Survei ”Kompas”: Megawati dan Prabowo Sosok Ketua Umum Parpol Terpopuler
Survei ”Kompas” menunjukkan, di antara 18 ketua umum parpol peserta Pemilu 2024, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memiliki popularitas 94,9 persen, disusul Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, 94,5 persen.
Oleh
ANTONY LEE
·2 menit baca
Survei Kompas Januari 2023 menunjukkan, ada disparitas popularitas dan akseptabilitas di antara 18 ketua umum partai politik peserta Pemilu 2024.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum yang memiliki tingkat popularitas tertinggi, diikuti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ketokohan ketua umum partai politik dinilai bisa ikut menjadi salah satu pengungkit elektoral pada pemilu legislatif.
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menjadi dua sosok dengan tingkat popularitas tertinggi di antara seluruh ketua umum partai politik peserta Pemilu 2024. Tingkat ketokohan pimpinan partai politik ini diyakini dapat menjadi salah satu dari tiga modal sosial untuk menopang daya elektoral partai di Pemilu 2024.
Hasil Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) Litbang Kompas pada Januari 2023 menunjukkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memiliki popularitas 94,9 persen. Sementara itu, terpaut tipis, di posisi kedua ada sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan tingkat popularitas 94,5 persen. Dari sisi tingkat popularitas, kedua tokoh ini jauh meninggalkan ketua umum 16 partai politik lainnya.
Adapun survei Litbang Kompas ini berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023 dengan melibatkan 1.202 responden yang dipilih secara acak di 38 provinsi di Indonesia. Survei ini memiliki margin of error penelitian +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, di posisi ketiga dan keempat dari sisi tingkat popularitas, ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan tingkat popularitas 58,9 persen dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan tingkat popularitas 53,1 persen.
Di posisi berikutnya ada Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibyo (46,6 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (34,7 persen), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (34,5 persen), Ketua Umum PSI Giring Ganesha (32,3 persen), Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (29,4 persen), dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (21,5 persen).
Berikutnya ada Ketua Umum Partai Gelora M Anis Matta (12,8 persen), Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika (8,5 persen), Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (8 persen), Presiden PKS Ahmad Syaikhu (7,1 persen), Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi (7 persen), Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal (6,8 persen), Ketua Umum PPP M Mardiono (5,5 persen), dan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana (4,3 persen).
Dari sisi tingkat akseptabilitas, di antara 18 ketua umum parpol peserta Pemilu 2024, Prabowo mendapat 72,2 persen, Megawati 51,8 persen, lalu posisi berikutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono dengan 37,1 persen, dan Surya Paloh dengan akseptabilitas 33,9 persen.
Peneliti Litbang Kompas,Yohan Wahyu, dalam ulasan terkait elektabilitas partai politik di harian Kompas (21/2/2023), menuturkan bahwa sosok pimpinan partai politik berpotensi memberikan efek elektoral kepada partai politik. Apalagi, jika hal ini juga didukung dengan dua modal sosial lainnya, yakni popularitas dan akseptabilitas partai politik serta diperkuat pula dengan keberadaan basis pemilih tetap yang kuat dan loyal.
Apabila tiga modal sosial tersebut menyatu, Yohan meyakini bahwa hal ini akan membuka peluang bagi berkembangnya elektabilitas partai politik menuju Pemilu 2024. ”Pada akhirnya, popularitas dan akseptabilitas, yang kemudian diperkuat dengan basis pemilih tetap yang kuat dan loyal, lalu ditopang juga dengan kekuatan sosok tokoh ataupun ketua umum partai, membuat potensi elektabilitas partai terbuka lebar untuk lebih berkembang. Ketiganya menjadi modal sosial yang mampu menopang elektoral partai pada pemilu,” ungkap Yohan dalam tulisan analisisnya.