika membangun koalisi selalu mengedepankan kebersamaan dan sikap setia kawan,” ucap Jazilul.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar seusai menyampaikan keterangan setelah pertemuan mereka di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menegaskan, sesuai dengan informasi yang diterima dari pimpinan Partai Gerindra, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari PKB dan Gerindra tetap solid di tengah berbagai dinamika politik yang terus berkembang. Komunikasi antarpimpinan berlangsung lancar. Keduanya pun masih memegang teguh komitmen yang ada di piagam kerja sama koalisi yang ditandatangani kedua ketua umum parpol pada pertengahan Agustus 2022.
”Kami solid, komunikasi sangat baik dan lancar, dan kami akan sama-sama mengantarkan Pak Prabowo ke KPU (Komisi Pemilihan Umum),” kata Andre.
Memengaruhi Gerindra
Peneliti di Populi Center, Rafif Pamenang Imawan, menilai, langkah PDI-P yang menggandeng Perindo, begitu pula mencoba menjajaki kerja sama dengan PKB, merupakan langkah untuk memengaruhi Gerindra. Pilihannya, akan ikut merapat atau tidak. Bagaimanapun, yang paling dipentingkan oleh PDI-P adalah menghindari terjadinya fragmentasi elite yang besar sehingga menyulitkan konsolidasi politik berikutnya. Dalam agenda-agenda pembangunan juga, jika konsolidasi politik semakin cepat dicapai, maka semakin bagus.
”Ini adalah langkah-langkah sebenarnya untuk kemudian mendorong Gerindra berpikir membangun suatu koalisi besar yang kemudian membuat supaya pilpres bisa dilakukan dalam satu putaran dengan dua paslon (pasangan calon presiden), dan memungkinkan pula untuk kemudian konsolidasi politik segera dicapai,” ujar Rafif.
ARSIP PRIBADI
Deputi Direktur Eksekutif Populi Center Rafif Pamenang Imawan
Selain itu, menurut Rafif, langkah PDI-P ini juga menjadi bagian dari upaya untuk meraup pangsa suara terbesar. Ganjar sudah sangat kuat di Jawa Tengah dan Prabowo kuat di Jawa Barat. Jika keduanya digabung, otomatis 60 persen lebih suara bisa diraih untuk pemenangan pilpres. ”Tinggal bagaimana PKB bisa menjadi daya sokong dan bisa mendapatkan sebagian suara di Jawa Timur,” ucapnya.
Di sisi lain, Rafif melihat, fenomena bergabungnya Perindo ke PDI-P dan dimulainya penjajakan PKB dengan PDI-P sebagai bagian dari permainan partai-partai tengah. Dengan koalisi besar terbangun, Perindo berkesempatan masuk parlemen. Selain itu, daya tawar PKB di mata PDI-P juga semakin besar jika mampu menjembatani hubungan PDI-P dan Gerindra.