PPP Resmi Usung Ganjar Pranowo, Apa Parpol Berikutnya?
Dukungan bagi capres PDI-P, Ganjar Pranowo, menguat. Dukungan terbaru datang dari PPP. Selain PPP, parpol apa lagi yang sudah atau berpotensi mengusung Ganjar? Bagaimana pula dengan dukungan untuk capres lainnya?
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, REGINA RUKMORINI, MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
Tak butuh waktu lama bagi Ganjar Pranowo untuk memperoleh dukungan dari partai politik lain setelah diputuskan oleh PDI-P sebagai calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024. Dukungan terbaru kini datang dari Partai Persatuan Pembangunan.
Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menyampaikan keputusan PPP mengusung Ganjar, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siang ini. Keputusan mengusung Ganjar merupakan hasil dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang digelar, kemarin (25/4/2023).
PPP menjadi partai politik parlemen atau yang memiliki wakil di MPR/DPR yang pertama mendeklarasikan dukungan pada Ganjar setelah PDI-P memutuskan mengusungnya pada Jumat (21/4/2023).
Sebelum PPP, memang sudah ada parpol lain yang menyatakan mendukung Ganjar, tetapi parpol tersebut parpol nonparlemen. Parpol dimaksud, Partai Hanura, yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar sehari setelah pengumuman pengusungan Ganjar oleh PDI-P.
Selain Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), parpol nonparlemen lainnya, bahkan sudah lebih dulu menyatakan akan mengusung Ganjar di Pilpres 2024. Dukungan pada Ganjar diumumkan pada awal Oktober 2022. Ganjar memperoleh suara tertinggi dalam Rembuk Rakyat, proses penjaringan capres PSI melalui jajak pendapat secara daring. Ia mengalahkan delapan kandidat lainnya, yakni Emil Dardak, Erick Thohir, Mahfud MD, Andika Perkasa, dan Ridwan Kamil, Tito Karnavian, Najwa Shihab, serta Sri Mulyani Indrawati.
Di luar PDI-P, PPP, Hanura, dan PSI, Ganjar Pranowo juga termasuk dalam salah satu calon pemimpin nasional yang direkomendasikan oleh internal Partai Amanat Nasional (PAN). Meski demikian, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat ditemui sesuai silaturahmi Lebaran dengan Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (26/4/2023), menyampaikan, PAN belum mengambil keputusan. ”Masih panjang,” ujarnya.
Ia hanya menyampaikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya bergabung PAN, PPP, dan Partai Golkar akan bertemu pada Kamis (27/4/2023) malam. Presiden juga berencana ”ngopi” bareng dengan para ketua umum parpol dalam koalisi.
Selain PAN, ada pula parpol baru yang berpotensi mengusung Ganjar, yakni Partai Buruh. Presiden Partai Buruh Said Iqbal melalui keterangan tertulis, Jumat lalu, menyampaikan, hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh pada 14-17 April 2023, di Jakarta, menjaring empat nama sebagai capres Partai Buruh, yaitu Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Najwa Shihab, dan Anies Baswedan.
”Dari keempat nama tersebut, dalam Rakernas Partai Buruh nama Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dukungan terbanyak dari 38 provinsi, 457 kabupten/kota, serta 4.626 kecamatan di seluruh Indonesia yang terdapat kepengurusan Partai Buruh,” kata Said.
Meski demikian, keputusan Partai Buruh, menurut Said, masih akan menunggu hasil konvensi. ”Penetapan resmi capres 2024 dari Partai Buruh akan didahului melalui konvensi capres Partai Buruh pada sekitar Juli 2023,” katanya.
Lantas bagaimana dengan Golkar? Juru Bicara Golkar Tantowi Yahya mengatakan, partainya tetap menjagokan Airlangga Hartarto sebagai capres di Pilpres 2024. Dalam KIB, sikap Golkar akan tetap sama.
Adapun Gerindra, yang sudah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa, berulang kali menegaskan bakal terus memperjuangkan ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai capres. Begitu pula dengan PKB yang mengusung Muhaimin Iskandar sebagai capresnya. Kedua partai masih terus berkomunikasi untuk menentukan capres-cawapres yang diusung. Tak hanya itu, menurut anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade, komunikasi dengan parpol lain terus dibangun untuk menambah anggota parpol dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Selain Gerindra-PKB, tiga parpol parlemen tersisa, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS, juga tetap dengan sikapnya, mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Senada dengan kubu Gerindra-PKB, Koalisi Perubahan untuk Persatuan juga berupaya menambah dukungan parpol bagi Anies.
Memperluas dukungan bagi Ganjar
Sebenarnya, tanpa dukungan dari parpol lain, Ganjar sudah menggenggam tiket untuk maju di Pilpres 2024 dengan hanya berbekal dukungan dari PDI-P. Ini karena partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden seperti diatur dalam Undang-Undang Pemilu.
Meski demikian, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto sudah berulang kali menegaskan bahwa membangun negeri tidak bisa hanya bertumpu pada satu kelompok atau dalam hal ini PDI-P saja. Karena itu, PDI-P membuka peluang kerja sama dengan kekuatan politik lain. Bahkan, berupaya menggalang kerja sama politik dengan parpol lain guna mengusung Ganjar.
Masih dalam kaitan itu, sehari setelah pengumuman PDI-P mengusung Ganjar oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Hasto sudah memberikan sinyal akan adanya sejumlah parpol yang mendukung Ganjar. Sinyal ini lantas terbukti dengan keputusan Hanura dan berlanjut keputusan dari PPP.
Atas hadirnya dukungan dari PPP, Hasto saat dihubungi seusai pengumuman dukungan PPP bagi Ganjar, Rabu (26/4), menyambut baik.
”Rekam jejak PPP memiliki kesesuaian historis dengan PDI Perjuangan. Dari akar pembentukannya, PPP merupakan fusi dari Partai Nahdlatul Ulama (NU), PERTI, PSII dan PARMUSI. Kesemuanya memiliki rekam jejak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan NU, kedekatan secara ideologis, kultural dan basis pemilih menjadikan NU dan PDI-P memiliki ikatan persaudaraan kebangsaan,” ujar Hasto.
Di luar itu, PPP bersama PDI-P memiliki ikatan emosional. Pasalnya, sama-sama menjadi representasi dari parpol yang tertindas selama Orde Baru. Ikatan lebih erat terjalin saat Megawati bersama Hamzah Haz sama-sama memimpin negeri pada 2001-2004.
Tak sebatas dari sisi rekam jejak sejarah, jika dilihat dari aspek elektoral, Hasto meyakini kerja sama dengan PPP bakal memperluas basis pemilih dari Ganjar dan sekaligus mencerminkan gambaran Indonesia yang plural. Otomatis hal-hal tersebut diyakini bakal semakin memperkuat energi kemenangan di Pilpres 2024.
Selanjutnya, menurut Hasto, akan ada pertemuan dengan PPP. Dengan demikian, kerja sama kedua partai bisa dijalin. Pendekatan ke parpol lain pun terus diupayakan.
Jadi, parpol apa lagi kira-kira yang akan mendukung Ganjar? Bagaimana pula dengan dukungan untuk bakal capres lain? Peta politik kini masih sangat dinamis. Situasi bisa berubah dengan cepat bergantung pada negosiasi yang terjalin di antara elite partai politik.