Mengikuti arahan Presiden Jokowi menjadi salah satu pertimbangan Partai Perindo memutuskan bekerja sama dengan PDI-P dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·5 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri (kedua dari kiri) seusai menandatangani kerja sama dengan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo disaksikan bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kanan) dan Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Kedua partai politik menyepakati kerja sama terkait pemilihan presiden.
Meski beberapa waktu terakhir intens berkomunikasi dengan Partai Gerindra, Perindo akhirnya memutuskan bekerja sama dengan PDI-P.
Keputusan itu disebut diambil karena Perindo mengikuti arahan Presiden Jokowi.
Dengan penandatanganan kerja sama Perindo dan PDI-P berarti bertambah pula kekuatan politik yang akan mengusung Ganjar di Pilpres 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah menjajaki kerja sama politik dengan sejumlah partai politik, Partai Perindo akhirnya memutuskan merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024. Keputusan Perindo menjalin kerja sama politik dengan PDI-P ini tidak terlepas dari arahan Presiden Joko Widodo.
Partai Perindo dan PDI-P resmi menandatangani nota kesepahaman kerja sama politik untuk memenangkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Penandatanganan kerja sama politik itu dilakukan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Hadir mendampingi saat penandatanganan kerja sama politik itu, Ketua DPP PDI-P, Prananda Prabowo dan Puan Maharani, serta Ganjar. Sementara itu, Hary Tanoe didampingi Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, didampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) serta Ketua DPP PDI-P Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kedua dari kiri), bergandengan tangan dengan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (ketiga dari kanan), didampingi Ketua Harian Nasional DPP Perindo Muhammad Zainul Majdi, di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Dalam sesi tanya jawab dengan awak media, Hary Tanoe menegaskan, dengan adanya kerja sama politik ini, partainya akan memberikan dukungan penuh dalam pemenangan Ganjar sebagai capres di Pilpres 2024. Meski demikian, melihat pelaksanaan pilpres dan pemilu legislatif (pileg) akan berlangsung bersamaan, mau tidak mau, kerja sama politik itu juga pasti berkaitan dengan kontestasi pileg.
Hary Tanoe mengakui, sebelum memutuskan mendukung Ganjar, Perindo terlebih dahulu melakukan safari politik ke sejumlah partai politik lain, di antaranya Partai Gerindra dan Partai Golkar. Namun, pada akhirnya, pilihan Perindo jatuh pada PDI-P.
”Namanya partai politik, kan, harus melakukan penjajakan-penjajakan. Pada akhirnya keputusan jatuh untuk bermitra, kerja sama politik dengan PDI-P,” ujarnya.
Beberapa waktu terakhir, Harry Tanoe intens berkomunikasi secara khusus dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pada awal April 2023, misalnya, Harry Tanoe berkunjung ke kediaman Menteri Pertahanan itu di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) setelah menerima kehadiran kunjungan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanosoedibjo (kanan) di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Kemudian, pada pertengahan Mei 2023, Harry Tanoe bertemu kembali dengan Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, bersama dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Sehari sebelum pertemuan tersebut, Harry Tanoe dan PSMTI bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Arahan Jokowi
Harry Tanoe pun membeberkan setidaknya ada tiga alasan partainya memilih PDI-P dan mendukung Ganjar. Pertama, menurut dia, PDI-P merupakan partai yang paling siap per hari ini dalam mengusung pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres). Sebab, hanya PDI-P yang memiliki perolehan kursi di DPR sudah melebihi ambang batas pencalonan pasangan capres-cawapres. Kedua, Perindo dan PDI-P memiliki filosofi dan ideologi yang sama, yakni Pancasila. Ketiga, figur bakal capres yang dipilih PDI-P, yaitu Ganjar, merupakan figur yang kuat.
”Kami tahu (Ganjar) sangat diterima masyarakat, masih muda dan yang paling penting memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan apa yang sudah baik, yang kita lihat pada hari ini,” kata Hary Tanoe.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kanan depan) didampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kiri depan), serta Ketua DPP PDI-P Puan Maharani (kedua dari kanan belakang) dan Prananda Prabowo (kanan belakang) menerima kunjungan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (tengah) di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Hary Tanoe juga menyoroti proposal kepemimpinan Ganjar yang ingin melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut dia, pembangunan yang berkelanjutan sangat penting dalam memajukan suatu negara.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan bahwa untuk dapat mendongkrak elektabilitas tidak cukup mengandalkan peran media saja. Media memang salah satu yang memegang peranan, tetapi figur capres juga akan sangat menentukan. Di samping itu, yang tak boleh dilupakan adalah kekuatan partai pengusung yang saling mengisi dan bekerja sama memaksimalkan pemenangan tersebut.
”Jadi, faktor untuk memenangkan itu banyak sekali, tidak hanya media, tetapi juga figur capres, juga partai-partai pengusungnya yang bekerja sama secara taktis dan baik,” ujar Hary Tanoe.
