Penuhi Panggilan DPP PDI-P, Gibran: ”Saya Tetap Tegak Lurus Sesuai Arahan Ibu Ketua Umum”
Kader PDI-P sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun. Ia menerima sejumlah nasihat terkait dinamika politik.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Solo, Jawa Tengah, yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gibran Rakabuming Raka, memenuhi panggilan pimpinan DPP PDI Perjuangan setelah pertemuannya dengan Prabowo Subianto pekan lalu. Berbagai nasihat diberikan, termasuk arahan menerima tamu secara resmi di kantor wali kota.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebelumnya memanggil Wali Kota Solo sekaligus kadernya, Gibran Rakabuming Raka. Hal ini berlangsung setelah Gibran menerima kunjungan calon presiden dari Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Solo pada akhir pekan lalu. Dalam kunjungan Prabowo itu, sejumlah elemen sukarelawan pendukung Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba menyatakan dukungan kepada Prabowo (Kompas.id, 20/5/2023).
Gibran tiba di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (22/5/2023), sekitar pukul 10.30. Ia datang menggunakan mobil Toyota Innova hitam. Setelah itu, ia bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun. Ketiga tokoh itu mengenakan seragam PDI-P yang serba merah. Pertemuan berlangsung tertutup sekitar 1 jam 15 menit.
Seusai pertemuan, Hasto menuturkan, kepala daerah dari PDI-P juga berperan sebagai kader partai yang menjalankan semua kebijakan ideologis partai, platform partai yang mencakup dasar prasetya partai. Komponen-komponen dasar itu juga jadi beberapa keberhasilan Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat Wali Kota Solo.
Selain itu, pemilihan umum (pemilu) hanya menjadi cara setelah terpilih harus menghasilkan suatu kebijakan bagi kepentingan seluruh rakyatnya. Alhasil, kepala daerah dapat menerima tamu-tamu dari partai, kalangan masyarakat, bahkan tamu internasional yang berbeda-beda.
”Namun, dengan sejumlah kejadian terakhir, pimpinan pun berdiskusi. Nanti kalau ada tamu-tamu, ya, akan diterima secara resmi di kantor, di mana kepala daerah itu bertugas, baik di kantor wali kota maupun kantor kabupaten,” ujar Hasto.
Menanggapi pertemuan Gibran dengan calon presiden tertentu, Hasto mengatakan bahwa Gibran telah menegaskan, ia juga intens berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI-P. ”Sehingga, sebagai kader partai, (Gibran) tegak lurus di dalam keputusan-keputusan DPP PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Ia menyampaikan pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bahwa menjelang pemilu banyak dinamika politik akan terjadi, termasuk ”dansa-dansa” politik. Dalam politik itu, segala sesuatu harus disampaikan dengan keyakinan, kemudian melihat momentum.
Megawati juga berpesan bahwa berpolitik membangun peradaban. Berpolitik juga harus mewaspadai berbagai manuver-manuver politik karena tujuan bergerak ke bawah. ”Jadi, memberdayakan rakyat, turun ke bawah bersama rakyat, dan kita tahu bahwa 2024 itu memang mendorong seluruh dinamika politik itu sangat tinggi sehingga semua harus waspada,” kata Hasto.
Komarudin menambahkan, penjelasan Gibran disampaikan dengan jelas dan baik. Posisinya sebagai kader muda, maka sudah kewajiban Komarudin dan Hasto menasihati.
Ia menganalogikan Gibran seperti gula dengan semut. Sebagai gula, Gibran banyak dikelilingi semut dari mana-mana. ”Tinggal menjaga semut mana yang baik dan semut mana yang menjerumuskan,” katanya.
Gibran mengatakan bahwa dirinya telah mendapat banyak masukan dan nasihat. Ia juga telah menjelaskan apa yang terjadi. ”Sekali lagi, terima kasih juga untuk masukan dan nasihatnya, dan sekali lagi saya sebagai kader PDI-P sebagai kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri),” ujarnya.