Musra Indonesia berpandangan, koalisi, calon presiden, calon wakil presiden, dan arah dukungan relawan Joko Widodo merupakan empat variabel penting yang merupakan kunci sukses pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Musyawarah Rakyat Indonesia menyebut ada empat variabel penting yang akan menjadi kunci sukses memenangi ajang kontestasi pemilihan presiden tahun 2024. Variabel dimaksud menyangkut koalisi, calon presiden, calon wakil presiden, dan arah dukungan relawan Joko Widodo.
”Menurut kami, ada empat variabel penting sukses pilpres 2024. (Variabel) yang pertama apa koalisi partainya, yang kedua siapa capresnya (dan) seberapa bagus. (Variabel) yang ketiga cawapres karena tidak ada capres yang dominan (maka) cawapres jadi menarik. Baru yang keempat ke mana arah kapal besar relawan Jokowi ini akan berlabuh,” kata Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Panel Barus di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Menurut kami ada empat variabel penting sukses pilpres 2024. (Variabel) yang pertama apa koalisi partainya, yang kedua siapa capresnya (dan) seberapa bagus. (Variabel) yang ketiga cawapres, karena tidak ada capres yang dominan (maka) cawapres jadi menarik. Baru yang keempat ke mana arah kapal besar relawan Jokowi ini akan berlabuh.
Panel menuturkan, calon presiden (capres) dengan elektabilitas tinggi pun sulit bertanding ketika tidak memiliki koalisi partai yang mendukung. Memiliki koalisi dan capres, tetapi wapres yang dipasangkan tidak mendukung juga menyulitkan pergerakan di lapangan. Apalagi, ketika cawapres tersebut memiliki diferensiasi ceruk pemilih dengan capres pasangannya.
Menurut Panel, faktor cawapres menjadi penting karena angka-angka capres relatif rapat. Karena itu, keunggulan cawapres menjadi penting. ”Ke mana kapal besar relawan Jokowi berlabuh? Nah, ke mana kami berlabuh, kan, tunggu Musra (dan) tunggu Pak Jokowi batuk (simbolisasi memberikan arahan),” ujarnya.
Pada Jumat ini dipaparkan hasil Musra XXIV Nusa Tenggara Barat, Musra XXVII Tanah Maluku, dan, Musra XXVIII Kalimantan Timur. Tiga besar capres harapan rakyat di Musra Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Airlangga Hartarto. Adapun tiga besar capres harapan rakyat di Musra Tanah Maluku adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Mahfud MD.
Tiga besar cawapres harapan rakyat di Musra Nusa Tenggara Barat adalah Moeldoko, Mahfud MD, dan Sandiaga Uno. Tiga besar cawapres harapan rakyat di Musra Kalimantan Timur adalah Moeldoko, Arsjad Rasjid, dan Mahfud MD. Adapun tiga besar cawapres harapan rakyat di Musra Tanah Maluku adalah Mahfud MD, Sandiaga Uno, dan Arsjad Rasjid.
Panel menuturkan, acara puncak Musra akan digelar pada 21 Mei 2023 di Istora Senayan, Jakarta. ”Kemungkinan besar, secara jadwal, kami akan main pukul 12.00-13.00 siang. Insya Allah, Pak Presiden (Jokowi) hadir dan seluruh tokoh yang kita undang juga berkenan hadir. Nanti pada puncaknya itu akan ada penyerahan seremoni penyerahan keseluruhan hasil Musra dan ada nama-nama yang kemudian kami rekomendasikan ke Pak Jokowi untuk dipikir-pikir,” kata Panel.
Menurut Panel, pihaknya sudah menjalankan arahan untuk mendengar kembali, menggali kembali, dan menampung kembali aspirasi rakyat secara sungguh-sungguh dan militan selama sembilan bulan. ”(Musra) Ini sebuah eksperimen politik baru di republik ini, mencoba mendengar suara rakyat,” ujarnya.
Agenda kebangsaan
Panel menuturkan, melalui Musra pihaknya menyajikan sosok capres dan cawapres yang diinginkan rakyat. ”Kalau lu mau menang, ya lu makan ini, keinginan rakyat ini. Kalau lu enggak makan (keinginan rakyat) ini, ya, kemungkinan lu di pemilu enggak menang. Termasuk feeding isu agenda kebangsaan harapan rakyat. (Agenda) itu kalau dia breakdown, kan, itu bisa jadi materi para caleg yang masuk ke bawah,” kata Panel.
Kalau lu mau menang, ya lu makan ini, keinginan rakyat ini. Kalau lu enggak makan (keinginan rakyat) ini, ya, kemungkinan lu di pemilu enggak menang. Termasuk feeding isu agenda kebangsaan harapan rakyat. (Agenda) itu kalau dia breakdown, kan, itu bisa jadi materi para caleg yang masuk ke bawah.
Agenda kebangsaan harapan rakyat dimaksud adalah pemenuhan dan perlindungan hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan penghidupan layak. Berikutnya adalah persatuan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga kebinekaan, dan mencegah intoleransi. Agenda selanjutnya terkait pemerintah bersih dan pemajuan tata kelola pemerintahan.
Agenda kebangsaan harapan rakyat berikutnya adalah pelestarian lingkungan hidup dan pemerataan pembangunan, pemajuan kebudayaan nasional, perlindungan terhadap martabat manusia, dan teknologi untuk rakyat.
Secara terpisah, sebelumnya, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo lewat keterangan tertulis, Senin (10/4/2023), menuturkan, koalisi partai-partai diharapkan menyusun agenda kerja yang mampu merumuskan kebijakan-kebijakan. Hal ini dibutuhkan agar tercipta tata nilai ekosistem Pancasila dalam tata kelola ekonomi.
Menurut Benny, dibutuhkan visi besar untuk merumuskan pembangunan keadaban politik yang seharusnya berpijak pada etika politik. ”Dalam arti ini adalah bagaimana etika politik Pancasila itu menjadi dimensi etis bagi pengambilan keputusan,” kata Benny.
Benny berpendapat, diperlukan terobosan besar untuk menciptakan keadaban politik. Keadaban politik dimaksud tercipta jika masing-masing partai politik mempunyai komitmen untuk membangun tata kelola pemerintahan yang efektif, pemerintahan yang berpihak pada rakyat, dengan prioritas program-program terukur dan jelas untuk menatap masa depan Indonesia. (CAS)