Wapres Imbau Pejabat yang Rangkap Pimpinan Parpol Tak Lupakan Tugasnya
Memasuki tahun politik, Wapres Ma'ruf Amin juga mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
BENGKULU, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau para menteri Kabinet Indonesia Maju dan penyelenggara negara lainnya, terutama yang berasal dari partai politik, untuk tetap menjalankan tugas sebaik-baiknya menjelang Pemilu 2024. Kesibukan lobi-lobi antarpartai politik, safari politik, dan hal lain yang terkait pemilu jangan sampai membuat tugas sebagai penyelenggara negara terabaikan.
”Ya, memang kalau pejabat yang kebetulan dia pimpinan parpol (partai politik) pasti ya dia juga karena memang sekarang sudah tahun politik, pasti akan sibuk terlibat persoalan politik dalam menghadapi pemilu, pilpres, pileg,” ujar Wapres Amin saat jumpa pers seusai meninjau Mal Pelayanan Publik, di Bengkulu, Kamis (4/5/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Di antara pejabat, terutama menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, ada yang menjabat sebagai ketua umum parpol. Ini seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menjabat pula Ketua Umum Gerindra, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar, dan Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
”Tapi tentu yang kita harapkan, karena dia pejabat, sebaiknya jangan sampai kemudian tugasnya terabaikan, jangan sampai mengabaikan tugasnya,” tambah Wapres Amin.
Pejabat pemerintahan diminta untuk bisa menempatkan diri dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
”Saya kira itu imbauan saya karena dia tugas ganda bagi mereka yang memang pimpinan partai politik,” kata Wapres Amin.
Memasuki tahun politik, Wapres Amin juga mengingatkan agar potensi gangguan keamanan diantisipasi dan dicegah. Apalagi, baru saja terjadi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang dilakukan oleh Mustopa (60) pada Selasa (2/5/2023).
”Saya kira kewaspadaan harus terus, bukan hanya karena kebetulan ada peristiwa kemarin tapi memang kita harus mengantisipasi kemungkinan itu. Karena itu, dari pihak keamanan, memang supaya harus tetap mewaspadai dan masyarakat sendiri, kita sendiri, juga harus di tempat-tempat itu seperti di MUI itu harus betul-betul keamanannya,” ucap Wapres.
Seperi diberitakan Kompas (4/5/2023), polisi masih menyelidiki pria yang melakukan penembakan di kantor MUI Pusat. Pelaku meninggal mendadak seusai beraksi, diduga terkait riwayat asma dan jantung.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, di Jakarta, Rabu (3/5/2023), menyampaikan, Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelidiki latar belakang dan motif Mustopa (60), pelaku penembakan di kantor MUI.
Pelaku asal Lampung itu menembakkan peluru dari senjata jenis airsoft gun di lantai 1 kantor MUI pada Selasa sekitar pukul 10.30. Kejadian itu mengakibatkan dua orang anggota staf kantor terluka dan terjadi kerusakan material.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Hariyadi, Selasa sore, mengatakan, dari hasil koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Mustopa diketahui tidak terkait dengan jaringan teroris. ”Bukan merupakan wujud teror lone wolf dan tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang ekstrem,” ucapnya.