Partai Bulan Bintang Beri Sinyal Dukung Prabowo Jadi Capres
Belakangan ini komunikasi Yusril dan Prabowo berlangsung intens. Tak tertutup kemungkinan, kata Sekjen PBB Afriansyah Noor, Ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra jadi bakal cawapres Prabowo.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Bulan Bintang memberikan sinyal dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Terhadap sinyal dukungan itu, Gerindra sangat terbuka menerimanya. Partai Bulan Bintang bahkan disebut akan segera mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Sekjen PBB Afriansyah Noor menyatakan, tak menutup kemungkinan bahwa Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra jadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Gerindra menyambut baik dukungan PBB yang ikut mendukung Prabowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Gerindra menyatakan soal cawapres bagi Prabowo masih akan melalui pembahasan antara Gerindra dan PKB.
Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor seusai mengajukan pendaftaran bakal calon anggota legislatif (caleg) di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Sabtu (13/5/2023), mengatakan, kebetulan PBB, Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih waktu yang sama dalam pengajuan bakal caleg PBB, yakni pada Sabtu siang ini. Menurut dia, hal tersebut juga menandakan PBB akan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
”Jadi, PBB, Gerindra, PKB kemungkinan itu koalisi, ya. Jelas itu ya,” ujar Afriansyah.
Saat itu, Afriansyah datang bersama Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan didampingi sejumlah pejabat teras DPP PBB.
Afriansyah mengungkapkan, belakangan ini komunikasi antara Yusril dan Prabowo berlangsung sangat intens. Kedua tokoh itu beberapa kali bertemu, terakhir di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Afriansyah pun memberikan sinyal bahwa partainya akan mendukung Prabowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024 mendatang. Kemudian, bukan tidak mungkin, menurut dia, Yusril sebagai seorang negarawan dan ahli hukum akan dipilih untuk mendampingi Prabowo.
”Ketum kami ini, kan, tokoh, negarawan, dan ahli hukum. Ya, mungkin nanti dibutuhkan oleh presiden terpilih. Ya, tentunya presiden terpilih itu adalah Prabowo Subianto. Itu sudah konkret, ya. Saya ngomong di depan Pak Ketum (Yusril). Tinggal nyari wapresnya siapa,” tutur Afriansyah.
Afriansyah pun memberikan sinyal bahwa partainya akan mendukung Prabowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024 mendatang.
Pada Pilpres 2019 lalu, PBB merupakan salah satu partai pendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Adapun untuk Pilpres 2024 mendatang, partai asal Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Yusril mengaku, dirinya belum melapor kepada Jokowi apabila nanti PBB akhirnya memutuskan mendukung Prabowo. Menurut dia, pelaporan itu pun tidak diperlukan karena setiap partai mempunyai independensinya masing-masing.
”Kami bebas saja untuk mengambil keputusan bahwa kami berbicara dengan semua pihak, iya. Bahkan, dengan semua ketum-ketum partai, kami bicarakan, melakukan silaturahmi dengan semua partai-partai politik,” kata Yusril.
Ia menambahkan, pihaknya kini terus menampung semua masukan yang ada dan akhirnya akan diputuskan secara mandiri oleh partai. Lagi pula, waktu pendaftaran capres-cawapres masih panjang, yakni 14 Oktober mendatang. Hingga saat ini pun bakal capres yang muncul belum juga memiliki cawapres. ”Jadi, kita tunggu perkembangannya,” ujarnya.
Cawapres dari Prabowo
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani pun menyambut baik sinyal dukungan PBB terhadap Prabowo tersebut. Menurut dia, Prabowo memang memiliki kedekatan dengan Yusril. Kedua tokoh itu pernah saling bertemu, begitu pula jajaran pengurus antar-dua partai.
”Jadi, pembicaran (dukungan PBB ke Prabowo untuk maju jadi bakal capres di Pilpres 2024) itu sudah mulai ada. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, PBB akan segera deklarasikan dukungannya terhadap Pak Prabowo,” kata Muzani.
Soal cawapres dari Prabowo, lanjut Muzani, hal tersebut masih terus dibicarakan di internal koalisi, antara PKB dan Gerindra. Koalisi pun masih terbuka bagi partai lain untuk bergabung. Selain PBB, ada pula Partai Golkar yang akan segera merapat.
”Jika koalisi sudah terbentuk dan final, nanti akan dibicarkan bersama-sama tentang cawapres,” ujar Muzani.
Soal cawapres dari Prabowo, lanjut Muzani, hal tersebut masih terus dibicarakan di internal koalisi, antara PKB dan Gerindra.
Meski demikian, sejauh ini Gerindra dan PKB telah bersepakat bahwa persoalan capres dan cawapres akan diputuskan bersama antara Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Oleh karena baru dua partai tersebut yang bergabung, Muhaimin memiliki peluang besar untuk dipilih sebagai bakal cawapres dari Prabowo.
”Dari perjanjian (koalisi) itu, kan, saya kira benar, dalam arti Pak Muhaimin sangat layak untuk untuk menjadi calon wakil presidennya Pak Prabowo karena PKB adalah satu-satunya partai yang sekarang mau bekerja sama dengan Gerindra dalam hal pencalonan presiden. Jadi, golden ticket (cawapres) ada di Pak Muhaimin,” kata Muzani.
Muhaimin pun menegaskan, PKB sudah pasti mendukung Prabowo sebagai bakal capres di pilpres mendatang. Hal tersebut akan diumumkan secara resmi di kemudian hari. Muhaimin sendiri mengaku, dia akan berjuang agar bisa duduk sebagai bakal cawapres dari Prabowo.