Presiden Jokowi Apresiasi Gerakan Islam Berkemajuan
Presiden Jokowi mengapresiasi gerakan Islam berkemajuan sebagai bagian tak terpisahkan dari gerakan kerjanya. Kepala Negara pun mendukung gerakan kepemudaan, terutama di bidang ekonomi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam pertemuan dengan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo mengapresiasi gerakan Islam berkemajuan. Dukungan pun diberikan Kepala Negara terhadap gerakan kepemudaan, utamanya di bidang ekonomi.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla dalam keterangannya seusai pertemuan dengan Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Selain Dzulfikar, hadir pula Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Najih Prasetyo, Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Machendra, dan sejumlah perwakilan PP Pemuda Muhammadiyah lainnya.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini para pemuda harus menetapkan fokus gerakannya terhadap pengembangan ekonomi. Pengembangan ekonomi dimaksud terutama yang berbasis kerakyatan serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
”Pemuda Muhammadiyah hari ini menjawab tantangan tersebut. Kita sudah menyiapkan serangkaian konsep dan gagasan. Bahkan, termasuk di komposisi kami besok ada selain bidang ekonomi, kita sudah ada bidang pengembangan badan usaha milik Pemuda Muhammadiyah,” kata Dzulfikar.
Ia menuturkan, pihaknya menyampaikan pula kepada Presiden Jokowi empat poin pokok yang dihasilkan dalam Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah beberapa waktu lalu. Poin dimaksud mulai dari peneguhan gerakan Islam berkemajuan, gerakan kewirausahaan, gerakan keilmuan, hingga gerakan politik kebangsaan. ”Kami meng-underline kurang lebih dua poin besar tentang gerakan politik kebangsaan dan gerakan social entrepreneurship,” kata Dzulfikar.
Presiden Jokowi pun mengapresiasi gerakan Islam berkemajuan. ”Presiden sangat mengapresiasi gerakan Islam berkemajuan sebagai satu bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan kerja-kerja beliau juga,” ujar Dzulfikar.
Presiden sangat mengapresiasi gerakan Islam berkemajuan sebagai satu bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan kerja-kerja beliau juga.
Pada pertemuan tersebut, PP Pemuda Muhammadiyah juga mengapresiasi Presiden Jokowi yang telah memberikan perhatian besar terhadap gerakan pengembangan kepemudaan di Tanah Air. ”Kami mengapresiasi perhatian Bapak Presiden terhadap gerakan pengembangan kepemudaan secara nasional. Terkhusus untuk Pemuda Muhammadiyah beliau meluangkan waktu hadir di pembukaan muktamar kami di Balikpapan sekaligus memperkenalkan komposisi formatur hasil muktamar XVIII di Balikpapan,” ujarnya.
Saat membuka secara resmi Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah pada Rabu, 23 Februari 2023, di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut, Presiden Jokowi menuturkan, antara lain, arti penting hilirisasi industri sebagai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Menurut Presiden Jokowi, sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju jika negara-negara lain telah memiliki ketergantungan terhadap suatu produk yang dihasilkan negara maju tersebut. ”Taiwan dan Korea Selatan, kenapa mereka bisa melompat menjadi negara maju? Karena memiliki produk yang sangat dibutuhkan oleh negara lain, oleh perusahaan-perusahaan besar di negara lain, baik Amerika maupun Eropa,” ujar Presiden.
Kepala Negara menuturkan, Indonesia memiliki peluang dan kesempatan untuk menjadi negara maju. Salah satunya melalui ekosistem industri kendaraan listrik, di mana semua komponen yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik ada di Indonesia.
Nikel kita memiliki, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki, bauksit kita memiliki, semua komponen yang dibutuhkan mobil listrik itu ada semuanya di Indonesia.
”EV battery, baterai mobil listrik yang nantinya ekosistem ini akan menjadi ekosistem besar, menjadi produsen mobil listrik. Karena nikel kita memiliki, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki, bauksit kita memiliki, semua komponen yang dibutuhkan mobil listrik itu ada semuanya di Indonesia,” kata Presiden Jokowi saat itu.