Setelah PKB dan Golkar, Giliran Elite Gerindra Akan Silaturahmi ke SBY
Setelah Golkar dan PKB bersilaturahmi ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kini Gerindra disebutkan akan melakukan silaturahmi serupa. Untuk realisasinya, pihak Gerindra belum bisa pastikan.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jajaran Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto akan bersilaturahmi ke Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, belum dipastikan kapan dan di mana momentum pertemuan tersebut bakal dilaksanakan.
Gerindra akan menemui Susilo Bambang Yudhoyono, seperti yang pernah dilakukan Golkar dan PKB.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengiyakan adanya rencana pertemuan Gerindra dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sementara itu, PDI-P dan PPP juga terus berusaha menambah dukungan terhadap Ganjar Pranowo, bakal capres dari PDI-P.
Rencana silaturahmi itu disampaikan oleh Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Demokrat Syahrial Nasution saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (10/5/2023). Syahrial mengatakan, jika beberapa waktu lalu Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah membuka hati dengan bersilaturahmi ke jajaran pengurus Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut rencana, Gerindra pun akan melakukan hal yang sama.
”Rencananya (pertemuan Gerindra dan Demokrat) dalam waktu dekat. Gerindra yang tahu jadwalnya. Inilah ’Koalisi Besar’ untuk bangsa,” ujar Syahrial.
Silaturahmi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Yudhoyono, berlangsung pada Rabu (3/5) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, pada Sabtu (29/4), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terlebih dulu menyambangi kediaman Yudhoyono untuk bersilaturahmi Lebaran.
Untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti, Gerindra dan PKB sudah membentuk koalisi yang dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Kemudian, Golkar juga telah berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sementara Demokrat sudah berkoalisi dengan dua partai lain, yakni Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi tersebut dinamakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). KPP pun telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti, Gerindra dan PKB sudah membentuk koalisi yang dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Syahrial menegaskan, silaturahmi antara Demokrat, PKS, dan Nasdem sejauh ini terjalin dengan sangat baik. Ketiga parpol kerap berkumpul untuk membicarakan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan oleh KPP.
Ia enggan berspekulasi mengenai tujuan Gerindra, PKB, dan Golkar, hingga menyempatkan waktu secara khusus untuk bersilaturahmi dengan Yudhoyono. Yang pasti, menurut dia, sebagai sesama anak bangsa, semua harus saling menghormati meski dinaungi beragam perbedaan. Semua harus sepaham bahwa negara ini tidak bisa diurus hanya oleh satu kelompok dan menghormati independensi partai politik.
”Parpol yang eksklusif, mau menang sendiri, berprinsip ’the winner takes all’ akan sulit diajak musyawarah untuk kebaikan bangsa. Jangan-jangan ada beban ideologis yang sengaja dilindungi? Semua serba mungkin,” ucap Syahrial.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, dirinya memang pernah mendengar bahwa Prabowo telah merencanakan untuk bersilaturahmi dan halalbihalal ke tokoh-tokoh politik pada saat Lebaran dan setelah Lebaran. Termasuk salah satunya, yang akan dikunjungi adalah para elite Partai Demokrat.
”Bahwa kemudian ada rencana itu, iya. Tetapi, untuk realisasi pertemuannya, saya belum dapat kabar pasti untuk kapan dan di mananya,” ujar Dasco.
Dasco enggan menjawab ketika ditanyai seputar berapa besar kemungkinan Gerindra akan tergoda untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan. Ia hanya menegaskan bahwa saat ini Gerindra tetap berpegang pada hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra pada Agustus 2022 lalu, yakni mengusung Prabowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan PPP juga terus berusaha menambah dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024 mendatang. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy menyampaikan, komunikasi antara PPP, Golkar, dan PAN berlangsung sangat baik, terlepas PPP telah memutuskan dukungan terhadap Ganjar.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan PPP juga terus berusaha menambah dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024 mendatang.
Keputusan untuk mendukung bakal capres tertentu pada Pilpres 2024 nanti, menurut Romahurmuziy, sepenuhnya berada di tangan partai masing-masing. Meski demikian, PPP tetap optimistis ada tambahan parpol baru yang akan memberi dukungan kepada Ganjar dalam waktu dekat nanti. ”Insya Allah dalam waktu dekat setelah 14 Mei akan ada di antara parpol Parlemen yang bergabung,” ujar Romahurmuziy.
Romahurmuziy enggan mengungkapkan apa partai tersebut. Ia meminta publik untuk sabar menunggu. ”Kita tunggu, ya,” ujarnya.