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memberikan keterangan kepada pers pada perayaan Hari Ulang Tahun Ke-8 Partai Perindo di Jakarta Concert Hall, INews Tower, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Ditemui seusai acara, Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah tak memungkiri bahwa kerja sama politik antara partainya dan PDI-P ini juga merupakan hasil komunikasi dengan Presiden Jokowi. ”Yang pasti komunikasi politik dijalankan. Ketua umum kami pasti komunikasi dengan Pak Jokowi,” katanya.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq pun tak menampik ada komunikasi antara Presiden Jokowi dan Harry Tanoe sehingga akhirnya Perindo menyatakan dukungan kepada Ganjar. ”Pak HT (Harry Tanoe) menyimpulkan dalam rangka meneruskan apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi, pilihannya kepada Pak Ganjar yang paling realistis,” ujarnya.
Saat dipastikan, apakah pilihan itu sudah sesuai dengan arahan Jokowi, Ahmad Rofiq menjawab, ”Kira-kira begitu.”
Pak HT (Harry Tanoe) menyimpulkan dalam rangka meneruskan apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi, pilihannya kepada Pak Ganjar yang paling realistis.
Komitmen Perindo untuk ikut arahan Presiden Jokowi terkait dukungan capres pada Pilpres 2024 ini sebenarnya telah disampaikan oleh Hary Tanoe secara langsung seusai perayaan Hari Ulang Tahun Ke-8 Perindo pada 7 November 2022. ”Kami akan ikut beliau (Jokowi). Kenapa saya tegas di sini? Harus ada kontinuitas pembangunan yang baik dan maksimal,” ujarnya kala itu.
Tidak pilih-pilih
Dalam sesi tanya jawab dengan awak media, Megawati juga menekankan bahwa jika partai politik memutuskan untuk bekerja sama dalam pemilu, partai tersebut juga harus bekerja sama di semua kontestasi. Parpol semestinya tidak pilih-pilih hanya bekerja sama di salah satu kontestasi saja. Kerja sama harus mencakup pilpres, pileg, dan pilkada.
”Jangan lupa ,sebetulnya, pileg, pilpres, kemudian pilkada, itu namanya pemilu, yang dilakukan tiap lima tahun sekali. Jadi, sebetulnya, menurut saya agak lucu kalau kerja sama itu pilih-pilih. Kapan mau ikut pileg kerja sama, tapi presiden tidak kerja sama. Itu rasanya menurut saya keanehan,” ujarnya.
Megawati akan menolak jika ada parpol yang pilih-pilih dalam bekerja sama dengan PDI-P. Karena itu, ia sangat senang dan terbuka ketika Hary Tanoe sudah tegas mengatakan ingin bekerja sama bersama PDI-P di Pemilu 2024 secara keseluruhan.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi bakal calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo (kanan), hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI-P di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Sementara itu, terkait dengan calon pendamping Ganjar, Megawati menyampaikan sampai saat ini belum juga diputuskan. ”Sudahlah, sudah, nanti juga (diberi tahu). Kan, masa nanti enggak diberi tahu? Diberi tahulah. Kalau ditanya tanggalnya, ya, tunggu saja dulu. Terus siapa orangnya? Ya, tunggu saja dulu,” kata Megawati.
Megawati mengutip pernyataan Hary Tanoe bahwa PDI-P bisa mengusung pasangan bakal capres dan cawapres sendiri tanpa adanya dukungan dari partai politik lain. Namun, ia menegaskan, partainya mengedepankan asas Pancasila, yang artinya dibutuhkan semangat gotong royong dalam memenangi suatu perhelatan.
Ganjar yang ikut hadir dalam pertemuan itu juga menyampaikan terima kasih kepada Perindo. Perindo merupakan partai kedua yang langsung menandatangani kerja sama politik. Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga telah menandatangani perjanjian kerja sama politik dengan PDI-P. ”Tentu ini bagian dari energi kami. Kami akan lebih kuat lagi, insya Allah, jalan kami akan lebih gampang,” ujarnya.
Ganjar menjelaskan, ada dua hal yang ia sampaikan dalam pertemuan Perindo dan PDI-P. Pertama, jika terpilih nanti sebagai presiden, ia berkomitmen akan membereskan, menuntaskan, dan melanjutkan hal-hal yang telah dikerjakan Presiden Jokowi. Bahkan, ia akan mempercepatnya.
”Itu artinya tidak hanya kami sekadar menang di pilpres dan pileg, tetapi parlemennya harus kuat sehingga apa yang dikerjakan pemerintah itu didukung kuat oleh kawan-kawan di parlemen. Mudah-mudahan Perindo dengan gerakannya yang luar biasa sekarang ini, kami doakan lolos nanti ke parlemen sehingga bisa memperkuat kerja sama dan lancar,” kata Ganjar.
Terlebih, lanjut Ganjar, dengan latar belakang Perindo yang memiliki media massa, juga diharapkan dapat mempersiapkan narasi yang baik dalam upaya pemenangan dirinya dan mengomunikasikannya sampai ke ujung-ujung desa. ”Dengan demikian, semua mendapat informasi yang bagus sebagai referensi untuk menentukan pilihan,” ujarnya.